Definisi Operasional METODE PENELITIAN

32

3.7. Definisi Operasional

1. Akses adalah kemampuan untuk mendapatkan manfaat dari sesuatu. 2. Barang publik adalah barangjasa yang mempunyai karakteristik tidak bisa dipisah-pisahkan daya gunanya non substractable dan dimanfaatkan oleh masyarakat banyak, dimana satu atau sebagian anggotanya tidak dapat dikeluarkandilarang dalam memanfaatkan non excludability misalnya udara, keamanan dan jasa lingkungan. 3. Clip adalah ekstraksi spatial dari feature dari suatu coverage yang berada dalam batas polygon clip 4. Coverage adalah layer peta yang diperoleh dari hasil digitasi atau otomatisasi. Coverage ini didefinisikan juga sebagai kumpulan data digital yang mewakili sebuah tema tertentu pada sebuah peta. Misalnya coverage sungai, jalan, topografi, penutupan lahan dan lain lain baik berupa polygon, titik, maupun garis atau kombinasinya. 5. Demografi adalah ilmu yang memberikan uraian tentang gambaran statistic mengenai susunan, jumlah dan perkembangan penduduk. 6. Desa adalah suatu wilayah yang ditempati oleh sejumlah penduduk sebagai kesatuan masyarakat hukum, yang mempunyai organisasi pemerintahan terendah, langsung di bawah camat dan berhak menyelenggarakan rumah tangganya sendiri dalam ikatan negara kesatuan Republik Indonesia 7. Indikator adalah parameter kualitatif dan atau kuantitatif yang dapat diukur dalam kaitannya dengan kriteria. Indikator merupakan komponen khusus dari suatu kriteria yang dapat diukur dan diuji keabsahannya, dimana melalui indikator dapat diketahui, apakah suatu unit manajemen telah mencapai atau tidak kriteria kriteria pengelolaan 8. Inventarisasi kawasan adalah kegiatan untuk mengetahui dan memperoleh data dan informasi tentang sumberdaya alam, potensi kekayaan alam secara lengkap mulai dari tingkat nasional, wilayah, DAS sampai unit pengelolaan 9. Konflik adalah suatu kondisi dimana tujuan, kebutuhan dan nilai-nilai kelompok yang bersaing, bertabrakan dan akibatnya terjadilah agrasi walaupun belum tentu berbentuk kekerasan 10. Kriteria adalah standart untuk penilaian sesuatu 33 11. Kuisioner adalah sebuah dokumen yang berisi pertanyaan-pertanyaan dan bentuk bentuk lainnya yang dirancang untuk memperoleh informasi yang layak 12. Layer adalah satu set logis dari data tematik yang biasanya diorganisir dengan subyek 13. Model adalah sebuah penjelasan yang sederhana dari keadaan atau fenomena aktual sebagai suatu sistem atau proses 14. Nilai adalah sifat-sifat yang penting bagi kemanusiaan. 15. Observasi adalah merupakan kegiatan yang pasif yang biasa dipergunakan oleh peneliti dengan tujuan menjelaskan obyek penelitian dalam hal atribut atributnya 16. Organisasi adalah sebuah sistem yang terdiri dari berbagai elemen, dimana manusia merupakan elemen terpenting yang saling berinteraksi untuk mencapai tujuan dan sasaran tertentu. 17. Otonomi Daerah adalah hak, wewenang, dan kewajiban daerah otonom untuk mengatur dan mengurus sendiri urusan pemerintahan dan kepentingan masyarakat setempat sesuai dengan peraturan perundang-undangan 18. Parameter adalah datum hasil pengukuran atribut 19. Pemantapan kawasan hutan adalah proses negosiasi kawasan hutan yang diarahkan untuk memperoleh status yuridis formal kawasan hutan maupun fisik dilapangan serta desain kawasannya sebagai dasar pengelolaan hutan secara efisien, efektif dan lestari 20. Pemimpin formal adalah pemimpin yang secara resmi diberi wewenang kekuasaan untuk mengambil keputusan-keputusan tertentu, dan dia mempertanggungjawabkan kekuasaanwewenangnya tersebut pada atasannya. Pemimpin formal pada umumnya berada pada lembaga formal juga, dan keputusan pengangkatannya sebagai pemimpin berdasarkan surat keputusan yang formal. 21. Pemimpin informal adalah pemimpin yang tidak diangkat secara resmi berdasarkan surat keputusan tertentu. Dia memperoleh kekuasaan wewenang karena pengaruhnya terhadap kelompok. Apabila pemimpin 34 formal dapat memperoleh pengaruhnya melalui prestasi, maka pemimpin informal memperoleh pengaruh berdasarkan ikatan-ikatan psikologis. 22. Penetapan adalah suatu penegasan mengenai kepastian hukum mengenai status, letak, batas dan luas suatu wilayah tertentu yang sudah ditunjuk sebagai kawasan hutan tetap dengan Keputusan Menteri 23. Pengukuhan kawasan adalah kegiatan yang dilakukan untuk memberikan kepastian hukum setelah melalui proses inventarisasi, penunjukan, penataan batas, pemetaan dan penetapan kawasan hutan 24. Penunjukkan adalah penetapan awal suatu wilayah tertentu sebagai kawasan hutan yang dapat berupa penunjukan mencakup wilayah propinsi atau partialkelompok hutan 25. Perencanaan adalah suatu proses untuk menentukan tindakan masa depan yang tepat melalui serangkaian pilihan-pilihan 26. Property adalah hak untuk mendapatkan manfaat dari sesuatu 27. Purposive sampling adalah teknik pengambilan sampling dengan sengaja 28. Sedimentasi adalah proses pengendapan material padat dari kondisi tersuspensi atau terlarut dalam suatu fluida biasanya air atau udara 29. Sistem adalah perangkat unsur yang secara teratur saling berkaitan sehingga membentuk suatu totalitas. 30. Survey adalah cara mengumpulkan data primer dengan tujuan untuk meneliti populasi secara langsung 31. Verifier pengukur adalah data atau informasi yang khusus yang dipakai dalam penilaian indikator 32. Wawancara adalah bentuk pengumpulan data dengan cara menanyakan secara langsung kepada responden 35

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1. Kinerja Pengelolaan Hutan Lindung Gunung Damar

Penilaian kinerja pengelolaan HLGD pada dua pemerintah daerah yaitu Kabupaten Gorontalo dan Kabupaten Bone Bolango mengggunakan laju perubahan tutupan hutan, sedimentasi dan fluktuasi debit air sebagai indikator kinerja. Data perubahan tutupan lahan hutan diperoleh dari hasil analisis citra landsat TM dari tahun 1999 sampai tahun 2009, data fluktuasi debit air diperoleh dari data hasil pengukuran BALIHRISTI tahun 2003 sampai tahun 2009 sedangkan untuk sedimentasi menggunakan data tahun 2004 dan tahun 2005 oleh BP-DAS Bolango a. Perubahan Tutupan Hutan Kawasan Hutan Lindung Gunung Damar 1. Kabupaten Gorontalo Menurut Lo 1995 penutupan hutan menggambarkan konstruksi vegetasi alami maupun buatan yang menutup permukaan lahan yang secara umum dapat dibagi ke dalam tiga kelas , yaitu 1 struktur fisik yang dibangun oleh manusia, 2 fenomena biotik vegetasi alami hutan, tanaman pertanian dan kehidupan binatang, 3 tipe-tipe pembangunan. Selanjutnya Malingreau dan Rosita 1991 mengatakan perubahan penutupan hutan terjadi karena adanya perubahan pola penggunaan lahan sebagai bentuk campur tangan manusia baik secara permanen maupun periodik terhadap lahan dengan tujuan memenuhi kebutuhan baik kebutuhan kebendaan, spiritual atau gabungan keduanya. Data mengenai perubahan tutupan hutan yang terjadi di kawasan HLGD di dalam wilayah Kabupaten Gorontalo dapat dilihat pada Tabel 4. Tabel 4. Perubahan tutupan hutan kawasan HLGD di wilayah Kabupaten Gorontalo tahun 1999-2009 No Jenis Penutupan Lahan Luas ha pada Tahun 1999 2001 2004 2009 1 Hutan 7154.63 6906.73 5586.26 3793.42 2 Lahan pertanian 2331.64 2470.08 3096.16 4028.29 3 Semak belukar 466.07 960.42 529.71 345.09 4 Lahan terbuka 294.86 487.94 309.13 122.65 5 Lainnya 932.65 354.68 1658.58 2890.39 Total 11179.84 11179.84 11179.84 11179.84