Diagram Fasor Fisika Kelas 12 Siswanto Sukaryadi 2009

Kompetensi Fisika Kelas XII Semester 1 102 Perhatikan gambar 6.7 di samping Panjang anak panah menyatakan harga maksimum besaran-besaran tersebut V dan i. Fasor diasumsikan berputar dengan laju tetap sebesar Z sama dengan frekuensi sudut tegangan atau arus. Karena fasor berputar terus menerus maka sudutnya terhadap suatu garis atau sumbu juga berubah. Sudut ini menyatakan sudut fase T yang besarnya adalah Zt. Proyeksi fasor pada sumbu vertikal adalah harga sesaatnya. Zt = T V maks. V i maks. Gambar 6.7 Diagram fasor yang menunjukkan fase tegangan men- dahului arus

E. Rangkaian Arus Bolak-balik

R Gambar 6.8a Rangkaian resistif V L V Gambar 6.9a Rangkaian induktor murni pada arus bolak-balik Gambar 6.8b Diagram fasor dan grafik perubahan tegangan dan arus sinusoidal pada rangkaian resistif i V V i Rangkaian arus bolak-balik memiliki perbedaan-perbedaan jika dibandingkan dengan rangkaian arus searah. Perbedaan tersebut bukan hanya pada komponen besaran-besarannya yang ditinjau secara vektor, tetapi juga pada adanya perbedaan fase antara arus dan tegangannya. Berikut ini adalah rangkaian arus bolak-balik.

1. Rangkaian Resistif

Rangkaian resistif adalah rangkaian yang hanya mengandung hambatan R saja. Perhatikan gambar 6.8a di samping Pada rangkaian ini V dan i memiliki fase yang sama, artinya i dan V mencapai harga 0 dan maksimum bersama-sama. Diagram fasor pada rangkaian resistif ditunjukkan pada gambar 6.8b. Dalam hal ini berlaku hubungan: = V i R . . . 6.13

2. Rangkaian Induktor Murni Induktif

Rangkaian induktif adalah rangkaian yang hanya terdiri atas induktor kumparan dengan mengabaikan hambatan pada kawat kumparan. Bagan rangkaian induktif ditunjukkan pada gambar 6.9a. Seperti telah kita pelajari pada bab sebelumnya, pada kumparan akan timbul GGL induktansi akibat aliran arus bolak-balik yang melalui kumparan. Besarnya GGL induktansi adalah di E L dt . = - Sesuai hukum Kirchoff maka berlaku hubungan: V + L di dt = 0 atau V = - L di dt . . . 6.14 V,i t Kompetensi Fisika Kelas XII Semester 1 103 Contoh Soal Sebuah kumparan 10 mH dihubungkan dengan sumber arus bolak-balik 2 V, 100 Hz. Tentukanlah kuat arus yang melalui rangkaian tersebut Penyelesaian: Diketahui: L = 10 mH V = 2 V f = 100 Hz Ditanyakan: i = . . . ? Jawab: i = L V X = V . L Z = 2 2 200 S = 1 S = 0,32 ampere i V i Gambar 6.9b Diagram fasor dan grafik perubahan tegangan dan arus sinusoidal pada rangkaian induktif V Reaktansi Induktif Jika arus yang melalui rangkaian memiliki persamaan i = i maks. . sin Zt maka persamaan 6.14 dapat dituliskan sebagai berikut. V = - L i maks. d sin dt ZW V = - ZL i maks. cos Zt atau V = ZL i maks. cos Zt . . . 6.15 Besaran Z L i maks. tidak lain adalah V maks. . Sesuai dengan hukum Ohm, akan kita peroleh: = maks. maks. i V Z . . . 6.16 Besaran ZL identik dengan hambatan pada rangkaian arus searah. Besaran ini disebut dengan reaktansi induktif dan disimbolkan dengan x L . Satuan untuk reaktansi induktif adalah ohm :. Secara umum persamaan 6.16 dapat juga ditulis sebagai berikut. L V i X = . . . 6.17 Untuk menganalisis fase tegangan dan arus pada rangkaian ini dapat kita lihat pada persamaan 6.17. Di sini jelas bahwa fase tegangan mendahului arus sebesar 90 o atau 1 2 S. Hubungan antara V dan i pada rangkaian induktif tersebut dalam diagram fasor dapat kita lihat pada gambar 6.9b di samping Untuk lebih jelasnya, perhatikan contoh soal berikut V,i t