Analisis Isi Perbandingan Kelembagaan Pengelolaan Hutan Lindung Gunung

27 dengan kawasan hutan, tingkat pendidikan, luas kepemilikan lahan, jumlah masyarakat miskin.

c. Analisis Isi

Metode analisis isi adalah teknik penelitian yang digunakan untuk menganalisis dokumen tertulis seperti peraturan perundangan, naskah akademik sebuah peraturan, laporan, transkrip, wawancara dan bentuk bentuk tertulis lainnya Henderson 1991 dalam Pratiwi 2008. Dalam penelitian ini dokumen tertulis yang dianalisis adalah peraturan perundangan yang secara langsung maupun tidak langsung berkaitan dengan pengaturan HLGD. Dokumen lain yang dapat dipergunakan adalah buku, hasil penelitian, laporan hasil pertemuan diskusi, workshop, seminar dan lain sebagainya. Dokumen tersebut dikumpulkan dengan menggunakan purposive sampling dalam artian dokumen yang diambil sesuai dengan kebutuhan penelitian. Menurut Ida 2001, dalam melakukan studi analisis isi terdapat beberapa tahap yang harus dilakukan yaitu 1 conteks atau memahami situasi diseputar dokumen atau text yang diteliti, 2 process, atau bagaimana isi pesannya dikreasi secara actual dan dioraganisasikan secara bersama, 3 emergence, memahami sebuah pesan dalam dokumen tersebut dan kemudian menginterpretasi. Adapun peraturan perundangan yang dianalisis dalam penelitian ini disajikan dalam Tabel 3 Tabel 3. Aspek manajemen hutan lindung yang diatur oleh peraturan perundangan lihat lampiran 1 Paraturan Perundangan Aspek Penetapan dan Pemantapan Pengelolaan Pembinaan dan pengawasan Undang Undang Peraturan Pemerintah Keputusan Presiden Keputusan Menteri

d. Analisis Perilaku

Stakeholder di Hutan Lindung Gunung Damar Analisis perilaku HLGD menggunakan beberapa metode yaitu:

1. Identifikasi

stakeholder. Analisis dimulai dengan identifikasi stakeholder yang didapatkan dari hasil wawancara dengan metode snowball sampling. Dalam mengidentifikasi 28 stakeholder Reed et al. 2009 memberikan pedoman atau tahapan untuk melakukan identifikasi terhadap stakeholder yaitu: a. Daftar stakeholder: sumber data yang dapat digunakan untuk membuat list adalah hasil pengamatan, informasi dari berbagai masyarakat dan hasil survey. b. Kepentingan; kepentingan yang dapat diidentifikasi diantaranya melalui apa yang diharapkan dan apa yang dapat diperoleh oleh stakeholder c. Pengaruh stakeholder terhadap sukses tidaknya kegiatan yang diukur dengan menggunakan parameter berikut ini; tinggi jika stakeholder punya kemampuan untuk memveto sebuah keputusan, kecil jika stakeholder tidak memiliki kemampuan untuk mempengaruhi pencapaian tujuan d. Peluang partisipasi; dilihat dari kewenangan dari setiap organisasi yang terlibat dalam pengelolaan sumberdaya

2. Analisis Tugas Fungsi Pokok Organisasi

Analisis tugas fungsi pokok kelembagaan dilakukan untuk menelusuri sejauh mana stakeholders dalam hal ini organisasi pemerintah menjalankan hak dan tanggung jawabnya berdasarkan tugas dan mengidentifikasi tumpang tindih tugas pokok dalam aspek manajemen hutan lindung yang terdiri dari aspek pemantapan dan penetapan, pengelolan dan pembinaan dan pengawasan. Analisis tugas pokok stakeholder menggunakan metode 4R‟s Rights, Responsibility, Reward dan Relationship yang dimodifikasi dari Bryson 2003.

3. Kategorisasi Stakeholders

Selanjutnya stakeholders klasifikasi berdasarkan posisinya dalam pengelolaan HLGD sesuai dengan kriteria yang dibangun oleh Reed et al. 2009. Adapun kriteria tersebut adalah 1 stakeholder subyek yaitu stakeholder yang memiliki tingkat kepentingan tinggi dan pengaruh rendah, 2 stakeholder key player yaitu stakeholder yang memiliki tingkat kepentingan tinggi dan pengaruh yang tinggi terhadap sebuah fenomena, 3 stakeholder context setter yaitu stakeholder yang memiliki kepentingan yang rendah dan pengaruh yang tinggi, 4 stakeholder crowd yaitu stakeholder yang memiliki tingkat kepentingan yang rendah dan pengaruh yang rendah. Hal ini penting karena untuk menentukan stakeholders 29 mana saja yang bisa bekerja sama. Gambaran tentang posisi stakeholders dalam pengelolaan Hutan Lindung Gunung Damar dapat dilihat dalam Gambar 4. Gambar 4. Matriks stakeholder dan pengaruh serta tingkat kepentingannya

e. Perbandingan Kelembagaan Pengelolaan Hutan Lindung Gunung

Damar Perumusan model kelembagaan pengelolaan HLGD dilakukan secara deskriptif berdasarkan data utama yang berasal dari lapangan dan instansi pemerintah maupun data penunjang yang berasal dari beberapa dokumen yang berkaitan dengan penelitian ini. Kajian model pengelolaan HLGD pada prinsipnya merupakan upaya dalam menyikapi permasalahan yang muncul yaitu degradasi HLGD. Selama ini kelembagaan pengelolaan HLGD yang dianut dan dipatuhi oleh pemerintah Kabupaten Gorontalo dan Kabupaten Bone Bolango dan stakeholder lainnya belum maksimal dalam upaya mengelola HLGD. Analisis perbandingan kelembagaan yang dibangun dalam penelitian ini diadaptasi dari penelitian Basuni 2003. Model kelembagaan yang dihasilkan merupakan model kelembagaan yang terbangun dan dijalankan oleh Kabupaten Gorontalo dan SUBYEK KEY PLAYER CROWD CONTEXT SETTER PENGARUH K E P E N T I N G A N 30 Kabupaten Bone Bolango dan para pemangku kepentingan lainnya dalam mengelola HLGD. Sasaran utama yang dijadikan dasar pertimbangan dalam penelitian model kelembagaan pengelolaan HLGD adalah melihat sejauh mana keefektifan kelembagaan yang terbangun dan dijalankan oleh pemerintah Kabupaten Gorontalo dan Kabupaten Bone Bolango dan para pemangku kepentingan dalam menyelamatkan hutan lindung. Keefektifan model pengelolaan hutan lindung oleh masing masing kabupaten akan ditinjau dari segi batas yurisdiksi, aturan repsentasi dan hak kepemilikan Secara ringkas tujuan, metode dan hasil dari penelitian ini disajikan dalam Gambar 5 yang terdapat di halaman selanjutnya 31 TUJUAN PENELITIAN METODE PENGUMPULAN DATA VARIABEL ANALISIS DATA INFORMASI SITUASI Tujuan 3: Aturan formal dalam aspek penetapan dan pemantapan, pengelolaan dan pembinaan pengawasan di HLGD Tujuan 4: Mendeskripsika n perilaku stakeholder kawasan HLGD Tujuan 2: Situasi ekologi dan sosial ekonomi HLGD Wawancara dengan stakeholders yang berkepentingan dengan HLGD Para Stakeholders: Pemerintah pusat, pemda, perguruan tinggi, LSM, Donor, masyarakat lokal Analisis Perubahan Tutupan Lahan dengan GIS Analisis Regresi Survei dan Observasi di lapangan Citra landsat TM 7 tahun 1999, 2001, 2004 dan 2009, Analisis Situasi Ekologi dan Sosial Ekonomi Studi literature dan dokumen peraturan perundangan Wawancara Pemantapan dan Penetapan, Pengelolaan, Pembinaan pengawasan Deskripsi aturan formal dalam aspek penetapan dan pemantapan pengelolaan, pembinaan dan pengawasan Kinerja pengelolaan HLGD Model Kelembagaan Pengelolaan HLGD HASIL PENELITIAN Analisis isi Informasi situasi Sosial Ekonomi dan Ekologi Analisis stakeholders Analisis Tugas Pokok Tujuan 1: Analisis kinerja Pengelolaan HLGD Survei dan Wawancara Informasi potensi vegetasi,fauna hutanpertumbuhan penduduk, penduduk miskin, konflik lahan, jumlah gangguan, daya dukung lahan, kegiatan sektor pertanian, penetapan harga jagung, luas kepemilikan lahan diluar HLGD dan luas Mendeskripsikan Perilaku stakeholders dan Tugas Pokok 32

3.7. Definisi Operasional