Jurnal Siswa Hasil Jurnal

20,59 atau sejumlah 7 siswa. Hal ini terlihat pada saat proses pembelajaran berlangsung ada siswa yang mengangkat kedua kaki dan menyandarkan tubuhnya ke tembok. Berdasarkan pengamatan yang dilakukan oleh peneliti, dapat disimpulkan bahwa pembelajaran menulis cerpen dengan teknik 5W+1H dan media video klip pada siklus I masih belum baik. Hal ini terbukti pada saat pembelajaran berlangsung ada beberapa siswa yang kurang memperhatikan penjelasan guru, tidak aktif, dan tidak serius dalam proses pembelajaran. Oleh karena itu, perlu adanya tindakan agar dapat mengurangi perilaku negatif siswa. Cara yang dilakukan peneliti agar mengurangi sifat negatif siswa yaitu dengan perencanaan yang lebih matang pada siklus II.

4.1.1.2.2 Hasil Jurnal

Jurnal yang digunakan dalam penelitian siklus I ini ada dua macam, yaitu jurnal siswa dan jurnal guru. Pengisian jurnal dilakukan pada akhir pembelajaran menulis cerpen melalui teknik 5W+1H dengan media video klip.

4.1.1.2.2.1 Jurnal Siswa

Jurnal diisi oleh seluruh siswa, yaitu sebanyak 34 siswa pada akhir pembelajran menulis cerpen melalui teknik 5W+1H dengan media video klip. Tujuan diadakannya jurnal siswa yaitu untuk mengetahui segala sesuatu yang terjadi dalam pembelajaran dan untuk mengetahui kesulitan siswa. Adapun hal-hal yang diungkap dalam jurnal siswa yaitu: 1 pendapat siswa tentang pembelajaran menulis cerita pendek melalui teknik 5W+1H dengan media video klip, 2 kesulitan siswa dalam menulis cerita pendek melalui teknik 5W+1H dengan media video klip, 3 manfaat apa yang siswa peroleh selama mengikuti pembelajaran menulis cerita pendek melalui teknik 5W+1H dengan media video klip, 4 tanggapan siswa terhadap gaya mengajar guru, dan 5 pesan dan kesan siswa setelah mengikuti pembelajaran menulis cerita pendek melalui teknik 5W+1H dengan media video klip. Berdasarkan jawaban siswa mengenai ketertarikan dalam pembelajaran menulis cerpen melalui teknik 5W+1H, sebagian siswa merasa tertarik karena lebih mudah untuk memahami cerpen dan mencari ide untuk menulis cerpen. Ada pula yang berpendapat bahwa dengan teknik dan media ini pembelajaran menjadi lebih menyenangkan dan lebih bisa diterima oleh siswa. Dalam siklus I siswa masih kesulitan dalam menentukan why berdasarkan video klip yang dipertontonkan. Hal tersebut dikarenakan durasi video klip yang relatif singkat, sehingga ada beberapa siswa yang merasa kesulitan dalam menentukan jalan cerita. Selain itu, siswa masih kesulitan dalam menentukan tokoh dan penokohan serta cara mengungkapkan ide cerita dalam bentuk cerpen. Pertanyaan ketiga yaitu manfaat yang diperoleh siswa selama mengikuti pembelajaran menulis cerpen melalui teknik 5W+1H ialah siswa menjadi lebih paham dan lebih mudah untuk menulis cerpen. Manfaat lain yang dirasakan oleh siswa yaitu ada suasana yang berbeda yang jauh lebih menyenangkan dibandingkan dengan pembelajaran yang biasanya. Pertanyaan keempat yaitu mengenai cara guru mengajarkan materi pembelajaran menulis cerpen melalui teknik 5W+1H dengan media video klip yaitu sebagian besar siswa sudah merasa jelas dengan penjelasan yang diberikan oleh guru. Namun dalam memberikan jawaban masing-masing siswa berbeda, ada yang berpendapat menyenangkan karena guru menjelaskan dengan teliti dan sabar, guru menjelaskan dengan baik karena bersuara lantang, ada juga yang berpendapat bahwa penjelasan yang diberikan oleh guru lebih mudah diingat dan dipahami. Pertanyaan kelima yaitu mengenai pesan dan kesan siswa selama mengikuti pembelajaran menulis cerpen melalui teknik 5W+1H dengan media video klip sangat beraneka. Kesan yang diberikan siswa secara keseluruhan bahwa dengan teknik 5W+1H dan media video klip siswa lebih mudah dalam menulis cerpen dan menyenangkan. Untuk pesan, sebagian besar siswa mengungkapkan seharusnya video klip yang dipertontonkan harus yang sesuai dengan dunia remaja dan tidak hanya satu kali dipertontonkan tetapi dua kali. Ada pula yang berpesan agar guru tidak terlalu cepat dalam menjelaskan materi mengenai cerpen dan ada yang menyarankan supaya pembelajaran seperti ini harus sering-sering diadakan agar tidak membosankan. Masukan dari siswa pada siklus I ini menjadi salah satu pertimbangan bagi peneliti untuk memperbaiki kekurangan-kekurangan pada siklus I agar tidak terulang pada siklus II.

4.1.1.2.2 Jurnal Guru