Sehingga semakin memberikan ancaman terhadap kualitas sumberdaya alam yang baik.
Kerusakan sumberdaya alam terjadi pada suatu saat akan menjadi suatu pembatas bagi kegiatan ekonomi. Keadaan ini terjadi ketika suplai sumberdaya
alam tidak dapat lagi untuk mencukupi kebutuhan manusia. Sehingga aktifitas- aktifitas manusia dalam bidang ekonomi harus juga memperhatikan daya dukung
yang dapat diberikan oleh sumberdaya tersebut.
2.3. Nilai Ekonomi Hutan Mangrove.
Menurut Hanley dan Spash 1993, nilai total suatu sumberdaya terdiri atas beberapa komponen :
TV = ECS + OV + XV + BV + QOV
dimana: •
TV = Total Value, yaitu nilai total manfaat dari semua sumberdaya, •
ECS = Expected Consumer Surplus, yaitu surplus konsumen yang diharapkan dalam hal ini yang disebut dengan nilai pengguna,
• OV = Option Value, yaitu suatu nilai dimana seorang individu yang tidak
mempunyai rencana untuk menggunakan jasa lingkungan, terkadang mau membayar sebagai pilihan untuk memanfaatkannya di masa mendatang,
• XV = Existence Value, yaitu nilai keberadaan yang merupakan nilai yang
mengacu pada kesediaan masyarakat untuk membayar biaya pelestarian suatu ekosistem bagi kepentingan masyarakat itu sendiri tanpa memperhatikan nilai
pakainya, •
BV = Bequest Value, yaitu nilai dimana individu bisa mau membayar bagi ketersediaan barang-barang lingkungan tertentu seperti obyek, spesies, untuk
generasi yang akan datang, •
QOV = Quasi option Value, yaitu nilai pilihan untuk menghindari kerusakan ekosistem yang tidak dapat dipulihkan kembali.
Menurut Ruitenbeek 1992 dalam Handayani 2004, penilaian ekonomi hutan mangrove dapat dilakukan dengan dua pendekatan yaitu a identifikasi
manfaat dan fungsi-fungsi ekosistem, dan b mengkuantifikasi segenap manfaat dan fungsi ke dalam nilai uang. Berikut disajikan penjelasan mengenai dua
pendekatan tersebut :
a Identifikasi manfaat dan fungsi-fungsi ekosistem. Pada tahap ini dilakukan identifikasi segenap manfaat dan fungsi dari
ekosistem yang akan diteliti. Manfaat dan fungsi yang diidentifikasi untuk setiap ekosistem tersebut adalah :
1. Direct Use Value Manfaat Langsung Manfaat Langsung adalah manfaat yang langsung dapat diperoleh dari
suatu ekosistem Barton 1994 dalam Handayani 2004, misalnya sumberdaya perikanan dalam ekosistem terbuka, kayu bakar dari ekosistem hutan mangrove,
ikan dan lain sebagainya. Manfaat Langsung adalah jumlah manfaat langsung ke i sampai ke n yang dimanfaatkan secara langsung dan secara umum dapat
dirumuskan :
∑
=
=
n i
i
ML ML
1
keterangan : ML
= Total Manfaat Langsung MLi
= Manfaat Langsung ke-i sampai ke-n n
= Jumlah Manfaat Langsung 2. Indirect Use Value Manfaat Tidak Langsung
Manfaat tidak langsung adalah manfaat yang diperoleh dari suatu ekosistem secara tidak langsung Barton 1994 dalam Handayani 2004. Contoh
manfaat tidak langsung dari hutan mangrove adalah manfaat hutan mangrove sebagai penahan abrasi, manfaat hutan mangrove sebagai daerah pemijahan ikan,
fungsi daerah bakau feeding ground. Manfaat tidak langsung dirumuskan sebagai berikut :
∑
=
=
n i
i
MTL MTL
1
keterangan : MTL = Total Manfaat Tidak Langsung
MTLi = Manfaat Tidak Langsung ke-i sampai ke-n n
= Jumlah Manfaat Langsung
3. Option Value Manfaat Pilihan Manfaat pilihan adalah suatu nilai yang dapat dinterpretasikan sebagai
manfaat sumberdaya alam yang potensial dimasa depan, baik manfaat langsung maupun tidak langsung. Jika manfaat di masa depan dapat diukur sebagai suatu
pemasukan yang pasti, maka nilai pilihan dapat dianggap sebagai pembayaran premi asuransi untuk menjamin pemanfaatan di masa depan terhadap
sumberdaya dan fungsi ekologis dari ekosistem Barton 1994 dalam Handayani 2004. Nilai biodiversity keanekaragaman hayati merupakan salah satu contoh
dari manfaat pilihan. Menurut Ruitenbeek 1992 dalam Handayani 2004, nilai biodiversity ekosistem hutan mangrove di Indonesia sebesar US 1500km
2
tahun atau US 15hatahun. Manfaat Pilihan dapat dirumuskan sebagai berikut :
i
MPB MP
=
Keterangan : MP
= Manfaat Pilihan MPBi
= Manfaat pilihan biodiversity 4. Bequest Value Manfaat Pewarisan
Manfaat pewarisan adalah suatu manfaat yang dapat diwariskan untuk generasi yang akan datang. Contoh dari manfaat pewarisan adalah potensi bisnis
pembibitan bakau. Manfaat pewarisan dapat dirumuskan sebagai berikut :
i
MWB MW
=
Keterangan : MW
= Manfaat Pewarisan MWi
= Manfaat Pewarisan dalam penelitian ini adalah manfaat pembibitan bakau.
5. Existence Value Manfaat Keberadaan
Manfaat keberadaan adalah manfaat yang dirasakan oleh masyarakat dari keberadaan ekosistem yang diteliti setelah manfaat langsung, tidak langsung dan
manfaat pilihan dihilangkan dari analisis. Manfaat ini adalah nilai ekonomis keberadaan fisik dari ekosistem. Manfaat Keberadaan dapat dirumuskan
sebagai berikut :
n MKi
MK
n i
=
∑
= 1
Keterangan : MK
= Manfaat Keberadaan MKi
= Manfaat Keberadaan dari responden ke-i N
= Total responden Selanjutnya Nilai Ekonomi Total ekosistem hutan mangrove dapat dirumuskan
sebagai berikut :
NMT = ML + MTL + MP + MW + MK,
Keterangan : NMT = Nilai Manfaat Total
ML = Manfaat Langsung
MTL = Manfaat Tidak Langsung
MP = Manfaat Pilihan
MW = Manfaat Pewarisan
MK = Manfaat Keberadaan.
b Mengkuantifikasikan segenap manfaat dan fungsi ke dalam nilai uang. Tahap berikutnya setelah tahap identifikasi adalah tahap
mengkuantifikasikan semua manfaat dan fungsi ekosistem tersebut ke dalam nilai rupiah. Teknik kuantifikasi yang digunakan adalah :
1. Nilai Pasar Pendekatan nilai pasar digunakan untuk komoditas-komoditas yang
langsung dapat diperdagangkan dari ekosistem yang akan diteliti, misalnya nilai kayu, ikan, dan lain-lain. Pendekatan ini sebagian besar digunakan untuk manfaat
langsung. 2. Harga Tidak Langsung
Pendekatan ini di gunakan apabila mekanisme pasar gagal memberikan nilai pada komoditas ekositem yang akan diteliti, yaitu manfaat dan fungsi tidak
langsung.
2.4. Metode Penilaian Ekonomi Sumberdaya