Stabilitas Inti Inti Atom

Kompetensi Fisika Kelas XII Semester 2 180 140 130 120 110 100 90 80 70 60 50 40 30 20 10 0 10 20 30 40 50 60 70 80 90 Gambar 10.4 Grafik stabilitas inti Nomor atom Z Jumlah neutron N N = Z Inti stabil Seperti telah kita ketahui bahwa gaya inti bekerja pada jangkauan yang sangat kecil, yaitu hanya bekerja antara atom-atom yang berdekatan, sedangkan jangkauan gaya Coulomb tidak terbatas. Gaya tolak antarproton akibat gaya Coulomb bekerja pada jarak yang tidak terjangkau oleh gaya inti. Hal ini mengakibatkan inti-inti berat dengan jumlah proton Z besar memiliki gaya tolak yang lebih besar dari gaya inti, sehingga inti-inti berat tidak stabil. Berdasarkan hasil eksperimen, inti berat yang paling stabil adalah bismut. Inti-inti berat dengan Z 80 akan cenderung mejadi inti stabil dengan melepaskan proton atau menangkap neutron. Di alam terdapat sekitar 300 kombinasi ikatan proton dan neutron dalam keadaan stabil. Para ilmuwan sudah dapat menghasilkan sekitar 3.000 inti buatan di dalam laboratorium. Sebagian besar inti ini dalam keadaan tidak stabil, karena adanya kelebihan proton atau neutron. Inti-inti tidak stabil akan mengalami proses menuju inti stabil yang dikenal dengan proses peluruhan radioaktif atau radioaktivitas.

B. Radioaktivitas

Radioaktivitas adalah gejala terpancarnya partikel-partikel radioaktif akibat peluruhan disintegrasi inti dalam rangka menuju inti stabil. Inti-inti yang mengalami peluruhan ini disebut inti radioaktif. Gejala radioaktivitas ditemukan secara tidak sengaja oleh Henri Becquerel, seorang fisikawan berkebangsaan Prancis pada tahun 1896. Ketika ia meletakkan pelat film di sekitar uranium, pelat film tersebut kemudian menjadi hitam. Gejala fosforesensi phosporesence dan fluoresensi fluoresence tidak dapat menjawab fenomena penyebab penghitaman pelat film di sekitar uranium. Akhirnya, Becqeurel berkesimpulan bahwa penyebabnya adalah sinar yang dipancarkan secara spontan oleh uranium. Sinar ini kemudian disebut sebagai sinar radioaktif. Sedangkan unsur-unsur yang memancarkan sinar radioaktif disebut unsur radioaktif. Dari hasil penelitian selanjutnya terdapat tiga sinar radioaktif yaitu sinar alfa D, sinar beta E, dan sinar gamma J . Selain menghitamkan pelat film, ketiga sinar tersebut memiliki sifat-sifat sebagai berikut.

1. Sinar alfa

DDDDD a. Sinar alfa bermuatan positif 2+. b. Dibelokkan oleh medan listrik maupun medan magnet. c. Memiliki daya tembus yang paling rendah dibandingkan sinar beta maupun gamma. Radioaktivi- tas Kompetensi Fisika Kelas XII Semester 2 181

2. Sinar beta

EEEEE a. Sinar beta bermuatan negatif 1–. b. Dibelokkan oleh medan listrik maupun medan magnet. c. Memiliki daya tembus yang lebih besar dari sinar alfa, tetapi di bawah sinar gamma.

3. Sinar gamma

J a. Sinar gamma tidak bermuatan sehingga tidak dibelokkan oleh medan listrik maupun medan magnet. b. Sinar gamma memiliki daya tembus yang paling kuat di antara ketiga sinar radioaktif yang ada. Perhatikan gambar 10.6 di bawah ini Gambar 10.6 menunjukkan pembelokan sinar radioaktif di dalam medan magnetik. Perhatikan bahwa partikel alfa dan beta adalah partikel bermuatan Ingat kembali konsep gaya Lorentz pada partikel bermuatan Gambar 10.6 Pembelokan sinar radioaktif dalam medan magnetik Medan magnet dengan arah meninggalkan bidang gambar Sumber sinar radioaktif D E J Seperti telah disebutkan sebelumnya bahwa sinar alfa, beta, dan gamma termasuk sinar radioaktif. Demikian halnya dengan partikel-partikel radioaktif lain, sinar-sinar tersebut juga mengalami peluruhan. Mekanisme peluruhan sinar-sinar radioaktif dapat dijelaskan sebagai berikut.

1. Peluruhan alfa

Sinar alfa sering disimbolkan dengan 4 2 He . Dengan demikian, ketika suatu inti memancarkan sinar alfa, inti induk akan kehilangan dua proton dan dua neutron. Misalnya inti X dengan nomor atom Z dan nomor massa A memancarkan sinar alfa dan menghasilkan inti baru yaitu Y. Mekanisme peluruhannya dapat dituliskan sebagai: o A A 2 4 Z Z 2 2 He X Y Peluruhan alfa merupakan peluruhan yang memancarkan energi. Energi yang dipancarkan pada peluruhan alfa adalah: E = m x – m y – m D c 2 Sebaiknya Tahu Antoine Henri Becquerel 1852–1908 Fisikawan Prancis ini adalah pemenang hadiah nobel di bidang fisika atas penemuannya dalam radio- aktivitas pada uranium. Ketika ia akan melakukan penyelidikan tentang ke- mungkinan bahan fluo- resensi memancarkan sinar-X jika disinari, ia menemukan radioaktivitas pada uranium. Berawal dari ketidak- sengajaan ini ia terus melanjutkan penelitiannya terhadap berbagai aspek radioaktivitas uranium hingga akhir hayatnya. Ia menerima hadiah Nobel di bidang fisika pada tahun 1903. Rep. www .wiking solar .de Gambar 10.5 Antoine Henri Becquerel