Bahan dan Alat METODOLOGI PENELITIAN

cetyltrimethylammonium bromide CTAB, H 2 O 2 , air formasi, air injeksi dan minyak dari lapangan minyak di Sumatera, pasir kwarsa, semen dan bahan kimia untuk analisa lainnya. Peralatan yang digunakan yaitu reaktor transesterifikasi, reaktor Singletube Film Sulfonation Reactor STFR sistem kontinyu kapasitas 250 kghari milik SBRC LPPM IPB, reaktor pemurnian, spinning drop tensiometer model TX500C, core standard , pompa injector, Karl Fischer, alat sentrifuge dan tabung, pH-meter, mixer vortexer , pipet, tabung ulir, density meter Anton Paar DMA 4500 M, viskosimeter Brookfield DV-III Ultra, neraca analitik Precisa XT220A, stopwatch, alat filtrasi, thermospectronic Genesys 20, gelas ukur tutup asah, dan hotplate stirrer , buret, serta alat-alat gelas dan alat-alat untuk analisis lainnya.

3.4. Tahapan Penelitian

Tahapan penelitian dilakukan sebagai berikut : penyiapan bahan baku metil ester olein minyak sawit, penentuan lama proses sulfonasi metil ester olein menggunakan reaktor STFR sistem kontinyu dan reaktan gas SO 3 dengan melakukan sampling setiap 60 menit, pengaruh penambahan metanol pada proses pemurnian surfaktan MES, perbaikan kondisi proses produksi surfaktan MES, formulasi surfaktan MES untuk aplikasi pada EOR, meliputi penentuan konsentrasi MES, penentuan salinitas optimal, pemilihan jenis dan konsentrasi aditif, pemilihan surfaktan komersial. Formula surfaktan berbasis MES yang dihasilkan selanjutnya diuji kinerjanya untuk aplikasi EOR meliputi compatibility test , kelakuan fasa, thermal stability, filtrasi, adsorpsi, uji core skala laboratorium. Tahapan pelaksanaan kegiatan penelitian ini disajikan pada Gambar 8.

1. Analisis Sifat Fisiko-Kimia Bahan Baku Olein

Pada tahapan ini dilakukan persiapan bahan baku olein minyak sawit. Olein dianalisis sifat fisiko kimianya, meliputi : bilangan iod, bilangan asam, bilangan penyabunan, kadar asam lemak bebas, kadar air, komposisi asam lemak, viskositas, densitas, fraksi tak tersabunkan. Prosedur analisis sifat fisiko-kimia olein sawit dapat dilihat pada Lampiran 1. Gambar 8. Tahapan kegiatan penelitian yang dilaksanakan

2. Proses Transesterifikasi Olein Minyak Sawit

Pada proses transesterifikasi, metanol ditambahkan sebanyak 15 vv dari total bahan baku olein sawit yang hendak diproses dan dicampurkan dengan KOH 1 hingga membentuk larutan metoksida. Kemudian minyak sawit dan larutan metoksida dicampurkan pada reaktor transesterifikasi. Proses transesterifikasi berlangsung selama 1 jam, pada suhu 60 o C dengan