Analisis Kuantitatif WTP dan WTA dengan CVM

7. Existence Value Manfaat Keberadaan

n MKi MK n i     = ∑ = 1 Keterangan : MK = Manfaat Keberadaan MKi = Manfaat Keberadaan dari responden ke-i N = Total responden Selanjutnya estimasi Nilai Ekonomi Total ekosistem hutan mangrove dapat dirumuskan sebagai berikut : NMT = ML + MTL + MP + MW + MK Keterangan : NMT = Nilai Manfaat Total ML = Manfaat Langsung MTL = Manfaat Tidak Langsung MP = Manfaat Pilihan MW = Manfaat Pewarisan MK = Manfaat Keberadaan. b Mengkuantifikasikan segenap manfaat dan fungsi ke dalam nilai uang. Tahap selanjutnya setelah tahap identifikasi adalah tahap mengkuantifikasikan semua manfaat dan fungsi ekosistem tersebut ke dalam nilai rupiah. Teknik kuantifikasi yang digunakan adalah : 1 Nilai pasar, pendekatan nilai pasar digunakan untuk komoditas-komoditas yang langsung dapat diperdagangkan dari ekosistem yang akan diteliti, misalnya nilai kayu, ikan, dan lain-lain. Pendekatan ini sebagian besar digunakan untuk manfaat langsung. ; 2 Harga tidak langsung, pendekatan ini digunakan apabila mekanisme pasar gagal memberikan nilai pada komoditas ekositem yang akan diteliti, yaitu manfaat dan fungsi tidak langsung.

3.3.2.2. Analisis Kuantitatif WTP dan WTA dengan CVM

CVM adalah metode teknik survei untuk menanyakan masyarakat tentang nilai atau harga yang mereka berikan terhadap komoditas yang tidak memiliki pasar seperti barang lingkungan Yakin 1997, jika pasarnya betul-betul tersedia atau jika ada cara-cara pembayaran seperti pajak diterapkan. Prinsip yang mendasar metode ini adalah bahwa bagi orang yang mempunyai preferensi yang benar tetapi tersembunyi terhadap seluruh jenis barang lingkungan, kemudian diasumsikan bahwa orang tersebut mempunyai kemampuan untuk mentransformasikan preferensi tersebut ke dalam bentuk nilai uang. Dalam hal ini diasumsikan bahwa orang tersebut akan bertindak nantinya seperti yang dia katakan ketika situasi hipotesis yang disodorkan kepadanya akan menjadi kenyataan pada masa yang akan datang. Asumsi dasar dari CVM adalah sebagai berikut : 1 bahwa individu-individu memahami benar pilihan-pilihan yang ditawarkan pada mereka dan bahwa mereka cukup mengerti atau tahu kondisi lingkungan yang akan dinilai, dan 2 bahwa apa yang dikatakan individu adalah sungguh-sungguh apa yang mereka lakukan jika pasar untuk barang lingkungan itu benar-benar terjadi. Tahapan-tahapan dalam penggunaan CVM :

a. Membentuk Pasar Hipotetik

Pasar hipotetik yang dibentuk adalah suatu pasar dengan kualitas lingkungan yang berbeda dengan kondisi saat ini. Responden sebelumnya telah menjawab pertanyaan-pertanyaan mengenai persepsinya tentang pentingnya pelestarian peningkatan kualitas lingkungan. Responden diminta untuk mendengarkan atau membaca suatu pernyataan kondisi lingkungan saat ini. Dijelaskan bahwa karena adanya aktifitas berlebihan seperti pembukaan areal tambak dan pemukiman di daerah hutan mangrove telah menyebabkan penurunan kualitas lingkungan. Selanjutnya responden diminta mendengarkan atau membaca pernyataan tentang lingkungan dengan kondisi yang lebih baik sebelum merebaknya pembukaan areal tambak dan pemukiman. Berdasarkan pernyataan tersebut akan diperoleh ukuran perilaku konsumen dalam situasi hipotesis bukan dalam situasi riil. Dalam penelitian ini, pasar hipotesis dibentuk dengan menggambarkan luas dan fungsi hutan mangrove yang semakin berkurang karena adanya konversi hutan mangrove menjadi areal pertambakan dan areal pemukiman di sekitar hutan mangrove Angke-kapuk. Hal tersebut dapat diatasi dengan program rehabilitasi kawasan mangrove yang dilakukan oleh pemerintah Departemen Kehutanan dan Pemerintah Daerah setempat. Pasar hipotesis yang ditawarkan dibahasakan sebagai berikut :