Kompetensi Fisika Kelas XII Semester 1
52
4. Pembiasan Ganda
Gejala pembiasan ganda merupakan fenomena rumit yang terjadi pada kristal kalsit atau kristal plastik yang ditegangkan, misalnya
selofen. Pada kebanyakan zat, laju cahaya adalah sama untuk semua arah. Pada kristal kalsit, laju cahaya bergantung arah rambat pada
material tersebut. Zat semacam ini disebut zat isotropik.
Ketika berkas cahaya masuk pada zat isotropik, berkas tersebut terpisah menjadi dua bagian yang disebut berkas sinar biasa dan
sinar luar biasa. Berkas-berkas ini terpolarisasi dalam arah yang saling tegak lurus dan berjalan dengan kecepatan yang berbeda.
Ada arah tertentu pada zat di mana kedua cahaya merambat dengan kecepatan yang sama.
Arah ini disebut sumbu optik. Saat cahaya membentuk sudut terhadap sumbu optik, berkas-
berkas cahaya tersebut akan berjalan pada arah yang berbeda dan keluar secara terpisah pada
ruang. Jika bahan tersebut diputar, berkas cahaya yang luar biasa akan berputar di ruang.
Contoh Soal
Tentukanlah besar sudut datang polarisasi pada kaca dengan indeks bias 1,5
Penyelesaian:
Diketahui: n
1
= 1 n
2
= 1,5 Ditanyakan:
T
p
= . . .? Jawab:
T
1 2
1,5 1,5
1
p
tan
n n
T
p
= 56,3°
sinar luar biasa
n
2
n
1
sumbu optik
sinar biasa
Gambar 3.12 Peristiwa polarisasi akibat pembiasan ganda
Tp n
2
n
1
F. Penerapan Cahaya dalam Teknologi
Seperti telah diungkapkan sebelumnya bahwa cahaya sangat penting bagi kita. Oleh karena itu para ilmuwan terus mempelajari tentang cahaya.
Sejauh ini para ilmuwan telah menghasilkan penemuan-penemuan baru yang menakjubkan, misalnya laser, serat optik, dan hologram. Berikut ini
akan kita pelajari penemuan-penemuan tersebut.
Kompetensi Fisika Kelas XII Semester 1
53
1. Laser
Laser adalah akronim dari light amplification by stimulated emission of radiation. Laser merupakan sumber cahaya yang
memancarkan berkas cahaya yang koheren. Laser termasuk cahaya monokromatik. Laser mempunyai intensitas dan tingkat ketelitian yang
sangat tinggi, sehingga laser banyak digunakan dalam berbagai peralatan.
Laser pertama kali dikembangkan pada tahun 1960. Penerapan laser dalam kehidupan sehari-hari antara lain sebagai pemindai
barcode di supermarket, alat pemutar CD atau DVD, laser printer, dan dioda laser. Di bidang kedokteran, laser digunakan sebagai pisau
bedah dan untuk menyembuhkan gangguan akomodasi mata.
2. Serat Optik
Selain contoh-contoh di atas, pemanfaatan laser juga dapat diterapkan dalam bidang telekomunikasi. Dalam
bidang telekomunikasi, laser digunakan untuk mengirim sinyal telepon dan internet melalui suatu kabel khusus
yang disebut serat optik. Serat optik merupakan suatu serat transparan yang digunakan untuk mentransmisi
cahaya, misalnya laser. Dengan menggunakan serat optik, data yang dikirim akan lebih cepat sampai. Karena
kecepatan data tersebut sama dengan kecepatan cahaya, yaitu 3 . 10
8
ms.
3. Hologram
Perkembangan laser juga merambah bidang fotografi. Penggunaan laser dalam fotografi dikenal sebagai
holografi. Holografi adalah pembuatan gambar-gambar tiga dimensi dengan menggunakan laser. Hasil yang
diperoleh pada proses holografi disebut hologram. Mekanisme holografi adalah sebagai berikut. Objek yang
akan dibuat hologram disinari dengan laser. Objek tersebut kemudian memantulkan sinar dari laser. Perpaduan antara
laser dengan sinar yang dipantulkan objek akan mem- berikan efek interferensi. Efek interferensi inilah yang
memberikan bayangan objek tiga dimensi.
Materi di atas hanyalah sebagian penerapan cahaya dalam bidang teknologi. Cobalah kamu cari contoh lain penerapan cahaya
dalam berbagai bidang di perpustakaan atau di internet
Sebaiknya Tahu
Komputer Optik
Dalam komputer optik, informasi dibawa oleh
denyut cahaya yang cepat, bukan oleh aliran elektron
yang lambat. Seperti kabel serat optik, komputer optik
dapat membawa banyak sinyal yang berbeda dalam
waktu yang bersamaan secara paralel. Proses ini
dikenal dengan pemrosesan paralel yang akan menjadikan
komputer optik lebih kuat daripada komputer elektronik
yang hanya melakukan satu pekerjaan dalam satu waktu
dikenal sebagai pemrosesan seri.
Sumber: Jejak Sejarah Sains: Cahaya, Pakar Raya. 2006.