Sedimen yang dibuang ke perairan Muara Gembong harus memiliki kondisi yang layak bagi kehidupan biota laut yang hidup di perairan tersebut.
• Penyediaan sarana penanganan limbah minyak di perairan pelabuhan Tanjung
Priok Perairan pelabuhan Tanjung Priok merupakan perairan yang aktif akan
kegiatan pelabuhan, sehingga mempunyai potensi yang besar terjadinya pencemaran minyak. Untuk menanggulangi hal tersebut, pihak pelabuhan
sebaiknya menyediakan sarana penanganan limbah minyak.
V. KESIMPULAN DAN SARAN
5.1. Kesimpulan
Kualitas air pada perairan pelabuhan Tanjung Priok dan perairan Muara Gembong bervariasi secara spasial dan temporal, dan pada umumnya kondisi
kualitas air di perairan Muara Gembong lebih baik dibandingkan dengan perairan pelabuhan Tanjung Priok. Berdasarkan Kep. Men. LH No.51 Tahun 2004, dapat
dikatakan bahwa perairan pelabuhan Tanjung Priok pada bulan Juni 2005 tergolong buruk bagi kehidupan biota laut. Sedangkan bagi kegiatan pelabuhan,
kondisi perairan pelabuhan Tanjung Priok tergolong sedang di tiap lapisan perairan. Kondisi tersebut dapat terlihat dari beberapa parameter kualitas air yang
telah melampaui baku mutu untuk biota laut, seperti parameter TSS, DO, total fosfat dan total coliform.
Berbeda halnya dengan perairan pelabuhan Ta njung Priok, perairan Muara Gembong pada bulan Juni 2005 berada dalam kondisi tercemar sedang bagi
kehidupan biota laut. Sedangkan berdasarkan baku mutu pelabuhan, perairan Muara Gembong tergolong baik di lapisan permukaan sedangkan di lapisan
tengah dan dasar tergolong sedang.. Perbedaan ini dikarenakan sebagian besar parameter yang diamati di perairan Muara Gembong berada dalam kondisi sesuai
dengan baku mutu yang ditetapkan. Pada pengamatan bulan Oktober 2005, kondisi perairan pelabuhan Tanjung
Priok mengalami perubahan. Hasil analisis beberapa parameter yang diamati pada bulan Oktober 2005, menunjukan bahwa perairan pelabuhan Tanjung Priok
berada dalam kondisi sedang di lapisan permukaan dan tengah, sedangkan pada lapisan dasar tergolong buruk bagi kehidupan biota laut. Sedangkan berdasarkan
baku mutu untuk pelabuhan, menunjukan perairan pelabuhan Tanjung Priok pada bulan Oktober 2005 berada dalam kondisi baik di tiap lapisan perairan.
Berdasarkan baku mutu untuk biota laut, perairan Muara Gembong pada bulan Oktober 2005 berada dalam kondisi sedang di lapisan permukaan dan
tengah, sedangkan pada lapisan dasar tergolong buruk. Penurunan kualitas air yang terjadi pada lapisan dasar perairan, dikarenakan terdapat beberapa parameter
yang diamati telah melampaui baku mutu, seperti TSS, DO, total fosfat, kromium
heksavalen dan arsen. Sedangkan berdasarkan baku mutu untuk pelabuhan, perairan Muara Gembong pada bulan Oktober 2005 berada dalam kondisi baik di
tiap lapisan perairan. Hasil analisis Indeks Similaritas Canberra menunjukkan, pada umumnya
stasiun yang membentuk satu kelompok adalah stasiun yang berada dalam area yang sama. Stasiun yang berada di luar pelabuhan, cenderung membentuk satu
kelompok dengan stasiun yang berada di luar pelabuhan, begitu pula sebaliknya.
5.2. Saran
Dilakukannya pemantauan kualitas air di perairan pelabuhan Tanjung Priok dan perairan Muara Gembong pada saat sebelum dan sesudah dilakukannya
kegiatan pengerukan dan pada saat musim kemarau dan musim hujan, untuk melihat pengaruh dari kegiatan pengerukkan dan musim terhadap kualitas air.