Kerusakan Sumberdaya Alam TINJAUAN PUSTAKA

evaporasi terhadap lingkungan sekitar, sehingga perairan menjadi bersalinitas tinggi. Suhu antara 39°C-40°C menyebabkan kematian mangrove muda yang belum berzat kayu, sehingga suhu rendah di daerah lintang tinggi akan menyebabkan pembekuan daun frost. Tekanan biologis perusak hutan mangrove antara lain meliputi : • Penyakit sejenis jamur yangmerambat dari pucuk daun menuju ke akar dapat menyebabkan kematian pada mangrove. • Serangga dan invertebrate, ditemukan jenis kumbang yang menyerang hipokotil dari jenis Rhizophora atau yang hidup di dasar batang pohon dewasa jenis Avicennia yang menyebabkan kematian. Ulat dari jenis kupu tertentu menyerang daun dan tunas daun, dan juga rayap. Jenis invertebrate yang merusak tanaman mangrove adalah kepiting Sesarma taeniolita yang memakan kulit kayu bibit mangrove. • Binatang herbivora atau pemakan tumbuhan yang merusak tanaman mangrove adalah monyet, menjangan, kerbau liar dari Australian dan kambing asia Gomez, et. al 1984 dalam Winarti 1999.

2.2. Kerusakan Sumberdaya Alam

Sumberdaya alam mempunyai makna sebagai unsur-unsur lingkungan alam yang diperlukan manusia untuk memenuhi kebutuhan serta meningkatkan kesejahteraan hidupnya. Definisi lain dari sumberdaya alam adalah sumberdaya atau faktor produksi. Definisi kerusakan sumberdaya adalah berkurangnya atau tidak berfungsinya suatu sumberdaya alam berdasarkan fungsinya terhadap suatu keseluruhan ekosistem yang ada. Sebagai contoh dalam hal ini kerusakan sumberdaya lahan adalah berkurangnya atau tidak berfungsinya lahan sebagai media tumbuh tanaman dan sebagai media pemberi unsur hara bagi pertumbuhan tanaman Sitorus 2004. Masalah lingkungan yang sekarang ini sering dihadapi timbul karena perubahan lingkungan yang menyebabkan lingkungan itu tidak atau kurang sesuai lagi untuk mendukung kehidupan manusia, akibat yang ditimbulkan yaitu terganggunya kesejahteraan manusia. Pertambahan jumlah kelahiran yang disertai peningkatan kebutuhan per orang dan meningkatnya kemampuan manusia untuk melakukan intervensi terhadap alam menyebabkan semakin besarnya perubahan yang terjadi pada lingkungan Soemarwoto, 1992. Penggunaan sumberdaya alam oleh penduduk semakin banyak memunculkan kebutuhan untuk meningkatkan ekstraksi dan peningkatan permintaan akan sumberdaya alam. Hal ini memberikan dampak negatif yaitu memburuknya kondisi fisik dunia sementara masyarakat sangat lamban dalam menemukan pemecahan masalah yang timbul tersebut. Beberapa alasan lambannya penyesuaian tersebut, antara lain adalah Sitorus 2004 : 1. Masyarakat lebih mengakui adanya pemilikan pribadi dan mekanisme pasar sehingga pengertian bahwa lingkungan sebagai barang milik bersama dan perlu dipelihara bersama masih sulit difahami. 2. Tidak diketahui secara pasti apa yangs sesungguhnya diinginkan oleh masyarakat. Demikian pula tentang teknologi untuk menghasilkan apa yang diinginkan tersebut relatif belum banyak diketahui. 3. Karena adanya eksternalitas, maka biaya produksi barang dan jasa sering menjadi tidak jelas, serta adanya kelambanan mobilitas manusia. Kerusakan sumberdaya alam yang saat ini terjadi tidaklah berdiri sendiri melainkan merupakan hal-hal yang saling terkait. Menurut Soemarwoto 1992 keterkaitan ini berupa : 1. Sebuah faktor merupakan sebab berbagai masalah. Contohnya adalah penebangan hutan, pembakaran biomassa dan konversi menjadi tataguna lahan yang lain merupakan sebab terjadinya kerusakan hidrologi, erosi tanah, kepunahan jenis, pemanasan global, dan lubang ozon. 2. Sebuah faktor mempunyai efek yang berbeda. Misalnya, gas metan membantu pembentukan ozon di troposfer dan pada satu pihak menyebabkan perusakan ozon di stratosfer tetapi di lain pihak juga melindungi ozon dari perusakan atom Cl. 3. Interaksi antara berbagai masalah dan dampak yang ditimbulkannya. Misalnya dampak pemanasan global, lubang ozon, dan hujan asam bersifat kumulatif terhadap kepunahan jenis, penurunan produksi pertanian, peternakan dan perikanan, serta kesehatan. Indonesia sebagai negara berkembang, saat ini pembangunan yang dilaksanakan di segala bidang, baik pertanian, industri, dan perdagangan tidak hanya membawa da mpak social namun juga akan menimbulkan dampak terhadap lingkungan. Sebagai negara yang sedang tumbuh maka dampak terhadap lingkungan seringkali diabaikan dalam usaha peningkatan ekonomi. Hal ini diperburuk dengan kondisi peraturan dan penegakan hukum yang lemah. Sehingga semakin memberikan ancaman terhadap kualitas sumberdaya alam yang baik. Kerusakan sumberdaya alam terjadi pada suatu saat akan menjadi suatu pembatas bagi kegiatan ekonomi. Keadaan ini terjadi ketika suplai sumberdaya alam tidak dapat lagi untuk mencukupi kebutuhan manusia. Sehingga aktifitas- aktifitas manusia dalam bidang ekonomi harus juga memperhatikan daya dukung yang dapat diberikan oleh sumberdaya tersebut.

2.3. Nilai Ekonomi Hutan Mangrove.