Sedangkan pada tiap lapisan perairan Muara Gembong memiliki kadar kadmium sebesar kurang dari 0,0001 mgl. Kondisi ini homogen disemua lapisan
perairan dan stasiun Gambar 15. Hal ini sesuai dengan uji nilai tengah bahwa konsentrasi kadmium di tiap lapisan perairan tidak berbeda nya ta p0,05.
Kadar kadmium di tiap lapisan perairan pelabuhan Tanjung Priok dan perairan Muara Gembong tidak berbeda nyata antar waktu, dengan kadar
kadmium pada bulan Oktober 2005 sebesar kurang dari 0,0001 mgl Gambar 15. Kondisi ini terlihat dari hasil uji nilai tengah, bahwa kadar kadmium di tiap
lapisan perairan tidak berbeda nyata p0,05. Secara umum, kondisi kadmium pada pengamatan bulan Juni dan Oktober 2005 dikedua perairan berada dalam
kondisi yang sangat rendah. Hal ini diduga karena kadmium cenderung sulit untuk larut dalam air dan mengendap atau bersatu dengan sedimen Effendi
2000. Berdasarkan hasil pengamatan pada bulan Juni dan Oktober 2005 perairan pelabuhan Tanjung Priok dan perairan Muara Gembong tergolong sesuai dengan
perairan yang diperuntukan bagi kehidupan biota laut dan kegiatan pelabuhan, karena perairan yang diperuntukan bagi kehidupan biota laut dan kegiatan
pelabuhan memiliki kadar kadmium masing- masing sebesar 0,001 mgl dan 0,01 mgl Kep. Men. LH No.51 Tahun 2004.
4.1.13. Kromium Heksavalen Cr
6+
Kromium heksavalen bersifat toksik bagi kehidupan biota laut. Berdasarkan hasil pengamatan pada bulan Juni 2005, konsentrasi kromium pada perairan
pelabuhan Tanjung Priok dan perairan Muara Gembong dalam kondisi yang sama yaitu memiliki kadar kromium sebesar kurang dari 0,001 mgl. Kadar kromium
pada bulan Juni 2005 homogen di setiap stasiun dan lapisan perairan, hal ini terjadi pada perairan pelabuhan Tanjung Priok dan perairan Muara Gembong
Gambar 16. Dengan kadar Cr
6+
yang rendah pada bulan Juni 2005 menunjukkan kedua perairan berada pada kondisi yang sesuai bagi kehidupan biota laut. Karena
kadar kromium yang diperkenankan bagi kehidupan biota laut maksimal sebesar 0,005 mgl Kep. Men. LH No.51 Tahun 2004.
Gambar 16. Konsentrasi kromium di tiap lapisan perairan pelabuhan Tanjung
Priok stasiun 6-25 dan perairan Muara Gembong stasiun 1-5 pada bulan Juni dan Oktober 2005
Secara umum, kadar Cr
6+
pada tiap lapisan perairan pelabuhan Tanjung Priok berbeda nyata antar waktu, kecuali pada lapisan tengah perairan. Perbedaan
yang terjadi dapat terlihat dari meningkatnya kadar Cr
6+
pada bulan Oktober 2005 Gambar 16. Tingginya kadar Cr
6+
diduga bahwa industri- industri yang berada di sekitar sungai Sunter dan sungai Ancol membuang limbah ke perairan tidak
dalam jumlah yang sama setiap hari atau bulannya, sehingga diduga buangan kromium melalui aliran sungai pada bulan Oktober 2005 lebih tinggi
dibandingkan dengan bulan Juni 2005. Konsentrasi Cr
6+
pada tiap lapisan perairan pelabuhan Tanjung Priok, berkisar antara 0,0009-0,0400 mgl pada
lapisan permukaan; 0,0009-0,0200 mgl pada lapisan tengah; dan 0,0009-0,0400 mgl pada lapisan dasar Gambar 16. Berdasarkan hasil uji nilai tengah,
konsentrasi Cr
6+
di perairan pelabuhan Tanjung Priok tidak terdapat perbedaan yang nyata antar lapisan p0,05. Kadar Cr
6+
yang tinggi cenderung terjadi pada perairan yang berada di luar area pelabuhan yaitu pada stasiun 9 dan 11 di lapisan
0 . 0 0 0 . 0 1
0 . 0 2 0 . 0 3
0 . 0 4 0 . 0 5
0 . 0 6
Kromium mgl
0 . 0 0 0 . 0 1
0 . 0 2 0 . 0 3
0 . 0 4 0 . 0 5
0 . 0 6
J u n i O k t o b e r
S t a s i u n
1 2 2 A 3 4 5 6 7 8 9 1 0 1 1 1 2 1 3 1 4 1 5 1 6 1 7 1 8 1 9 2 0 2 1 2 2 2 3 2 4 2 5 0 . 0 0
0 . 0 1 0 . 0 2
0 . 0 3 0 . 0 4
0 . 0 5 0 . 0 6
Permukaan
Dasar Tengah
Muara Gembong Tanjung Priok
Baku mutu Biota laut
ALP ADP
Keterangan: ALP = Area Luar Pelabuhan, ADP = Area Dalam Pelabuhan