Hakikat Menulis Kreatif Cerpen

seseorang dan untuk menyusunnya ke dalam sebuah kalimat dengan struktur yang baik. Konsep menulis kreatif lebih berbobot daripada menyimpan imajinasi karena tidak semua imajinasi adalah pikiran yang kreatif. Kreativitas lahir di dalam pikiran yang mapan dan matang. Seorang penulis sama baiknya dangan pikirannya sendiri. Penulis kreatif menggunakan sastra dengan efektif untuk memperkuat penulisnan mereka, dan mereka juga memiliki kecenderungan melihat sesuatu dengan cara yang tidak biasanya. Penulis kreatif tidak suka menceritakan atau menulis cerita mereka dengan gaya yang biasa-biasa saja, mereka suka menciptakan suasana-suasana yang menarik di luar kebiasaan. Dari beberapa pendapat tersebut dapat disimpulkan bahwa menulis kreatif merupakan suatu proses mengeluarkan ide dan gagasan yang kreatif yang ada dalam pikiran dengan bahasa tulis yang akan disampaikan kepada pembaca.

2.2.3 Hakikat Menulis Kreatif Cerpen

Nugroho 2007:33 menyebutkan bahwa menulis kreatif sastra pada dasarnya merupakan proses penciptaan karya sastra. Proses itu dimulai dari munculnya ide dalam benak penulis, menangkap, dan menuangkan ide tersebut. Kemudian mematangkan agar ide jelas dan utuh, membahasakan ide tersebut dan menatanya, dan menuliskan ide tersebut dalam karya sastra. Jadi menulis kreatif sastra adalah suatu proses yang digunakan seseorang dalam bentuk karangan baik puisi maupun prosa. Menulis cerpen merupakan sebuah kegiatan yang dapat menghasilkan sebuah karya yang nantinya dapat dinikmati oleh orang lain. Menulis cerpen dapat didasarkan pada proses penciptaan kembali dari karya-karya orang lain, atau juga merupakan pengalaman pribadi yang memerlukan rasa imajinasi yang tinggi untuk kemudian disampaikan menjadi sebuah alur cerita yang menarik. Dengan demikian, menulis cerpen merupakan salah satu kegiatan menulis kreatif. Dalam penulisan kreatif sastra terdapat tiga unsur penting, yakni: 1 kreativitas, 2 bekal keterampilan bahasa, 3 bekal keterampilan bersastra. Kreativitas sangat penting untuk memacu munculnya ide-ide baru, menangkap dan mematangkan ide, mendayagunkaan bahasa secara optimal dan mendayagunakan bekal sastra untuk dapat menghasilkan karya-karya sastra yang berwarna baru. Terdapat dua tujuan yang dapat dicapai melalui pengembangan penulisan kreatif, yakni bersifat apresiatif dan bersifat ekspresif. Apresiatif maksudnya bahwa kegiatan penulisan kreatif orang dapat mengenal, menyenangi, menikmati, dan mungkin menciptakan kembali secara kritis sebagai hal yang dijmpai dalam teks-teks kreatif karya orang lain dengan caranya sendiri. Ekspresif maksudnya bahwa kita dimungkinkan mengekspresikan atau mengungkapkan berbagai pengalaman atau berbagai hal yang menggejala dalam diri kita untuk dikomunikasikan kepada orang lain melalui tulisan kreatif sebagai sesuatu yang bermakna Jabrohim 2003:71. Cerpen yang baik haruslah memenuhi kriteria kepaduan, unity. Artinya segala sesuatu yang diceritakan bersifat dan mendukung tema utama. Dalam menulis sebuah cerita pendek, penampilan berbagai peristiwa haruslah saling berkaitan secara logika Nurgiantoro 2007:14. Menurut Komaidi 2005 langkah- langkah yang dapat dilakukan untuk mempermudah dalam menulis cerita pendek adalah: 1. Menentukan ide atau tema Ide atau tema dapat diperoleh berdasarkan pengalaman pribadi maupun pengalaman orang lain. Ide kreatif seseorang dapat muncul kapan saja dan di mana saja. Ide bisa diperoleh dari membaca buku, majalah, koran, dan sebagainya. Carilah ide cerita yang menarik dan tidak klise. 2. Membuat kerangka cerita Kerangka cerita merupakan garis besar cerita atau poin-poin penting cerita pada bagian awal, tengah, dan akhir. Poin-poin penting cerita tersebut seperti setting, tokoh, alur cerita, masalah atau konflik, solusi atau pemecahan masalah. Dengan kerangka tersebut akan membantu bagi pengarang menyusun cerita secara lebih detail dan akan dibawa ke mana cerpen tersebut. Kerangka karangan menjamin suatu penyusunan yang logis dan teratur, serta memungkinkan seorang penulis membedakan gagasan-gagasan utama dari gagasan-gagasan tambahan. 3. Mengembangkan kerangka cerita menjadi sebuah cerita pendek Langkah selanjutnya adalah mulai menuliskan cerita berdasarkan kerangka yang telah dibuat menjadi sebuah cerita pendek. Dalam menulis cerita pendek ini, para pemula dapat memulai dari hal-hal yang paling mudah. Jangan berhenti menulis untuk membaca tulisan yang telah ditulis, selesaikan dahulu tulisan apa pun adanya. Cerita pendek yang dibuat tidak harus sama dengan kerangka cerita. 4. Mengoreksi Setelah sebuah cerita selesai ditulis dari awal hingga akhir, penulis atau pengarang membaca kembali cerita pendek yang telah dibuatnya. Apabila ada hal- hal yang perlu diperbaiki, maka penulis atau pengarang dapat mengoreksinya agar menjadi cerita pendek yang baik dan sesuai dengan apa yang penulis atau pengarang harapkan. Berdasarkan uraian di atas dapat disimpulkan bahwa menulis kreatif cerpen adalah suatu kegiatan mengungkapkan pikiran, perasaan, dan pengalaman dalam bentuk cerita yang penulisannya dipengaruhi oleh kreativitas serta imajinasi pengarang. Jadi, peristiwa, pelaku, waktu, tempat, suasana yang terjadi dalam cerpen hanya bersifat rekaan atau khayal. 2.2.4 Teknik 5W+1H