bersedia membayar. Sedangkan responden yang berpersepsi sedang berpeluang 7,27 kali bersedia membayar terhadap perlunya perbaikan lingkungan.
Berdasarkan Tabel.14 diatas, faktor-faktor yang berpengaruh terhadap kesediaan membayar responden Pantai Indah Kapuk adalah faktor pekerjaan,
pendidikan, pendapatan, dan jumlah tanggungan.
5.3.4. Model Regresi Logistik Nilai WTP Pantai Indah Kapuk
Untuk mengetahui besarnya nilai WTP yang dibayarkan maka dilakukan regresi logistik dengan memasukkan variabel-variabel independent dan variabel
dependent yang dikategorikan menjadi dua, yaitu : 1 Rp. 12.068, - dan 0 Rp. 12.068,-. Hasil regresi logistik besarnya nilai WTP yang dibayarkan oleh
responden dapat dilihat pada Tabel 15 berikut ini. Tabel 15. Hasil Regresi Logistik Nilai WTP Responden Pantai Indah Kapuk
Responden Pantai Indah Kapuk Variabel Independent
Koefisien Signifikan
Odds Ratio Pekerjaan
3wiraswasta 1.847
0.295tn 6.34
Usia 230 – 50 thn
1.131 0.030
3.10 3 50 thn
1.909 0.040
3.29 Pendidikan
3SLTA 1.142
0.078 3.13
Pendapatan 2Rp.6.000.000,- sd Rp.10.000.000
1.778 0.269tn
5.92 3Rp.10.000.000,-
1.942 0.096
6.97 Pengeluaran
3Rp.6.000.000,- sd Rp.10.000.000,- -0.857
0.411tn 0.42
4Rp.10.000.000,- -1.022
0.290tn 0.36
Jumlah tanggungan 23 -4 orang
-0.654 0.082
0.52 Persepsi kualitas lingkungan
1Buruk 1.631
0.222tn 5.11
Persepsi perlunya perbaikan lingkungan 2sedang
0.897 0.096
2.45 3tinggi
1.161 0.072
3.19 Sumber : Diolah data primer penelitian 2005
signifikan á 10 R-Sq = 85,56 signifikan á 5 R-Sqadjust = 84,80
signifikan á 1
Berikut ini akan diuraikan variabel-variabel yang berpengaruh terhadap kesediaan membayar terhadap perbaikan lingkungan.
1 Pekerjaan
Pekerjaan responden Pantai Indah Kapuk yang sebagian besar sebagai wiraswasta berpengaruh nyata p 0,10 terhadap WTP responden. Koefisien
yang positif pada variabel pekerjaan menunjukkan bahwa pekerjaan responden sebagai wiraswasta berpeluang 6,34 kali lebih tinggi dibandingkan pekerjaan yang
lain untuk besarnya nilai yang dibayarkan dalam perbaikan lingkungan. Keadaan ini diasumsikan karena masyarakat yang berprofesi sebagai wiraswasta cenderung
mempunyai tingkat pendapatan yang lebih tinggi dibandingkan dengan pekerjaan yang lain.
2 Usia
Variabel usia berpengaruh terhadap besarnya nilai yang dibayarkan untuk perbaikan lingkungan. Pada variabel ini koefisiennya bernilai positif, yang
menunjukkan bahwa semakin tinggi tingkat usia semakin tinggi pula peluang membayar terhadap perbaikan lingkungan. Hal ini diasumsikan, masyarakat yang
mempunyai usia lebih tua lebih mempunyai kepedulian terhadap lingkungan. Responden dengan tingkat usia 30 – 50 tahun berpeluang 3,10 kali lebih tinggi
nilai WTPnya dibandingkan dengan tingkat usia yang lain. Sedangkan responden dengan usia diatas 50 tahun berpeluang 3,29 kali lebih tinggi nilai WTPnya
dibandingkan tingat usia dibawahnya.
3 Pendidikan
Pendidikan seseorang sangat mempengaruhi besarnya nilai WTP yang dibayarkan untuk perbaikan lingkungan. Koefisien yang positif menunjukkan
bahwa, semakin tinggi tingkat pendidikan seseorang, semakin tinggi pula nilai peluang membayar terhadap perbaikan lingkungan. Responden dengan tingkat
pendidikan akademiperguruan tinggi, berpeluang 3,13 kali lebih tinggi nilai WTPnya dibandingkan dengan responden dengan tingkat pendidikan lebih rendah.
4 Pendapatan
Variabel pendidikan seseorang berpengaruh terhadap besarnya nilai WTP yang dibayarkan dalam upaya perbaikan lingkungan. Dengan koefisien yang
positif menunjukkan bahwa, semakin tinggi tingkat pendapatan seseorang, semakin tinggi pula peluang membayar terhadap perbaikan lingkungan.
Responden Pantai Indah Kapuk adalah tergolong masyarakat dengan pendapatan yang tinggi. Responden dengan tingkat pendapatan Rp. 6.000.000,- sd Rp.
10.000.000,- berpeluang 5,92 kali lebih tinggi nilai WTPnya dibandingkan dengan responden yang lebih rendah pendapatannya. Sedangkan responden dengan
tingkat pendapatan diatas Rp. 10.000.000,- berpeluang 6,92 kali lebih tinggi nilai WTPnya dibandingkan dengan responden dengan tingkat pendapatan
dibawahnya.
5 Tingkat Pengeluaran
Hasil regresi logistik, variabel tingkat pengeluaran berkoefisien negatif. Hal ini menunjukkan bahwa, semakin tinggi tingkat pengeluaran semakin kecil nilai
WTP yang dibayarkan . terhadap upaya perbaikan lingkungan. Responden dengan tingkat pengeluaran diatas Rp 10.000.000,- hanya berpeluang 0,36 kali
lebih tinggi nilai WTPnya dibandingkan dengan responden yang tingkat pengeluarannya lebih sedikit. Responden dengan tingkat pengeluaran Rp.
6.000.000,- sd Rp. 10.000.000,- hanya berpeluang 0,42 kali lebih tinggi nilai WTPnya dibandingkan dengan responden yang tingkat pengeluarannya lebih
sedikit.
6 Jumlah Tanggungan
Sama dengan variabel tingkat pengeluaran, koefisien dari variabel jumlah tanggungan juga bernilai negatif. Responden dengan jumlah tanggungan 3 - 4
orang berpeluang 0,52 kali lebih tinggi nilai WTPnya dibandingkan dengan responden yang lain. Dengan nilai koefisien yang negatif, mengindikasikan bahwa
semakin tinggi jumlah tanggungan, cenderung responden semakin kecil peluang nilai WTPnya.
7 Persepsi Terhadap Kualitas Lingkungan
Responden yang beranggapan bahwa kualitas lingkungan disekitar hutan Angke Kapuk buruk, cenderung akan berpeluang nilai WTPnya lebih tinggi.
Responden yang menganggap kualitas lingkungan buruk, berpeluang 5,11 kali lebih tinggi nilai WTPnya.
8 Persepsi Perlunya Perbaikan Lingkungan
Persepsi terhadap perlunya perbaikan lingkungan menunjukkan koefisien yang positif. Keadaan ini menunjukkan bahwa semakin tinggi persepsi seseorang,
maka peluang nilai WTPnya semakin tinggi. Responden yang berpersepsi tinggi terhadap perlunya perbaikan lingkungan berpeluang 3,19 kali lebih tinggi nilai
WTPnya dibandingkan yang berpersepsi lebih rendah. Sedangka responden yang
berpersepsi sedang berpeluang 2,45 kali lebih tinggi nilai WTPnya dibandingkan yang berpersepsi lebih rendah.
Berdasarkan Tabel.15 diatas, faktor-faktor yang berpengaruh terhadap besarnya nilai kesediaan membayar responden Pantai Indah Kapuk adalah faktor
usia, pendidikan, pendapatan, dan jumlah tanggungan.
5.4. Analisis WTA Petambak 5.4.1. Keragaan WTA Petambak