menjawab walaupun dengan membuka buku catatan. Siswa cenderung ditunjuk oleh guru, mereka masih malu-malu untuk mengungkapkan pendapatnya.
Respon terhadap teknik dan media yang guru berikan juga sudah baik. Ketika guru mempertontonkan sebuah video klip, secara keseluruhan siswa
memperhatikan dengan baik, hanya beberapa siswa yang menengok ke belakang. Siswa berdiskusi untuk menentukan unsur-unsur yang ada dalam video klip
tersebut. Dengan dibimbing guru, siswa menemukan ide cerita yang akan mereka tulis dalam cerpen.
Suasana kelas saat pembelajaran terlihat cukup tenang, siswa sangat serius mengikuti arahan guru dalam menulis cerpen. Secara keseluruhan siswa antusias
dan memberi respon positif terhadap pembelajaran menulis cerpen melalui teknik 5W+1H dengan media video klip.
4.1.1.2.3 Hasil Wawancara
Wawancara dilakukan saat akhir siklus I di luar jam pelajaran. Wawancara dilakukan setelah proses pembelajaran berlangsung. Wawancara ini bertujuan
untuk mengetahui respon siswa serta kesulitan-kesulitan yang dialami oleh siswa. Siswa yang diwawancarai pada siklus I ada tiga siswa, yaitu siswa yang
memiliki nilai tinggi, siswa yang memiliki nilai sedang, dan siswa yang memiliki nilai rendah. Pertanyaan pertama yaitu mengenai kesenangan siswa dalam menulis
cerpen, siswa yang mendapat nilai tinggi mengaku senang menulis cerpen sejak dia duduk di bangku SMP. Siswa yang mendapat nilai sedang mengaku hanya
menulis cerpen ketika ada materi yang diajarkan di sekolah, sedangkan siswa
yang memiliki nilai rendah tidak menyukai menulis cerpen karena dia tidak dapat merangkai kata dengan baik dan menulis cerpen dinilai membutuhkan waktu yang
cukup lama. Pertanyaan yang kedua, ketika diberikan pertanyaan jenis cerpen apa yang
mereka sukai, dari ketiga siswa menyatakan menyukai cerpen dengan tema percintaan karena menurut mereka cerita percintaan menarik untuk dibaca dan
tidak membosankan. Pertanyaan ketiga mengenai kemudahan yang siswa alami dalam
pembelajaran menulis cerpen melalui teknik 5W+1H dengan media video klip. Ketiga siswa menjawab lebih mudah untuk menentukan jalan cerita yang akan
ditulis dalam cerpen. Video klip yang dipilih sangat membantu mereka dalam menemukan ide cerita.
Pertanyaan keempat mengenai kesulitan yang siswa alami pada saat pembelajaran menulis cerpen melalui teknik 5W+1H dengan media . Siswa yang
mendapat nilai tinggi dan sedang menjawab tidak ada kesulitan dalam menulis cerpen, sedangkan siswa yang mendapat nilai rendah mengalami kesulitan dalam
menentukan tokoh dan penokohan. Pertanyaan kelima tentang pesan dan kesan terhadap pembelajaran
menulis cerpen melalui teknik 5W+1H dengan media video klip. Siswa yang mendapat nilai tinggi menjawab pembelajaran seperti ini lebih menyenangkan
karena lebih bervariatif dan sering-seringlah diadakan pembelajaran yang seperti ini. Siswa yang mendapat nilai sedang menyatakan hal serupa dan harus lebih
ditingkatkan. Siswa yang mendapat nilai rendah menjawab guru jangan terlalu
cepat dalam menyampaikan materi dan penayangan video klip seharusnya lebih dari satu kali.
Dari hasil wawancara di atas, dapat disimpulkan bahwa siswa yang pintar dan suka menulis cenderung dapat menulis cerpen dan tidak mengalami kesulitan.
Siswa yang mendapat nilai sedang dan rendah belum sepenuhnya memahami penjelasan yang diberikan oleh guru dan megalami kesulitan dalam menulis
cerpen. Dengan demikian, peneliti harus memperbaiki kekurangan yang ada pada siklus I dan diterapkan pada siklus II agar siswa lebih paham dan dapat menulis
cerpen dengan baik.
4.1.1.2.4 Hasil Dokumentasi