Bilangan Iod Pengukuran Tegangan Antarmuka Minyak-Air Injeksi
bilangan iod bahan baku metil ester yang masih memiliki ikatan tak jenuh lebih banyak.
Gambar 19. Reaksi pembentukan gugus sulfonat pada ikatan rangkap Hasil analisis bilangan iod surfaktan MES dengan kombinasi perlakuan
udara kering dan pH memberikan kisaran 10,25 hingga 27,89 mg iodg sampel. Rekapitulasi hasil analisis bilangan iod MES hasil perbaikan proses produksi
disajikan pada Lampiran 12. Bahan baku metil ester olein memiliki bilangan iod 61,77 mg iodg sampel, hal ini menunjukkan terjadinya penurunan bilangan iod
pada semua sampel MES. Hasil sidik ragam pada tingkat kepercayaan 95
α = 0,05 menunjukkan bahwa perlakuan pH sebagai anak petak dan udara kering sebagai petak utama
berpengaruh nyata terhadap bilangan iod. Uji lanjut Duncan terhadap perlakuan pada pH menunjukkan bahwa taraf pH 6 berbeda nyata dengan pH 7 dan 8,
sedangkan taraf pH 7 dan 8 tidak berbeda nyata. Sementara uji lanjut Duncan terhadap perlakuan pada udara kering menunjukkan bahwa setiap taraf
berpengaruh nyata terhadap bilangan iod pada tingkat kepercayaan 95. Sidik ragam dan uji lanjut hasil analisa bilangan iod MES disajikan pada Lampiran 13.
Nilai bilangan iod sampel surfaktan MES terendah dimiliki pada kombinasi udara kering 0 kgjam dan pH 8, sementara bilangan iod tertinggi pada
kombinasi udara kering 3,6 kgjam dan pH 6. Histogram bilangan iod surfaktan MES dari perlakuan laju udara kering dan pH disajikan pada Gambar 20.
Berdasarkan Gambar 20 terlihat bahwa semakin banyak udara kering yang dialirkan ke reaktor maka bilangan iod semakin meningkat. Sementara
peningkatan nilai pH pada sampel surfaktan MES memperlihatkan bilangan iod cenderung tetap.
0.00 5.00
10.00 15.00
20.00 25.00
30.00
6 7
8
pH B
ila nga
n Iod
m g Iodg s
a m
p e
l
0 kgjam 1,8 kgjam
3,6 kgjam
Gambar 20. Bilangan iod surfaktan MES dari perlakuan laju udara kering dan pH
Bilangan iod menjadi salah satu indikator untuk mengetahui keberhasilan adisi gugus sulfonat ke dalam rantai karbon metil ester. Hal ini dapat dilihat
dengan membandingkan bilangan iod pada bahan baku metil ester dan bilangan iod pada sampel MES hasil sulfonasi. Bahan baku metil ester olein yang
digunakan memiliki bilangan iod yang lebih tinggi dari bilangan iod sampel hasil sulfonasi. Hal ini menunjukkan bahwa reaksi sulfonasi yang dilakukan memecah
ikatan rangkap pada rantai karbon metil ester olein dan terjadi adisi SO
3
ke molekul karbon tersebut membentuk gugus sulfonat. Sebagai dampak dari
putusnya ikatan rangkap, pada saat pengukuran bilangan iod molekul I
2
yang ditambahkan tidak mampu mengadisi pada rantai karbon yang sudah diadisi oleh
gugus sulfonat. Dengan semakin sedikitnya I
2
yang teradisi pada rantai karbon maka dihasilkan bilangan iod makin rendah, yang menunjukkan ikatan rangkap
semakin berkurang pada sampel MES hasil sulfonasi. Penurunan bilangan iod yang sangat banyak terjadi pada sampel MES
yang disulfonasi tanpa penambahan udara kering. Tanpa penambahan udara kering, konsentrasi reaktan gas SO
3
yang masuk ke reaktor sulfonasi menjadi lebih pekat dibanding adanya penambahan udara kering. Akibat konsentrasi gas
SO
3
yang lebih pekat, diduga terjadi sulfonasi berlebih terhadap metil ester olein yang mampu memecah ikatan rangkap lebih banyak pada rantai karbon asam
lemak dari metil ester dibanding dengan penambahan udara kering. Semakin
banyak udara kering yang ditambahkan maka kemungkinan pecahnya ikatan rangkap semakin sedikit, yang ditunjukkan dengan bilangan iod yang lebih tinggi.