Hubungan Antar Parameter Fisika, Kimia dan Biologi Uji Nilai Tengah Analisis data dengan menggunakan uji nilai tengah untuk mengetahui Indeks Similaritas Canberra

Keteragan : I c = Nilai kesamaan Indeks Canberra n = Jumlah parameter yang diperbandingkan X ij, X ik = Nilai parameter fisika-kimia ke-i pada dua tempat yang berbeda. Pengelompokan stasiun terlihat melalui nilai korelasi antar stasiun yang disusun dalam matriks Similaritas Canberra. Nilai- nilai korelasi tersebut disajikan dalam bentuk dendrogram, garis-garis dendrogram yang digambar terlebih dahulu adalah stasiun-stasiun yang memiliki nilai korelasi yang paling tinggi kemudian dilanjutkan dengan stasiun-stasiun yang memiliki nilai korelasi yang lebih rendah. Setelah semua stasiun diplotkan maka akan terbentuk pengelompokan antar stasiun. Untuk menentukan taraf kesamaan yang akan membentuk kelompok tersebut, semua nilai korelasi antar stasiun dirata-ratakan. Jumlah pengelompokan stasiun yang terbentuk ditunjukkan dengan garis yang terpotong oleh garis taraf kesamaan.

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1. Kondisi Fisika, Kimia dan Biologi Perairan

Berdasarkan pengamatan yang dilakukan, perairan Pelabuhan Tanjung Priok dan perairan Muara Gembong di bulan Juni dan Oktober 2005 terdapat perbedaan kondisi parameter fisika, kimia dan biologi baik secara spasial maupun temporal. Walaupun perairan Muara Gembong sebagai dumping site, namun pada umumnya perairan Muara Gembong memiliki kondisi parameter fisika, kimia dan biologi lebih baik jika dibandingkan dengan perairan pelabuhan Tanjung Priok baik pada bulan Juni maupun bulan Oktober 2005.

4.1.1. Suhu

Hasil analisis menunjukkan kondisi suhu pada perairan pelabuhan Tanjung Priok dengan perairan Muara Gembong baik pada pengamatan bulan Juni 2005 maupun bulan Oktober 2005 relatif seragam di tiap lapisan perairan Gambar 4. Kisaran suhu di lapisan permukaan, tengah dan dasar pada perairan pelabuhan Tanjung Priok masing- masing antara 28,1–30,1 C; 29,2–29,6 C dan 28,4–29,8 C Gambar 4. Dilihat secara spasial bahwa suhu di perairan pelabuhan Tanjung Priok pada bulan Juni 2005 tidak terdapat perbedaan yang nyata antar lapisan perairan p0,05. Kondisi suhu di tiap lapisan perairan Muara Gembong tidak berbeda nyata p0,05, kondisi ini tidak jauh berbeda dengan perairan pelabuhan Tanjung Priok. Kisaran suhu di tiap lapisan perairan Muara Gembong, antara 28,3-29,6 o C di lapisan permukaan; 28,2-29,6 o C di lapisan tengah; dan 28,1-29,6 o C di lapisan dasar Gambar 4. Menurut Nontji 2005, suhu air pada permukaan di perairan Nusantara kita umumnya berkisar antara 28,0-31,0 o C. Perairan pelabuhan Tanjung Priok maupun perairan Muara Gembong memiliki kondisi suhu yang alami dan berada dalam kisaran kondisi suhu laut Indonesia. Gambar 4. Suhu di tiap lapisan perairan pelabuhan Tanjung Priok stasiun 6-25 dan perairan Muara Gembong stasiun 1-5 pada bulan Juni dan Oktober 2005 Secara umum, kondisi suhu antar waktu pengamatan pada tiap lapisan perairan pelabuhan Tanjung Priok dan perairan Muara Gembong tidak berbeda nyata, kecuali pada lapisan permukaan Lampiran 3. Perbedaan kondisi suhu yang terjadi pada lapisan permukaan antar waktu pengamatan, diduga dipengaruhi oleh adanya perbedaan intensitas cahaya matahari, sirkulasi udara dan cuaca pada saat pengamatan. Perairan pelabuhan Tanjung Priok pada pengamatan bulan Oktober 2005, memiliki kisaran suhu di tiap lapisan perairan antara 29,2-34,4 o C di lapisan permukaan; 29,2-30,2 o C di lapisan tengah; dan 27,7-30,4 o C di lapisan dasar. Berdasarkan uji nilai tengah menunjukkan tidak adanya perbedaan yang nyata antar lapisan perairan p0,05, hal ini dapat terlihat pula pada gambar Gambar 4. 10 20 30 40 Suhu oC 10 20 30 40 Juni Oktober Titik stasiun 1 2 2A 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12131415 16171819 20 21222324 25 10 20 30 40 Permukaan Dasar Muara Gembong Tanjung Priok ALP ADP Keterangan: ALP = Area Luar Pelabuhan, ADP = Area Dalam Pelabuhan