dalam botol sampel terbuat dari bahan polyethilene bervolume 100 ml dan diberi bahan pengawet H
2
SO
4
sebanyak 5 tetes.
3.3.3. Parameter Biologi
Parameter biologi yang diamati dapat terlihat pada Tabel 2. Analisis kualitas air untuk parameter biologi total coliform dilakukan di laboratorium.
Sebelum dilakukan pengukuran di laboratorium, air sampel dalam pengukuran total coliform dimasukkan ke dalam botol kaca dengan volume 100 ml yang telah
disterilkan. Setelah air sampel dimasukkan, botol sampel ditutup dengan alumunium foil
kemudian ditutup kembali dengan penutup botol sampel. Penggunaan alumuniun foil bertujuan untuk menghindari terjadinya kontaminasi
oleh bakteri lain selain bakteri yang ada dalam air sampel. Tabel 2. Parameter kualitas air yang diamati
PARAMETER SATUAN
METODE ANALISIS TEMPAT ANALISIS
Fisika
1. Suhu ºC
Pemuaian Lapangan
2. Salinitas psu
Salinometer Lapangan
3. TSS mgl
Gravimetrik laboratorium
Kimia
1. Minyak mgl
Gravimetrik laboratorium
2. pH Colormetric
Lapangan 3. DO
mgl Winkler
Lapangan 4. BOD
mgl Winkler
laboratorium 5. COD
mgl Reflux
laboratorium 6. T-N
mgl Spectrophotometry
laboratorium 7. Ammonium
mgl Spectrophotometry
laboratorium 8. T-P
mgl molibdate acid
laboratorium 9. Logam Berat
a. Kadmium Cd mgl
AAS laboratorium
b. Kromium Cr mgl
AAS laboratorium
c. Timbal Pb mgl
AAS laboratorium
d. Arsen As mgl
AAS laboratorium
e. Merkuri Hg mgl
AAS laboratorium
f. Sianida CN mgl
AAS laboratorium
Biologi
Total coliform MPN100ml
MPN laboratorium
Keterangan : Standard Method APHA ed-20 1998; prosedur diadaptasi dari Test Method for Evaluating Solid Waste ”SW-846 EPA”.
Planting Analysis. Mikrobiologi Pangan; Srikandi Fardiaz, 1989 135-139.
Standard Method APHA ed-20 tahun 1998.
3.4. Analisis Data
Dalam penelitian, data diolah secara spasial dan temporal. Secara spasial, data diperoleh dari pengambilan sampel di tiap lapisan perairan pelabuhan
Tanjung Priok dan perairan Muara Gembong. Secara temporal, data diperoleh dari pengambilan sampel pada musim kemarau Juni 2005 dan musim peralihan
Oktober 2005. Analisis data yang dilakukan dengan menggunakan analisis deskriptif kualitas air, Indeks STORET, hubungan antara parameter fisika, kimia
dan biologi, Uji Nilai Tengah dan Indeks Similaritas Canberra.
3.4.1. Analisis Deskriptif Kualitas Air
Analisis deskriptif kualitas air dengan cara membandingkan nilai dari masing- masing parameter fisika, kimia dan biologi dengan literatur yang ada dan
Kep. Men. LH No.51 Tahun 2004 bagi kehidupan biota laut dan kegiatan pelabuhan untuk melihat kualitas perairan. Tahapan dalam analisis deskriptif
kualitas air adalah: - Menyajikan data tiap stasiun dalam bentuk grafik untuk distribusi secara spasial
dan temporal. - Membandingkan data dengan baku mutu kualitas air berdasarkan Kep. Men. LH
No.51 Tahun 2004 bagi biota laut dan kegiatan pelabuhan Lampiran 2 dan literatur untuk melihat kualitas perairan, serta membandingkan kualitas perairan
tersebut pada kedua musim yaitu pada musim kemarau Juni dan musim peralihan Oktober.
3.4.2. Indeks STORET
Penggunaan Indeks STORET bertujuan untuk mengetahui kondisi kualitas air suatu perairan serta dapat mengetahui parameter-parameter yang telah
melampaui batas baku mutu berdasarkan Kep. Men. LH No.51 Tahun 2004 bagi kehidupan biota laut dan kegiatan pelabuhan. Untuk kepentingan analisis dengan
menggunakan Indeks STORET, parameter yang digunakan berdasarkan baku mutu biota laut adalah parameter TSS, pH, minyak, DO, BOD
5
, total fosfat, arsen, kromium, timbal, kadmium, merkuri, sianida dan total coliform. Sedangkan
berdasarkan baku mutu pelabuhan, parameter yang digunakan dalam analisis