Moderator Bahan bakar Batang kendali

Kompetensi Fisika Kelas XII Semester 2 198 Gambar 11.3 menunjukkan reaktor daya dengan pendingin air tekan tekanan air pada moderator sekitar 170 atm dengan suhu sekitar 600 K. Kalor dari teras reaktor dipindahkan ke generator uap. Uap bertekanan tinggi yang dihasilkan dari generator uap digunakan untuk menggerakkan turbin. Turbin inilah yang kemudian menggerakkan generator listrik sehingga dihasilkan energi listrik. Efisiensi sebuah reaktor daya rata-rata sekitar 33. Reaktor dengan daya listrik output 900 MW memerlukan bahan bakar sekitar 70 ton UO 2 dan beroperasi pada 2.700 MW. Batang kendali Bahan bakar Moderator Perisai radiasi Turbin Generator Daya listrik Generator uap Pengembun uap Pompa Pompa Pendingin masuk Pendingin keluar Air panas Air dingin Gambar11.3 Bagan reaktor daya jenis PWR Pressurized Water Reactor = reaktor air tekan Kerja Kelompok Kerjakan bersama kelompokmu 1. Buatlah makalah dengan tema ”Reaktor Nuklir” 2. Makalah dibuat pada kertas A4 minimal 5 halaman. 3. Presentasikan makalah kelompokmu di depan kelas 4. Beri kesempatan kepada kelompok lain untuk menaggapi Kompetensi Fisika Kelas XII Semester 2 199

B. Pemanfaatan Radioisotop

Selain digunakan sebagai reaktor nuklir, reaksi inti juga dapat digunakan dalam berbagai bidang. Pemanfaatan ini dilakukan dengan menggunakan isotop inti atom. Inti-inti atom yang memiliki nomor atom Z sama tetapi nomor massa A berbeda disebut isotop. Isotop-isotop ini memiliki sifat kimia yang sama. Sebuah inti dapat memiliki satu atau lebih isotop. Pada umumnya isotop- isotop ini tidak stabil. Sehingga untuk menuju ke kestabilan isotop memancarkan partikel radioaktif. Isotop seperti ini disebut sebagai radioisotop atau isotop radioaktif. Beberapa contoh isotop antara lain: Isotop nitrogen : 14 7 N stabil, 15 7 N tak stabil Isotop magnesium : 24 12 Mg stabil, 24 25 27 12 12 12 Mg, Mg, Mg tak stabil Isotop iodin : 127 12 I stabil, 131 53 I tak stabil Isotop karbon : 12 6 C stabil, 13 14 6 6 C, C tak stabil Radioisotop banyak dimanfaatkan dalam berbagai bidang, misalnya bidang pertanian, peternakan, kedokteran, dan kepurbakalaan. Berikut ini akan kita pelajari pemanfaatan radioisotop tersebut.

1. Bidang Teknologi Pertanian

Radioisotop dalam bidang pertanian dapat digunakan sebagai pelacak tracer untuk menganalisis proses fotosintesis. Perhatikan 11.4 di bawah Misalnya isotop 15 8 O yang dilarutkan dalam air disuntikkan pada akar. Proses metabolisme pada tumbuhan tersebut dapat dilacak dengan menggunakan detektor radioaktif. Radioisotop Gambar 11.4 Analisis metabolisme tumbuhan menggunakan 15 8 O Contoh lain pemanfaatan radioisotop adalah untuk menghasilkan bibit unggul dengan iradiasi. Misalnya, varietas padi unggul hasil mutasi biji padi dengan radiasi gamma memiliki sifat tahan terhadap beberapa jenis hama dan penyakit. Begitu juga halnya dengan kacang- kacangan hasil mutasi radiasi gamma yang memiliki sifat tahan terhadap lalat putih, karat daun, bercak coklat, penyakit kudis, dan produksi per hektar lebih banyak. Rep. Encharta Library 2005, Mocrosoft,USA Kompetensi Fisika Kelas XII Semester 2 200 Teknik iradiasi dalam bidang pertanian juga dimanfaatkan untuk mengendalikan hama serangga. Radiasi dengan dosis tertentu diberikan pada kepompong hasil pemeliharaan laboratorium. Serangga dewasa yang terbentuk dari kepompong tersebut bersifat mandul. Serangga tersebut kemudian dilepas ke lahan pertanian untuk mengawini serangga normal. Perkawinan ini tidak akan menghasilkan keturunan. Dengan demikian, populasi serangga tersebut dapat dikendalikan.

2. Bidang Teknologi Peternakan

Penggunaan teknik nuklir dalam penelitian dan pengembangan bidang peternakan memerlukan kepekaan deteksi tinggi dan akurat agar diperoleh hasil perunutan yang efektif, efisien, aman, dan ekonomis. Perunutan merupakan proses pemanfaatan senyawa yang ditandai dengan radioisotop untuk mengetahui mekanisme suatu sistem biologi. Pemanfaatan teknik nuklir untuk perunutan berda- sarkan sifat pengaplikasiannya dibagi menjadi dua, yaitu pemanfaatan yang bersifat in vivo dan in vitro. Aplikasi perunutan secara in vivo bertujuan untuk menggambarkan proses biologi yang terjadi di lingkungan asalnya. Pada proses in vivo, radioisotop diberikan langsung pada hewan ternak. Yang perlu diperhatikan pada proses in vivo adalah waktu paruh biologi, yaitu waktu yang diperlukan radioisotop untuk keluar atau diekskresikan keluar tubuh. Adapun aplikasi perunutan secara in vitro bertujuan untuk menggambarkan proses biologi yang terjadi di luar tubuh hewan, misalnya di laboratorium. Yang perlu diperhatikan pada proses in vitro adalah waktu paruh fisika, yaitu waktu yang diperlukan oleh radio- isotop untuk meluruh hingga mencapai separuh aktivitasnya. Hasil-hasil teknologi Badan Tenaga Nuklir Nasional Batan yang memanfaatkan teknik perunutan adalah suplemen pakan urea multinutrient molasses block UMMB dan radioimmuno assay RIA. Suplemen pakan UMMB merupakan suplemen pakan SP untuk ternak ruminansia, seperti sapi, kerbau, kambing, dan domba. Ciri khas dari ternak ruminansia adalah adanya rumen yang merupakan ekosistem mikroba yang berperan dalam penguraian bahan pakan. Mikroba berfungsi sebagai bahan protein bagi ternak. Agar teknologi suplemen tersebut dapat diterapkan oleh peternak dan mudah dalam penyimpanan serta transportasinya maka suplemen tersebut dibuat dalam bentuk padat dari komposisi bahan tertentu. Misalnya urea, dedak, onggok, tepung tulang, lakta mineral, garam dapur, tepung kedelai, dan kapur. Pemanfaatan teknik nuklir radiasi yang dilakukan di bidang peternakan terutama di bidang kesehatan ternak, yaitu untuk melemahkan patogenisitas penyakit yang disebabkan oleh bakteri, virus, dan cacing. Lembaga penelitian dan pengembangan pemanfaatan radiasi, telah menghasilkan radiovaksin, reagen diagnostik, dan pengawetan. Gambar 11.5 Suplemen pakan UMMB Rep. www .batan.co.id