Model Regresi Logistik Nilai WTA

Berdasarkan Tabel.19 diatas, faktor-faktor yang berpengaruh terhadap kesediaan membayar responden Pantai Indah Kapuk adal ah faktor pendidikan, pendapatan, dan jumlah tanggungan.

5.4.4. Model Regresi Logistik Nilai WTA

Untuk mengetahui besarnya nilai WTA yang diterima maka dilakukan regresi logistik dengan memasukkan variabel-variabel independent dan variabel dependent yang dikategorikan menjadi dua, yaitu : 1 Rp. 1.322,- dan 0 Rp. 1.322,-. Hasil regresi logistik besarnya nilai WTA yang diterima oleh responden dapat dilihat pada Tabel 20 berikut ini. Tabel 20. Hasil Regresi Logistik Besarnya Nilai WTA Petambak Petambak Variabel Independent Koefisien Signifikan Odds Ratio Usia 230 – 50 thn 1.138 0.150tn 3.12 3 50 thn 1.324 0.168tn 3.76 Pendidikan 3SLTA -0.734 0.082 0.48 Pendapatan 1 Rp.500.000,- -0.020 0.009 0.98 2Rp.500.000,- sd Rp.3.000.000,- -0.538 0.031 0.58 Pengeluaran 2Rp.500.000,- sd Rp.3.000.000,- 2.117 0.057 8.31 Jumlah tanggungan 23 -4 orang 2.174 0.054 8.79 35 orang 2.524 0.094 12.48 Persepsi kualitas lingkungan 1Buruk 0.086 0.428tn 1.09 Persep si perlunya perbaikan lingkungan 2sedang 1.366 0.175tn 3.92 3tinggi 1.611 0.305tn 5.01 Sumber : Diolah data primer penelitian 2005 signifikan á 10 R-Sq = 80,82 signifikan á 5 R-Sqadjust = 74,11 signifikan á 1 Berikut ini akan diuraikan variabel-variabel yang berpengaruh terhadap kesediaan membayar terhadap perbaikan lingkungan. 1 Usia Responden pada tingkat usia 30 – 50 tahun berpeluang 3,12 kali lebih tinggi nilai WTAnya dibandingkan dengan tingkat usia lainnya. Sedangkan responden dengan usia diatas 50 tahun berpeluang 3,76 kali lebih tinggi nilai WTAnya dibandingkan tingkat usia dibawahnya. 2 Pendidikan Pendidikan seseorang sangat mempengaruhi besarnya nilai WTA yang diterima untuk perbaikan lingkungan. Koefisien yang negatif menunjukkan bahwa, semakin rendah tingkat pendidikan seseorang, semakin tinggi pula nilai peluang menerima terhadap perbaikan lingkungan. Responden dengan tingkat pendidikan SLTA, berpeluang 0.91 kali lebih tinggi nilai WTAnya dibandingkan dengan responden dengan tingkat pendidikan yang lain. 3 Pendapatan Variabel pendidikan seseorang berpengaruh terhadap besarnya nilai WTA yang diterima dalam upaya perbaikan lingkungan. Dengan koefisien yang negatif menunjukkan bahwa, semakin rendah tingkat pendapatan seseorang, semakin tinggi pula peluang menerima terhadap perbaikan lingkungan. Responden dengan tingkat pendapatan Rp. 500.000,- sd Rp. 3.000.000,- hanya berpeluang 0.58 kali lebih tinggi nilai WTAnya dibandingkan dengan responden yang lebih rendah pendapatannya. Sedangkan responden dengan tingkat pendapatan dibawah Rp. 500.000,- berpeluang 0.98 kali lebih tinggi nilai WTAnya dibandingkan dengan responden dengan tingkat pendapatan dibawahnya. 4 Tingkat Pengeluaran Hasil regresi logistik, variabel tingkat pengeluaran berkoefisien positif Hal ini menunjukkan bahwa, semakin tinggi tingkat pengeluaran semakin tinggi nilai WTA yang diterima terhadap upaya perbaikan lingkungan. Responden dengan tingkat pengeluaran Rp. 500.000,- sd Rp 3.000.000,- berpeluang 8,31 kali lebih tinggi nilai WTAnya dibandingkan dengan responden yang tingkat pengeluarannya lebih sedikit. 5 Jumlah Tanggungan Sama dengan variabel tingkat pengeluaran, koefisien dari variabel jumlah tanggungan juga bernilai positif. Responden dengan jumlah tanggungan yang besar minimal 5 orang berpeluang 12,48 kali lebih tinggi nilai WTAnya dibandingkan dengan responden yang jumlah tanggungannya lebih sedikit. Sedangkan responden dengan jumlah tanggungan yang lebih kecil 3 - 4 orang berpeluang 8,79 kali lebih tinggi nilai WTAnya dibandingkan dengan responden yang lain. Dengan nilai koefisien yang negatif, mengindikasikan bahwa semakin tinggi jumlah tanggungan, cenderung responden semakin besar peluang nilai WTAnya. 6 Persepsi Perlunya Perbaikan Lingkungan Persepsi terhadap perlunya perbaikan lingkungan menunjukkan koefisien yang positif. Keadaan ini menunjukkan bahwa semakin tinggi persepsi seseorang, maka peluang nilai WTAnya semakin tinggi. Responden yang berpersepsi tinggi terhadap perlunya perbaikan lingkungan berpeluang 5,01 kali lebih tinggi nilai WTAnya dibandingkan yang berpersepsi lebih rendah. Berdasarkan Tabel.20 diatas, faktor-faktor yang berpengaruh terhadap kesediaan membayar responden Pantai Indah Kapuk adalah faktor pendidikan, pendapatan, pengeluaran, dan jumlah tanggungan.

5.5. Potensi Dan Keterkaitan Nilai WTP Pantai Indah Kapuk Dan Nilai WTA Petambak