Model Regresi Logistik YaTidak WTA Petambak

Tabel 18. Variabel-Variabel Dalam Analisis Regresi Logistik Nama Variabel Dependent Independent Deskripsi Keinginan untuk menerima terhadap perbaikan lingkungan Y1 hutan mangrove Angke Kapuk 0 = Tidak bersedia 1 = Bersedia menerima Besarnya nilai WTA Petambak 0 = Rp. 1.332, - Y2 1 = Rp. 1.322,- Usia 1 = 30 tahun 2 = 30 - 50 tahun X1 3 = 50 tahun Pendidikan 1 = Tamat SD 2 = Tamat SLTP 3 = Tamat SLTA X2 4 = Tamat AkademiPT Pendapatan 1 = Rp. 500.000,- 2 = Rp. 500.000,- sd Rp. 3.000.000,- X3 3 = Rp. 3.000.000, - Jumlah Tanggungan 1 = 1 - 2 orang 2 = 3 - 4 orang X4 3 = 5 orang Tingkat Pengeluaran 1 = Rp. 500.000,- 2 = Rp. 500.000,- sd Rp. 3.000.000,- X5 3 = Rp. 3.000.000, - Persepsi mengenai kualitas lingkungan hutan mangrove Angke Kapuk 1 = Buruk 2 = Sedang X6 3 = Baik Persepsi perlunya perbaikan lingkungan hutan mangrove Angke Kapuk 1 = Rendah 2 = Sedang X7 3 = Tinggi Sumber : Diolah dari data penelitian 2005

5.4.3. Model Regresi Logistik YaTidak WTA Petambak

Untuk mengetahui kesediaan menerima maka dilakukan regresi logistik dengan memasukkan variabel-variabel independent dan variabel dependent. Variabel dependent dikategorikan menjadi 2 yaitu : yaitu bersedia menerima kode 1 dan tidak bersedia menerima kode 0. Interpretasi koefisien untuk model regresi logistik dapat dilakukan dengan melihat odds ratio. Odds ratio menggambarkan ukuran asosiasi yang memperkirakan berapa besar kecenderungan pengaruh variabel independent terhadap variabel dependent. Jika variabel independent mempunyai nilai koefisien â positif, maka odds rationya akan bernilai lebih dari satu. Sebaliknya jika koefisien â negatif, maka odds rationya bernilai kurang dari satu. Tabel 19. Hasil Regresi Logistik Kesediaan Menerima Petambak Petambak Variabel Independent Koefisien Signifikan Odds Ratio Usia 230 – 50 thn 0.993 0.150tn 2.70 3 50 thn 1.092 0.168tn 2.98 Pendidikan 3SLTA -1.171 0.082 0.31 Pendapatan 1 Rp.500.000,- -0.083 0.047 0.92 2Rp.500.000,- sd Rp.3.000.000,- -1.109 0.031 0.33 Pengeluaran 2Rp.500.000,- sd Rp.3.000.000,- 1.963 0.243tn 7.12 Jumlah tanggungan 23 -4 orang 2.244 0.061 9.43 35 orang 2.773 0.082 16.01 Persepsi kualitas lingkungan 1Buruk 0.399 0.455tn 1.49 Persepsi perlunya perbaikan lingkungan 2sedang 1.191 0.197tn 3.29 3tinggi 1.611 0.405tn 3.41 Sumber : Diolah data primer penelitian 2005 signifikan á 10 R-Sq = 81,74 signifikan á 5 R-Sqadjust = 75,40 signifikan á 1 Berikut ini akan diuraikan variabel-variabel yang berpengaruh terhadap kesediaan membayar terhadap perbaikan lingkungan. 1 Usia Responden pada tingkat usia 30 – 50 tahun berpeluang 2,70 kali bersedia menerima dibandingkan dengan tingkat usia dibawahnya. Responden dengan tingkat usia diatas 50 tahun berpeluang 2,98 kali bersedia membayar dibandingkan dengan tingkat usia yang lebih rendah. 2 Pendidikan Pendidikan seseorang sangat mempengaruhi keinginan menerima terhadap upaya perbaikan lingkungan. Responden dengan tingkat pendidikan SLTA berpeluang 0,31 kali bersedia menerima dibandingkan dengan responden dengan tingkat pendidikan lebih tinggi. 3 Pendapatan Variabel pendidikan seseorang berpengaruh dalam keinginan menerima terhadap upaya perbaikan lingkungan. Responden Petambak adalah tergolong masyarakat dengan pendapatan yang rendah. Responden dengan tingkat pendapatan Rp. 500.000,- sd Rp. 3.000.000,- berpeluang 0,33 kali bersedia menerima dibandingkan dengan responden yang lebih rendah pendapatannya. Sedangkan responden dengan tingkat pendapatan dibawah Rp. 500.000,- berpeluang 0,92 kali bersedia menerima dibandingkan dengan responden dengan tingkat pendapatan dibawahnya. 4 Tingkat Pengeluaran Hasil regresi logistik, variabel tingkat pengeluaran berkoefisien positif Hal ini menunjukkan bahwa, semakin tinggi tingkat pengeluaran semakin tinggi kesediaan menerima terhadap upaya perbaikan lingkungan. Responden dengan tingkat pengeluaran Rp 500.000,- sd Rp. 3.000.000,- berpeluang 7,12 kali bersedia menerima dibandingkan dengan responden yang tingkat pengeluarannya lebih sedikit. 5 Jumlah Tanggungan Sama dengan variabel tingkat pengeluaran, koefisien dari variabel jumlah tanggungan juga bernilai positif. Hal ini menunjukkan bahwa, semakin banyak jumlah tanggungan, maka responden cenderung semakin besar kesediaanya menerima kompensasi terhadap upaya perbaikan lingkungan. Responden dengan jumlah tanggungan yang besar minimal 5 orang berpeluang 16,01 kali bersedia menerima dibandingkan dengan responden yang jumlah tanggungannya lebih sedik it. Responden dengan jumlah tanggungan 3 - 4 orang berpeluang 9,43 kali bersedia menerima dibandingkan dengan responden yang jumlah tanggungannya lebih kecil. 6 Persepsi Perlunya Perbaikan Lingkungan Persepsi terhadap perlunya perbaikan lingkungan menunjukkan koefisien yang positif. Keadaan ini menunjukkan bahwa semakin tinggi persepsi seseorang, maka peluang kesediaannya menerima semakin tinggi. Responden yang berpersepsi tinggi terhadap perlunya perbaikan lingkungan berpeluang 3,41 kali bersedia menerima. Sedangkan responden yang berpersepsi sedang berpeluang 3,29 kali bersedia menerima terhadap perlunya perbaikan lingkungan. Berdasarkan Tabel.19 diatas, faktor-faktor yang berpengaruh terhadap kesediaan membayar responden Pantai Indah Kapuk adal ah faktor pendidikan, pendapatan, dan jumlah tanggungan.

5.4.4. Model Regresi Logistik Nilai WTA