Suhu Salinitas Parameter Fisika 1. Pasang Surut

Kondisi pasang surut di perairan pelabuhan Tanjung Priok pada umumnya bersifat harian tunggal, yaitu satu kali pasang dan satu kali surut dalam satu hari. Rata-rata naik turun tinggi gelombang yaitu sebesar 1 meter Ciptaningtyas 1993. Kondisi pasang surut perairan pelabuhan Tanjung Priok pada bulan Juni dan Oktober 2005 berdasarkan Dinas Oseanografi TNI-AL 2005 terlampir dalam Lampiran 1.

2.1.2. Suhu

Suhu merupakan energi panas yang dihasilkan dari proses penyerapan cahaya matahari yang biasa dinyatakan dalam satuan derajat Celcius o C. Proses penyerapan ini berlangsung intensif pada bagian permukaan air, dengan demikian suhu pada bagian permukaan air lebih panas dibandingkan pada bagian bawah air. Berdasarkan Nontji 2005 bahwa suhu air permukaan di perairan Nusantara Indonesia umumnya berkisar antara 28–31 o C, dan suhu di lapisan permukaan hangat akibat dari kerja angin sehingga lapisan teratas sampai kedalaman kira-kira 50-70 m terjadi pengadukan yang kemudian bersifat homogen. Selain angin, faktor- faktor lain yang dapat mempengaruhi suhu di suatu perairan adalah musim, lintang, waktu dalam satu hari, penutupan awan dan aliran serta kedala man dari badan air Effendi 2003. Keberadaan suhu di suatu perairan dapat mempengaruhi kehidupan metabolisme dan penyebaran organisme akuatik, selain itu suhu juga dapat mempengaruhi kelarutan gas-gas dalam air terutama oksigen. Proses metabolisme suatu organisme akan meningkat dengan meningkatnya suhu sebesar 10 o C Nybakken 1992. Effendi 2003 menyatakan bahwa kelarutan gas- gas H 2 , N 2 , CO 2 dan O 2 akan menurun dengan meningkatnya suhu di perairan.

2.1.3. Salinitas

Salinitas merupakan jumlah dari zat-zat yang terlarut. Zat- zat terlarut tersebut meliputi garam- garam organik, senyawa-senyawa organik yang berasal dari organisme hidup dan gas- gas terlarut. Garam- garam organik tersebut berwujudkan ion- ion Nybakken 1992. Menurut Duxbury dan Duxbury 1991 salinitas adalah jumlah gram garam per kilogram atau promill ‰. Salinitas pada berbagai tempat di lautan terbuka yang jauh dari daerah pantai variasinya sempit, biasanya berkisar antara 34-37 ‰. Namun pada umumnya salinitas pada perairan laut adalah sebesar 35 ‰ Nybakken 1992. Salinitas pada perairan laut dapat dipengaruhi oleh penguapan, presipitasi dan run off dari tanah- tanah di daratan. Menurut Sedyowati 2005, faktor yang menyebabkan salinitas berfluktuasi adalah topografi pasang surut, serta jumlah air tawar yang masuk ke perairan laut. Air tawar yang masuk ke perairan laut dapat berasal dari air sungai dan hujan, pada musim peralihan dari musim kemarau ke musim hujan memiliki curah hujan lebih tinggi dibandingkan dengan musim kemarau, namun kedua musim ini cenderung memiliki karakteristik yang sama Tomascik et al., 1997.

2.1.4. Total Suspended Solid TSS