2009, mengingat nilai tegangan antarmuka minyak-fluida yang dihasilkan masih berkisar 10
-1
– 10
-2
dynecm sebelum diformulasi, sehingga perlu dilakukan modifikasi proses agar diperoleh nilai tegangan antarmuka yang memenuhi
persyaratan untuk aplikasi EOR. Berdasarkan pertimbangan tersebut, maka faktor-faktor lama sulfonasi, penambahan udara kering untuk mengencerkan gas
SO
3
, pH hasil netralisasi, dan metanol dikaji pengaruhnya terhadap karakteristik utama kinerja surfaktan MES dalam rangka menghasilkan surfaktan MES yang
sesuai untuk aplikasi EOR yaitu memiliki nilai tegangan antarmuka terendah, minimal 10
-3
dynecm. Surfaktan yang diinjeksikan berkemungkinan untuk mengalami penurunan
kinerja, sebagai akibat dari faktor suhu maupun keberadaan beragam kation dan anion pada fluida dan batuan reservoir yang dapat mempengaruhi kinerja
surfaktan yang diujikan. Sebagai representasi kondisi riil di lapangan, maka formulasi dan pengujian formula surfaktan berbasis MES dilakukan dengan
menggunakan fluida dari lapangan karbonat, meliputi air formasi, air injeksi dan minyak bumi, sedangkan untuk batuan corenya digunakan core sintetik yang
dapat merepresentasikan batuan karbonat. Khusus pada pengujian coreflooding selain core sintetik digunakan juga native core formasi karbonat Pengujian
dilakukan menggunakan fluida dari formasi karbonat, dengan pertimbangan untuk melihat kemampuan surfaktan MES dalam menurunkan tegangan antarmuka
fluida karbonat yang memiliki tingkat kesadahan, salinitas dan suhu tinggi.
3.2. Hipotesis
Hipotesis dalam penelitian ini adalah sebagai berikut : 1.
Bahan baku olein sawit yang digunakan diduga akan meningkatkan kinerja metil ester sulfonat yang dihasilkan karena panjang rantai asam lemak C
16
dan C
18
yang dimiliki oleh olein dan gugus aktif sulfonat yang terbentuk selama proses sulfonasi menggunakan reaktan gas SO
3
akan meningkatkan kemampuan menurunkan tegangan antarmuka fluida reservoir. Gugus aktif
sulfonat akan meningkatkan kelarutan surfaktan dalam fluida reservoir sementara panjang rantai karbon pada olein akan meningkatkan kelaruan
surfaktan dalam minyak.
2. Penambahan udara kering pada proses sulfonasi akan berpengaruh terhadap
kinerja tegangan antarmuka surfaktan MES yang dihasilkan, dimana penambahan udara kering dengan rasio tertentu terhadap reaktan gas SO
3
menyebabkan reaksi pembentukan gugus sulfonat sebagai gugus aktif berlangsung secara maksimal yang ditunjukkan dengan tercapainya nilai
tegangan antarmuka yang rendah. 3.
Faktor pH surfaktan berpengaruh terhadap kinerja tegangan antarmuka surfaktan MES yang dihasilkan, dimana nilai pH surfaktan yang semakin
mendekati nilai fluida reservoir yang diujikan akan menghasilkan nilai tegangan antarmuka lebih rendah.
4. Proses reduksi komponen disalt dan hasil samping yang terkandung pada
surfaktan MES melalui tahapan pemurnian berpengaruh terhadap kinerja tegangan antarmuka yang dihasilkan, dimana penambahan metanol mampu
mereduksi dan mencegah pembentukan disalt sehingga kemampuan surfaktan dalam menurunkan tegangan antarmuka semakin membaik.
5. Formula surfaktan MES yang dihasilkan diduga dapat diaplikasikan pada
formasi karbonat, meskipun terdapat perbedaan kecenderungan muatan antara surfaktan MES dan fluida formasi yang diujikan. Perbedaan muatan
dapat menyebabkan penurunan kinerja surfaktan dalam menurunkan tegangan antarmuka fluida yang terkandung dalam formasi karbonat.
3.3. Bahan dan Alat
Bahan yang digunakan pada penelitian ini adalah olein minyak sawit, gas SO
3
, NaOH, metanol, NaCl, akuades, xylene, methylene blue, etanol 95, HCl, iodium, amilum, fenolftalein, BaCl
2
, isobutanol, KOH, BF
3
, Na
2
SO
4
, bromida, pati, tetraklorida, n-heksan, KOH, isopropanol, kalium hidrogen phtalate, air
suling aquades, air demineralisasi, sikloheksan, asam asetat glasial 96, kalium iodida, Na
2
S
2
O
3
, K
2
Cr
2
O
7
, larutan Wijs, toluene, dietil eter, aluminium foil, asam periodat, khloroform, HCl, metanol, H
2
SO
4
95, kain monel 500 mesh, kertas saring Whatman 41 20-25 µm, membran filter 0,45 dan 0,22 µm, gas nitrogen,
petroleum eter, indikator metilene blue, indikator phenol red, N cetylpgridinium chloride
, amidos sulfonic acid, brom thymol blue, dedocyl sulfate sodium salt,