Dari beberapa pendapat tersebut dapat disimpulkan bahwa cerita pendek adalah cerita fiksi yang melukiskan suatu kejadian secara singkat, permasalahan
yang disuguhkan hanya sebagian kecil saja dari kehidupan tokoh utama yang paling menonjol dan menarik perhatian pengarang, serta secara keseluruhan hanya
memberikan kesan tunggal bagi pembaca.
2.2.1.2 Unsur Intrinsik Cerita Pendek
Cerita pendek tersusun atas unsur-unsur pembangun cerita yang saling berkaitan satu dengan yang lainnya. Unsur-unsur itu terbagi atas unsur intrinsik
dan unsur ekstrinsik. Keterkaitan antara unsur-unsur pembangun cerita tersebut membentuk totalitas yang bersifat abstrak. Keterpaduan dan koherensi semua
unsur cerita yang membentuk sebuah totalitas amat menentukan keindahan dan keberhasilan cerpen sebagai bentuk ciptaan sastra. Unsur-unsur intrinsik dalam
cerpen terdiri atas: tema, alur atau plot, tokoh dan penokohan, latar setting, sudut pandang point of view, gaya, dan amanat Nuryatin 2010:4.
2.2.1.2.1 Tema
Tema adalah ide yang mendasari suatu cerita sehingga berperan juga sebagai pangkal tolak pengarang dalam memaparkan karya fiksi yang
diciptakannya. Sebab itulah penyikapan terhadap tema yang diberikan pengarangnya dengan pembaca umumnya terbalik. Seorang pengarang harus
memahami tema cerita yang akan dipaparkan sebelum melaksanakan proses kreatif penciptaan. Pembaca baru dapat memahami tema bila mereka telah selesai
memahami unsur-unsur signifikan yang menjadi media pemapar tema tersebut Aminuddin 2002:91.
Tema merupakan gagasan, ide atau pikiran utama yang mendasari sebuah cerita rekaan. Ia terasa mewarnai cerita dari awal sampai akhir. Tema pada
hakikatnya adalah permasalahan yang merupakan titik tolak pengarang dalam menyusun cerita sekaligus merupakan permasalahan yang ingin dipecahkan
pengarang dengan karyanya. Permasalahan itu biasanya adalah masalah kehidupan, komentar pengarang mengenai kehidupan atau pandangan hidup si
pengarang dalam menempuh kehidupan luas ini. Pengarang tidak dituntut menjelaskan temanya secara gamblang dan final, tetapi ia bisa saja hanya
menyampaikan sebuah masalah kehidupan dan akhirnya terserah pembaca untuk menyikapi dan menyelesaikannya.
Secara tradisional, tema itu bisa dijelaskan dengan kalimat sederhana, seperti: 1 kejahatan pada akhirnya akan dikalahkan oleh kebaikan, 2
persahabatan sejati adalah setia dalam suka dan duka, 3 cinta adalah energi kehidupan, karena itu cinta dapat mengatasi segala kesulitan, dan sebagainya.
Nurgiantoro 2007:68 menyebutkan tema sebagai gagasan dasar umum yang menopang sebuah karya sastra dan yang terkandung di dalam teks sebagai
struktur semantis dan yang menyangkut persamaan-persamaan atau perbedaan- perbedaan. Tema disaring dari motif-motif yang terdapat dalam karya yang
bersangkutan yang menentukan hadirnya peristiwa-peristiwa dan situasi tertentu. Tema menjadi dasar pengembangan seluruh cerita, maka ia pun bersifat menjiwai
seluruh bagian cerita itu. Tema mempunyai generalisasi yang umum, lebih luas dan abstrak.
Dari beberapa pendapat tersebut dapat disimpulkan bahwa tema adalah gagasan dasar atau pokok permasalahan yang ada di dalam sebuah cerita pendek.
Dari tema inilah cerita dibentuk dan disajikan. Oleh karena itu, tema memegang peranan penting dalam sebuah cerita. Tema harus mendukung keseluruhan isi
karangan atau mempersatukan karangan.
2.2.1.2.2 Alur atau Plot