Kompetensi Fisika Kelas XII Semester 1
30
Praktikum 3
Panjang Gelombang Bunyi dalam Pipa Berongga A. Tujuan
Mengukur panjang gelombang bunyi yang dihasilkan di dalam pipa berongga.
B. Alat dan Bahan
1. Pipa berongga dari plastik
secukupnya 2.
Ember berisi
3 4
air 1 buah
3. Garpu tala
secukupnya 4.
Penggaris dan pulpen 1 buah
C. Langkah Kerja
1. Masukkan pipa ke dalam air sehingga tegak dan hampir tenggelam seluruhnya 2. Pukullah salah satu garpu tala pada bagian atas meja, kemudian dekatkan
pada ujung pipa dan menyembul dari air 3. Tariklah pipa keluar dari air dan dengarkan secara saksama Teruslah
mendengarkan hingga bunyi garpu tala berbunyi paling keras 4. Saat kamu telah menemukan titik bunyi paling keras, tandailah dengan pulpen
5. Keluarkan pipa dari air Ukurlah jarak dari tanda yang sudah kamu buat ke puncak pipa yang tidak tenggelam.
6. Ulangi kegiatan di atas, kemudian ukurlah jarak dari pipa yang terbuka ke setiap tanda yang kamu buat saat terdengar bunyi yang keras
7. Lakukan pula kegiatan di atas dengan garpu tala yang mempunyai frekuensi berbeda-beda Catatlah hasil tersebut pada tabel berikut
Frekuensi Panjang Kolom Berongga
Garpu Tala Titik Bunyi Keras
Titik Bunyi Keras Titik Bunyi Keras
Hz Pertama
Kedua Ketiga
8. Analisislah hasil yang kamu peroleh dan diskusikan dengan kelompokmu 9. Sampaikan hasil diskusi kelompokmu dalam diskusi kelas
10. Kumpulkan laporan kegiatanmu dan hasil diskusimu pada guru untuk dinilai
Peringatan:
a. Setelah selesai, kembalikan alat percobaan ke tempat semula
b. Jagalah kebersihan alat dan lingkungan percobaan
Kompetensi Fisika Kelas XII Semester 1
31
B. Efek Doppler
Jika kita berdiri di pinggir jalan kemudian melintas sebuah ambulans dengan sirine yang berbunyi, kita akan mendengar frekuensi sirine yang
relatif lebih tinggi dari frekuensi sirine yang sebenarnya. Sebaliknya frekuensi sirine akan terdengar lebih rendah ketika ambulans bergerak
menjauhi kita. Peristiwa naik-turunnya frekuensi bunyi semacam ini disebut
efek Doppler .
Perubahan frekuen- si gelombang bunyi ber-
gantung kepada sumber bunyi atau pengamat
yang bergerak relatif terhadap medium. Untuk
memahami peristiwa ini perhatikan gambar 2.6
di samping
Pada ilustrasi terse- but, sumber bunyi berge-
rak dengan kecepatan v
s
. Muka gelombang pada bagian depan
mengalami kompresi sehingga lebih rapat daripada muka gelombang pada saat sumber gelombang diam. Sebaliknya, muka gelombang bagian
belakang terlihat lebih renggang.
Anggaplah panjang gelombang di depan sumber sebagai O
m
dan panjang gelombang di belakang sumber sebagai
O
b
. Misalkan frekuensi sumber adalah f
. Setelah selang waktu t, sumber telah menghasilkan
gelombang sebanyak N = f .
t dan menempuh jarak sejauh d
s
= v
s
. t.
Sementara muka gelombang pertama menempuh jarak sejauh d
O
= v . t,
v = laju gelombang bunyi. Panjang gelombang di depan sumber dapat dihitung dengan rumus:
O
s s
m
v v
t v
v t
= =
N f
t .
. .
O
§ ·
¨ ¸
© ¹
s m
v v
= f
v 1
. . . 2.12 Sedangkan panjang gelombang di belakang sumber adalah
O
s s
b
v + v t
v + v t
= =
N f
t .
. .
Efek Doppler
1 2
3 4
5 1 2 3 4
5 S
V
Gambar 2.8 Pola muka gelombang pada efek Doppler