Gambar 4. Suhu di tiap lapisan perairan pelabuhan Tanjung Priok stasiun 6-25
dan perairan Muara Gembong stasiun 1-5 pada bulan Juni dan Oktober 2005
Secara umum, kondisi suhu antar waktu pengamatan pada tiap lapisan perairan pelabuhan Tanjung Priok dan perairan Muara Gembong tidak berbeda
nyata, kecuali pada lapisan permukaan Lampiran 3. Perbedaan kondisi suhu yang terjadi pada lapisan permukaan antar waktu pengamatan, diduga dipengaruhi
oleh adanya perbedaan intensitas cahaya matahari, sirkulasi udara dan cuaca pada saat pengamatan. Perairan pelabuhan Tanjung Priok pada pengamatan bulan
Oktober 2005, memiliki kisaran suhu di tiap lapisan perairan antara 29,2-34,4
o
C di lapisan permukaan; 29,2-30,2
o
C di lapisan tengah; dan 27,7-30,4
o
C di lapisan dasar. Berdasarkan uji nilai tengah menunjukkan tidak adanya perbedaan yang
nyata antar lapisan perairan p0,05, hal ini dapat terlihat pula pada gambar Gambar 4.
10 20
30 40
Suhu oC
10 20
30 40
Juni Oktober
Titik stasiun
1 2 2A 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12131415 16171819 20 21222324 25 10
20 30
40 Permukaan
Dasar Muara Gembong
Tanjung Priok
ALP ADP
Keterangan: ALP = Area Luar Pelabuhan, ADP = Area Dalam Pelabuhan
Kisaran suhu di tiap lapisan perairan Muara Gembong antara 29,1-30,7
o
C di lapisan permukaan; 29,1-30,0
o
C di lapisan tengah; dan 29,0-31,9
o
C di lapisan dasar Gambar 4. Berdasarkan hasil uji nilai tengah, tidak terdapat perbedaan
yang nyata antar lapisan perairan p0,05. Kondisi suhu di perairan pelabuhan Tanjung Priok dan perairan Muara Gembong pada bulan Oktober 2005 tergolong
alami dan dalam keadaan baik untuk kehidupan biota laut.
4.1.2. Salinitas
Hasil pengamatan pada bulan Juni 2005 menunjukkan bahwa kondisi salinitas pada perairan pelabuhan Tanjung Priok dan perairan Muara Gembong
memiliki nilai yang cukup tinggi. Kondisi ini relatif seragam di tiap stasiun Gambar 5. Pada lapisan permukaan, tengah dan dasar perairan pelabuhan
Tanjung Priok memiliki kisaran salinitas, masing- masing antara 26,0-36,0 psu; 33,0-37,0 psu; dan 32,0-37,0 psu. Perbedaan salinitas pada tiap lapisan dapat
terlihat pada uji nilai tengah dengan taraf kepercayaan sebesar 0,05 bahwa salinitas antar lapisan tidak berbeda nyata.
Perairan Muara Gembong memiliki salinitas sebesar 34,0 psu pada tiap lapisannya Gambar 5. Keseragaman salinitas pada tiap lapisan perairan dapat
terlihat pula dari hasil uji nilai tengah, yang menunjukkan tidak terdapat perbedaaan yang nyata antar lapisan perairan p0,05. Berdasarkan hasil
analisis, salinitas antara perairan pelabuhan Tanjung Priok dengan perairan Muara Gembong pada bulan Juni 2005 berada dalam kondisi alami.
Kondisi salinitas di perairan pelabuhan Tanjung Priok dan perairan Muara Gembong pada pengamatan bulan Oktober 2005 relatif seragam antar stasiun,
kondisi ini tidak jauh berbeda pada pengamatan sebelumnya. Nilai salinitas antar waktu pengamatan di tiap lapisan perairan pelabuhan Tanjung Priok berbeda
nyata, yaitu cenderung lebih rendah dibandingkan pada bulan Juni 2005 Gambar 5. Perbedaan salinitas yang terjadi diduga dipengaruhi oleh besarnya jumlah
aliran air tawar yang masuk ke perairan laut, baik yang berasal dari aliran sungai maupun air hujan. Walaupun pada bulan Oktober 2005 merupakan musim
peralihan, namun curah hujan pada musim peralihan lebih tinggi dibandingkan dengan musim kemarau Tomascik et al., 1997. Salinitas pada tiap lapisan
perairan pelabuhan Tanjung Priok berkisar antara 31,0-35,0 psu pada lapisan permukaan; 32,0-35,0 psu pada lapisan tengah; dan 32,0-36,0 psu pada lapisan
dasar Gambar 5. Berdasarkan hasil uji nilai tengah, kondisi salinitas antar lapisan perairan pelabuhan Ta njung Priok terdapat perbedaan yang nyata
p0,05.
Gambar 5. Salinitas di tiap lapisan perairan pelabuhahan Tanjung Priok stasiun 6-25 dan perairan Muara Gembong stasiun 1-5 pada bulan Juni dan