adalah TSS, pH, minyak, timbal, kadmium, merkuri dan total coliform. Tahapan dalam analisis Indeks STORET adalah sebagai berikut :
1. Menyajikan tabel analisis kualitas air yang memuat semua nilai-nilai hasil pengukuran dari tiap parameter, yaitu parameter fisika, kimia dan biologi perairan.
Kemudian mencantumkan nilai minimal, maksimal dan rata-rata dari hasil pengukuran tersebut.
2. Pada tabel yang sama, dicantumkan pula nilai baku mutu untuk masing- masing parameter.
3. Membandingkan nilai minimum, maksimum dan rata-rata hasil pengukuran dari masing- masing parameter terhadap baku mutu yang telah ditetapkan.
4. Kemudian memberikan skor pada tiap nilai minimum, maksimum dan rata- rata dari tiap parameter. Penentuan skor dapat terlihat pada Tabel 3.
Tabel 3. Penentuan sistem nilai untuk menentukan status mutu air Canter 1977.
Jumlah Nilai
Parameter Contoh
Fisika Kimia
Biologi
Minimum -1
-2 -3
10 Maksimum
-1 -2
-3 Rata-rata
-3 -6
-9 Minimum
-2 -4
-6 = 10
Maksimum -2
-4 -6
Rata-rata -6
-12 -18
5. Pemberian skor, yaitu apabila nilai dari hasil pengukuran berada di luar baku
mutu yang telah ditetapkan, maka pemberian skor sesuai dengan Tabel 3. Tetapi
jika nilai hasil pengukuran memenuhi nilai baku mutu maka diberi skor 0. 6. Setelah diketahui jumlah skor seluruh parameter, maka dapat diketahui status
mutu perairan yang diamati. Penentuan status mutu air dapat terlihat pada Tabel 4.
Tabel 4. Penentuan status mutu perairan Kep. Men. LH No.115 Tahun 2003
Kriteria Skor
Baik sekali Baik
-1 sd -10 Sedang
-11 sd -30 Buruk
= -30
3.4.3. Hubungan Antar Parameter Fisika, Kimia dan Biologi
Untuk melihat hubungan antar parameter fisika, kimia dan biologi yang diamati, dapat diketahui melalui perhitungan nilai korelasi antar parameter
tersebut. Analisis data untuk mengetahui nilai korelasi dilakukan dengan menggunakan sofware SPSS versi 11,5.
3.4.4. Uji Nilai Tengah Analisis data dengan menggunakan uji nilai tengah untuk mengetahui
perbedaan yang terjadi antar lapisan perairan dan waktu yang diamati. Uji nilai tengah dilakukan dengan asumsi bahwa ragam populasi adalah sama, dengan
menggunakan rumus sebagai berikut Walpole 1992. t =
2 1
1 1
2 1
__ __
n n
Sp do
X X
+ −
−
V = n1 + n2 – 2 Sp
2
= 2
2 1
2 1
2 2
1 1
2 2
− +
− +
− n
n S
n S
n
Dasar pengambilan keputusan dalam uji nilai tengah, berdasarkan nilai probabilitas tingkat signifikan dari hasil nilai t, pada selang kepercayaan sebesar
95 . Hipotesis yang digunakan adalah : Ho : µ
1
= µ
o
H1 : µ
1 ?
µ
o
- Jika probabilitas p 0,05, maka Ho diterima - Jika probabilitas p 0,005, maka Ho ditolak
3.4.5. Indeks Similaritas Canberra
Untuk melihat kesamaan antar stasiun pengamatan berdasarkan parameter fisika-kimia air dengan menggunakan Indeks Similaritas Canberra, rumus yang
digunakan adalah sebagai berikut Field 1971, dalam Abdurochman 2005 :
I
c
=
+
−
∑
= n
i IK
ij ik
ij
X X
X X
n
1
1
Keteragan : I
c
= Nilai kesamaan Indeks Canberra n
= Jumlah parameter yang diperbandingkan X
ij,
X
ik
= Nilai parameter fisika-kimia ke-i pada dua tempat yang berbeda.
Pengelompokan stasiun terlihat melalui nilai korelasi antar stasiun yang disusun dalam matriks Similaritas Canberra. Nilai- nilai korelasi tersebut disajikan
dalam bentuk dendrogram, garis-garis dendrogram yang digambar terlebih dahulu adalah stasiun-stasiun yang memiliki nilai korelasi yang paling tinggi kemudian
dilanjutkan dengan stasiun-stasiun yang memiliki nilai korelasi yang lebih rendah. Setelah semua stasiun diplotkan maka akan terbentuk pengelompokan antar
stasiun. Untuk menentukan taraf kesamaan yang akan membentuk kelompok tersebut, semua nilai korelasi antar stasiun dirata-ratakan. Jumlah pengelompokan
stasiun yang terbentuk ditunjukkan dengan garis yang terpotong oleh garis taraf kesamaan.