Pembinaan dan Pengawasan di Hutan Lindung

83 lebih bersifat teknis dan administratif. Ketentuan hukum yang ada lebih banyak menjabarkan implementasi otonomi sistem pemerintahan secara politik dan bukan otonomi pengaturan SDA berdasarkan kebutuhan rakyat di daerah. Sehingga McCarthy 2004 menyimpulkan bahwa pelaksanaan desentralisasi khususnya disektor kehutanan belum mencapai tujuan “good governance”

d. Pembinaan dan Pengawasan di Hutan Lindung

Pembinaan dan pengawasan dalam rangka pengelolaan hutan ditujukan untuk menjaga tertibnya pelaksanaan pengelolaan hutan. Berdasarkan PP 62007 pasal 123 menyatakan bahwa kewenangan pembinaan dan pengawasan dilaksanakan oleh Menteri untuk mengendalikan kebijakan kehutanan yang dilakanakan oleh Gubernur, BupatWalikota. Kegiatan pembinaan dan pengawasan ini meliputi pemberian pedoman, bimbingan, pelatihan, arahan, supervisi, monitoring danatau evaluasi yang berkaitan dengan penyusunan rencana pengelolaan hutan, serta pemanfaatan hutan bimbingan penyusunan prosedur dan tata kerja, pelatihan sumber daya manusia dan aparatur, arahan penyusunan rencana program dan penilaian pengelolaan hutan lestari secara periodik. Hal yang sama juga dikemukakan dalam PP 452004 tentang perlindungan hutan pasal 48 dan 49. Sampai saat ini baik pemerintah kabupaten Gorontalo dan Bone Bolango belum sepenuhnya menjalankan kewenangan dalam melakukan pembinaan dan pengawasan terhadap pengelolaan hutan lindung Gunung Damar. Hal ini mengindikasikan rendahnya kepedulian pemerintah daerah dalam melakukan pengawasan terhadap batas yurisdiksinya dan rendahnya kepedulian pemerintah daerah dalam mengamankan hak kepemilikannya terhadap kawasan. Situasi seperti ini bisa membuka peluang perilaku oportunistik masyarakat yang tinggal sekitar HLGD untuk memanfaatkan sumberdaya HLGD tanpa berusaha untuk melestarikannya. Ketentuan mengenai kegiatan pembinaan dan pengawasan juga telah menyebutkan bahwa masyarakat memiliki kewajiban melakukan pengawasan, namun tidak ada ketentuan yang dapat memperkuat posisi masyarakat sehingga sangat sulit untuk membuat pengawasan masyarakat dapat berjalan efektif. Kendala yang dihadapi dalam melaksanakan kewenangan pembinaan dan pengawasan adalah minimnya SDM dan pendanaan dalam 84

4.4. Perilaku Stakeholder di Hutan Lindung Gunung Damar