dan 70
o
C. Data tegangan antarmuka kemudian diplotkan terhadap salinitas untuk mendapatkan salinitas optimalnya. Rancangan percobaan
faktor proses yang berpengaruh dilakukan dengan menggunakan Rancangan Acak Lengkap faktor tunggal dengan dua kali pengulangan.
Model matematis rancangan percobaannya adalah sebagai berikut : Y
ij
= µ + A
i
+
kij
Dimana : Y
ij :
hasil pengamatan pada ulangan ke-j karena faktor A salinitas ke-i µ : rata-rata
yang sebenarnya A
i
: pengaruh salinitas A ke-i
ji
: galat eksperimen pada ulangan ke-j karena faktor A ke-i
c. Pemilihan Aditif
Pemilihan aditif dilakukan untuk menentukan jenis dan konsentrasi aditif terbaik yang mampu menghasilkan penurunan nilai tegangan
antarmuka. Pada tahapan ini digunakan dua jenis aditif yaitu NaOH dan Na
2
CO
3
, dengan variasi konsentrasi 0,1 – 0,6 persen dengan interval 0,1. Parameter yang diuji meliputi tegangan antarmuka, pH dan densitas
Lampiran 4. Rancangan percobaan faktor proses yang berpengaruh dilakukan dengan menggunakan Rancangan Acak Lengkap Faktorial
dengan dua kali pengulangan. Model matematis rancangan percobaannya adalah sebagai berikut :
Y
ijk
= µ + A
i
+ Bj + AB
ij
+
kijk
Dimana : Y
ijk :
hasil pengamatan pada ulangan ke-k karena faktor A ke-i dan B ke-j
µ : rata-rata yang sebenarnya
A
i
: pengaruh jenis aditif A ke-i
B
j
: pengaruh konsentrasi aditif B ke-j AB
ij
: pengaruh interaksi jenis aditif A ke-i dan konsentrasi aditif B ke-j
kij
: galat eksperimen pada ulangan ke-k karena faktor A ke-i dan B ke-j
d. Pemilihan Co-Surfaktan
Pemilihan co-surfaktan dilakukan terhadap 14 jenis surfaktan komersial yang tersedia di pasaran, yaitu alkyl polyglicoside C
12
, alkyl polyglicoside
C
8
, C
10
alkoxylated 7, dietanolamida, alcohol ethoxylate 7 EO, sodium dodecyl benzene sulfonate 25, sodium dodecyl benzene
sulfonate 65, dodecyl benzene sulfonic acid, nonyl phenol ethoxylate 9
EO, nonyl phenol ethoxylate 10 EO, alkyl benzyl dimethyl ammonium chloride
, secondary C
12-14
, 7 ethoxylated, secondary C
12-14
, 7 ethoxylated, dan alkyl polyglicoside C
12-16
. Surfaktan komersial yang dipilih adalah yang menghasilkan nilai tegangan antarmuka terendah pada pengukuran
menggunakan air formasi dari lapangan minyak. Pengujian nilai tegangan antarmuka larutan surfaktan komersial 0,3 pada air formasi dilakukan
dua kali.
7. Uji kinerja surfaktan MES untuk Aplikasi pada EOR
Pengujian dilakukan meliputi kompatibilitas, kelakuan fasa, thermal stability
, filtrasi, adsorpsi dan uji core. Prosedur analisis kinerja formula surfaktan berbasis MES disajikan pada Lampiran 5.
• Uji kompatibilitas dilakukan untuk melihat kesesuaian surfaktan dengan air formasi dan air injeksi. Pengujian dilakukan dengan membuat larutan
surfaktan dengan air formasi dan air injeksi. Kesesuaian diindikasikan dengan tidak terbentuknya endapan dalam larutan surfaktan.
• Uji kelakuan fasa dilakukan pada suhu reservoir tempat dimana air formasi yang digunakan berasal yaitu 112
o
C. Pengamatan dilakukan secara periodik selama waktu tertentu.
• Uji thermal stability dilakukan selama waktu tertentu pada suhu reservoir tempat dimana air formasi yang digunakan berasal yaitu 112
o
C, dan suhu 70
o
C sebagai pembanding. Pengamatan nilai tegangan antarmuka dilakukan secara periodik untuk melihat kecenderungan perubahan nilai
tegangan antarmuka yang terjadi selama pemanasan pada suhu reservoir berlangsung.