Hakikat Menulis Kreatif Landasan Teoretis

Amanat dapat disampaikan oleh penulis melalui dua cara. Cara petama, amanat disampaikan secara tersurat; maksudnya, pesan yang hendak disampaikan oleh penulis ditulis secara langsung di dalam cerpen; biasanya diletakkan pada bagian akhir cerpen. Cara kedua, amanat disampaikan secara tersirat; maksudnya, pesan tidak dituliskan secara langsung di dalam teks cerpen melainkan disampaikan melalui unsur-unsur cerpen Nuryatin 2010:5. Dari beberapa pendapat tersebut dapat disimpulkan bahwa amanat adalah pesan yang ingin disampaikan oleh pengarang kepada pembaca melalui karya sastra yang ditulisnya. Amanat dalam karya fiksi senantiasa berisikan tentang pesan moral yang berhubungan erat dengan sifat-sifat luhur kemanuiaan. Pesan moral tersebut dapat disampaikan baik secara tersirat maupun tersurat sehingga dapat menjadi panutan bagi pembaca.

2.2.2 Hakikat Menulis Kreatif

Menurut Wagiran dan Doyin 2005:4 menulis merupakan suatu proses kreatif yang lebih banyak melibatkan cara berpikir divergen menyebar daripada konvergen memusat. Menulis tidak ubahnya dengan melukis. Penulis memiliki banyak gagasan untuk dapat ditulisnya. Kendati secara teknis ada kriteria-kriteria yang dapat diikutinya, tetapi wujud yang akan dihasilkannya itu bergantung pada kepiawaian penulis dalam mengungkapkan gagasan. Banyak orang yang mempunyai ide-ide bagus dibenaknya sebagai hasil dari pengamatan, penelitian, diskusi, atau membaca. Akan tetapi, begitu ide tersebut dilaporkan secara tertulis terasa amat kering, kurang menggigit, dan membosankan. Keterampilan menulis sebagai salah satu dari empat keterampilan berbahasa dan bersastra mempunyai peranan penting dalam kehidupan manusia. Menulis merupakan sebuah kegiatan menggunakan pikiran, gagasan, dan perasaan seseorang yang diungkapkan dalam bahasa tulis. Menulis merupakan kegiatan untuk menyatakan pikiran dan perasaan dalam bentuk tulisan yang diharapkan dapat dipahami oleh pembaca dan berfungsi sebagai alat komunikasi secara tidak langsung. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa menulis merupakan kegiatan seseorang untuk menyampaikan gagasan kepada pembaca dalam bahasa tulis agar bisa dipahami oleh pembaca Rosidi 2009:2. Menulis merupakan salah satu keterampilan berbahasa yang dipergunakan dalam komunikasi secara tidak langsung. Keterampilan menulis tidak didapatkan secra alamiah, tetapi harus melalui proses belajar dan berlatih. Berdasarkan sifatnya, menulis juga merupakan keterampilan berbahasa yang produktif dan reseptif. Dalam kegiatan menulis, penulis harus terampil memanfaatkan grafologi, kosa-kata, struktur kalimat, pengembangan paragraf, dan logika berbahasa. Menulis kreatif adalah suatu kegiatan memanfaatkan grafologi, struktur bahasa, dan kosakata untuk menyampaikan hakikat hidup dan kehidupan dalam sebuah karya. Dalam sebuah tulisan kreatif, dapat dikonstruksi pemikiran penulisnya: alur, logika, validitas, kesahihan, kebenaran, maupun sudut pandangnya. Karena itu, keterampilan menulis tidak dapat dipisahkan dari keterampilan berpikir Putra 2010:10. Menurut Shvoong 2008 menulis kreatif bisa diartikan sebagai kemampuan untuk mengendalikan pikiran-pikiran kreatif yang bergumul dalam pikiran seseorang dan untuk menyusunnya ke dalam sebuah kalimat dengan struktur yang baik. Konsep menulis kreatif lebih berbobot daripada menyimpan imajinasi karena tidak semua imajinasi adalah pikiran yang kreatif. Kreativitas lahir di dalam pikiran yang mapan dan matang. Seorang penulis sama baiknya dangan pikirannya sendiri. Penulis kreatif menggunakan sastra dengan efektif untuk memperkuat penulisnan mereka, dan mereka juga memiliki kecenderungan melihat sesuatu dengan cara yang tidak biasanya. Penulis kreatif tidak suka menceritakan atau menulis cerita mereka dengan gaya yang biasa-biasa saja, mereka suka menciptakan suasana-suasana yang menarik di luar kebiasaan. Dari beberapa pendapat tersebut dapat disimpulkan bahwa menulis kreatif merupakan suatu proses mengeluarkan ide dan gagasan yang kreatif yang ada dalam pikiran dengan bahasa tulis yang akan disampaikan kepada pembaca.

2.2.3 Hakikat Menulis Kreatif Cerpen