Kromium Heksavalen Cr Kondisi Fisika, Kimia dan Biologi Perairan
Gambar 16. Konsentrasi kromium di tiap lapisan perairan pelabuhan Tanjung
Priok stasiun 6-25 dan perairan Muara Gembong stasiun 1-5 pada bulan Juni dan Oktober 2005
Secara umum, kadar Cr
6+
pada tiap lapisan perairan pelabuhan Tanjung Priok berbeda nyata antar waktu, kecuali pada lapisan tengah perairan. Perbedaan
yang terjadi dapat terlihat dari meningkatnya kadar Cr
6+
pada bulan Oktober 2005 Gambar 16. Tingginya kadar Cr
6+
diduga bahwa industri- industri yang berada di sekitar sungai Sunter dan sungai Ancol membuang limbah ke perairan tidak
dalam jumlah yang sama setiap hari atau bulannya, sehingga diduga buangan kromium melalui aliran sungai pada bulan Oktober 2005 lebih tinggi
dibandingkan dengan bulan Juni 2005. Konsentrasi Cr
6+
pada tiap lapisan perairan pelabuhan Tanjung Priok, berkisar antara 0,0009-0,0400 mgl pada
lapisan permukaan; 0,0009-0,0200 mgl pada lapisan tengah; dan 0,0009-0,0400 mgl pada lapisan dasar Gambar 16. Berdasarkan hasil uji nilai tengah,
konsentrasi Cr
6+
di perairan pelabuhan Tanjung Priok tidak terdapat perbedaan yang nyata antar lapisan p0,05. Kadar Cr
6+
yang tinggi cenderung terjadi pada perairan yang berada di luar area pelabuhan yaitu pada stasiun 9 dan 11 di lapisan
0 . 0 0 0 . 0 1
0 . 0 2 0 . 0 3
0 . 0 4 0 . 0 5
0 . 0 6
Kromium mgl
0 . 0 0 0 . 0 1
0 . 0 2 0 . 0 3
0 . 0 4 0 . 0 5
0 . 0 6
J u n i O k t o b e r
S t a s i u n
1 2 2 A 3 4 5 6 7 8 9 1 0 1 1 1 2 1 3 1 4 1 5 1 6 1 7 1 8 1 9 2 0 2 1 2 2 2 3 2 4 2 5 0 . 0 0
0 . 0 1 0 . 0 2
0 . 0 3 0 . 0 4
0 . 0 5 0 . 0 6
Permukaan
Dasar Tengah
Muara Gembong Tanjung Priok
Baku mutu Biota laut
ALP ADP
Keterangan: ALP = Area Luar Pelabuhan, ADP = Area Dalam Pelabuhan
dasar dan permukaan perairan Gambar 16. Masuknya Cr
6+
pada perairan di luar area pelabuhan Tanjung priok diduga berasal dari industri perakitan mobil dan
sepeda di sekitar sungai Sunter yang bermuara di sebelah barat luar area pelabuhan Tanjung Priok Lampiran 7.
Tidak berbeda dengan kondisi di perairan pelabuhan Tanjung Priok, kadar Cr
6+
pada tiap lapisan perairan Muara Gembong berbeda nyata antar waktu. Kisaran Cr
6+
pada bulan Oktober 2005 di tiap lapisan perairan Muara Gembong, antara 0,0200-0,0400 mgl di lapisan permukaan; 0,0100-0,0300 mgl di lapisan
tengah; dan 0,0200-0,0500 mgl di lapisan dasar Gambar 16. Hasil ini menunjukan konsentrasi Cr
6+
di perairan Muara Gembong lebih tinggi dibandingkan dengan perairan pelabuhan Tanjung Priok. Hasil uji nilai tengah
menunjukan konsentrasi Cr
6+
pada bulan Oktober 2005 di perairan Muara Gembong tidak terdapat perbedaan antar lapisan perairan p0,05. Konsentrasi
Cr
6+
tertinggi terjadi pada stasiun 5 yaitu di lapisan dasar perairan, hal ini diduga karena stasiun 5 merupakan stasiun yang terdekat dengan daratan. Karena selain
berasal dari buangan industri, masuknya Cr
6+
ke dalam perairan dapat berasal dari peristiwa erosi pada batuan mineral Palar 2004. Kadar Cr
6+
yang tinggi pada bulan Oktober 2005, menunjukkan bahwa kondisi perairan pelabuhan Tanjung
Priok dan perairan Muara Gembong pada bulan ini berada dalam kondisi yang tidak sesuai bagi kehidupan biota laut.