3.4. Analisis Data
Dalam penelitian, data diolah secara spasial dan temporal. Secara spasial, data diperoleh dari pengambilan sampel di tiap lapisan perairan pelabuhan
Tanjung Priok dan perairan Muara Gembong. Secara temporal, data diperoleh dari pengambilan sampel pada musim kemarau Juni 2005 dan musim peralihan
Oktober 2005. Analisis data yang dilakukan dengan menggunakan analisis deskriptif kualitas air, Indeks STORET, hubungan antara parameter fisika, kimia
dan biologi, Uji Nilai Tengah dan Indeks Similaritas Canberra.
3.4.1. Analisis Deskriptif Kualitas Air
Analisis deskriptif kualitas air dengan cara membandingkan nilai dari masing- masing parameter fisika, kimia dan biologi dengan literatur yang ada dan
Kep. Men. LH No.51 Tahun 2004 bagi kehidupan biota laut dan kegiatan pelabuhan untuk melihat kualitas perairan. Tahapan dalam analisis deskriptif
kualitas air adalah: - Menyajikan data tiap stasiun dalam bentuk grafik untuk distribusi secara spasial
dan temporal. - Membandingkan data dengan baku mutu kualitas air berdasarkan Kep. Men. LH
No.51 Tahun 2004 bagi biota laut dan kegiatan pelabuhan Lampiran 2 dan literatur untuk melihat kualitas perairan, serta membandingkan kualitas perairan
tersebut pada kedua musim yaitu pada musim kemarau Juni dan musim peralihan Oktober.
3.4.2. Indeks STORET
Penggunaan Indeks STORET bertujuan untuk mengetahui kondisi kualitas air suatu perairan serta dapat mengetahui parameter-parameter yang telah
melampaui batas baku mutu berdasarkan Kep. Men. LH No.51 Tahun 2004 bagi kehidupan biota laut dan kegiatan pelabuhan. Untuk kepentingan analisis dengan
menggunakan Indeks STORET, parameter yang digunakan berdasarkan baku mutu biota laut adalah parameter TSS, pH, minyak, DO, BOD
5
, total fosfat, arsen, kromium, timbal, kadmium, merkuri, sianida dan total coliform. Sedangkan
berdasarkan baku mutu pelabuhan, parameter yang digunakan dalam analisis
adalah TSS, pH, minyak, timbal, kadmium, merkuri dan total coliform. Tahapan dalam analisis Indeks STORET adalah sebagai berikut :
1. Menyajikan tabel analisis kualitas air yang memuat semua nilai-nilai hasil pengukuran dari tiap parameter, yaitu parameter fisika, kimia dan biologi perairan.
Kemudian mencantumkan nilai minimal, maksimal dan rata-rata dari hasil pengukuran tersebut.
2. Pada tabel yang sama, dicantumkan pula nilai baku mutu untuk masing- masing parameter.
3. Membandingkan nilai minimum, maksimum dan rata-rata hasil pengukuran dari masing- masing parameter terhadap baku mutu yang telah ditetapkan.
4. Kemudian memberikan skor pada tiap nilai minimum, maksimum dan rata- rata dari tiap parameter. Penentuan skor dapat terlihat pada Tabel 3.
Tabel 3. Penentuan sistem nilai untuk menentukan status mutu air Canter 1977.
Jumlah Nilai
Parameter Contoh
Fisika Kimia
Biologi
Minimum -1
-2 -3
10 Maksimum
-1 -2
-3 Rata-rata
-3 -6
-9 Minimum
-2 -4
-6 = 10
Maksimum -2
-4 -6
Rata-rata -6
-12 -18
5. Pemberian skor, yaitu apabila nilai dari hasil pengukuran berada di luar baku
mutu yang telah ditetapkan, maka pemberian skor sesuai dengan Tabel 3. Tetapi
jika nilai hasil pengukuran memenuhi nilai baku mutu maka diberi skor 0. 6. Setelah diketahui jumlah skor seluruh parameter, maka dapat diketahui status
mutu perairan yang diamati. Penentuan status mutu air dapat terlihat pada Tabel 4.
Tabel 4. Penentuan status mutu perairan Kep. Men. LH No.115 Tahun 2003
Kriteria Skor
Baik sekali Baik
-1 sd -10 Sedang
-11 sd -30 Buruk
= -30