Debit Air Sungai dan Sedimentasi

50

b. Debit Air Sungai dan Sedimentasi

Tutupan hutan merupakan salah satu penentu kualitas DAS. Secara umum kualitas DAS Bionga di Kabupaten Gorontalo dan DAS Bone di Kabupaten Bone Bolango tergolong buruk hal ini diindikasikan oleh debit air sungai dan sedimentasi yang secara kuantitas dan kualitas menurun.. Penunjukkan Hutan Gunung Damar sebagai kawasan lindung oleh pemerintah merupakan salah satu keputusan yang dianggap penting untuk melindungi sistem tata air yang ada di Propinsi Gorontalo. Menurut Lee 1988 vegetasi di dalam kawasan hutan mampu mengintersepsi butir air hujan mengurangi limpasan permukaan, mengurangi erosi tanah serta menjaga kelembaban permukaan tanah Lee, 1988. Berdasarkan hasil survey dan penelusuran literatur, HLGD merupakan hulu dari 2 sungai besar yaitu sungai Bionga yang terletak di Kabupaten Gorontalo, Sungai Bolango yang terletak di Kabupaten Bone Bolango. Keberadaan sungai-sungai ini sangat penting karena menjadi sumber air baku PDAM dan mengairi sawah. Ketiga sungai ini mengalir sepanjang tahun dengan rata-rata debit air yang berbeda disetiap tahunnya. Adapun data fluktuasi debit air sungai tersebut terdapat pada Tabel 12 dibawah ini. Tabel 12. Debit air Sungai Bionga dan Sungai Bolango No Nama Sungai Rata-rata Debit m 3 detik 2003 2006 2009 1 Sungai Bionga Kabupaten Gorontalo 0.30 0.54 0.50 2 Sungai Bolango Kabupaten Bone Bolango 26.17 28.98 30.10 Sumber: Halida 2008, Balihristi 2008, Balihristi 2009 Tabel 12 di atas menunjukkan debit air terbesar terdapat di Sungai Bolango di Kabupaten Bone Bolango. Menurut Balihristi 2009, ada beberapa faktor yang dapat mempengaruhi debit sungai di antaranya luas daerah tangkapan, penutupan lahan, curah hujan, jenis tanah, topografi serta model pengelolaan lahan. Dari beberapa faktor tersebut maka luas daerah tangkapan menjadi yang paling berpengaruh. DAS Bionga memiliki wilayah tangkapan air terluas yaitu 91004 ha dibandingkan dengan DAS Bolango yang hanya sebesar 52775 ha. Dari luas tangkapan ini terlihat bahwa DAS Bolango adalah DAS contoh dengan daerah memberikan debit air yang lebih tinggi dibandingkan kedua DAS lainnya. Hal ini menunjukkan bahwa ada unsur lain yang lebih berperan terhadap hasil air selain luas daerah tangkapan. Penutupan lahan adalah unsur yang dapat diduga 51 mempunyai peran yang cukup besar mempengaruhi hasil air suatu DAS. Besarnya laju perubahan tutupan hutan menjadi non hutan di Kabupaten Gorontalo diduga menyebabkan debit air sungai Bionga yang mempunyai hulu di HLGD mengalami penurunan. Menurut Halida 2008 kondisi tutupan hutan primer yang relatif terjaga di hulu DAS Bolango di Kabupaten Bone Bolango membuat kondisi debit air sungai Bolango stabil bahkan debitnya meningkat. Sebaliknya kondisi kerusakan diwilayah hulu DAS Bionga di Kabupaten Gorontalo telah menyebabkan debit air sungainya menjadi kecil. Tingkat kerusakan hutan dihulu DAS juga berdampak pada jumlah sedimen yang terdapat pada dua wilayah DAS seperti terlihat pada Tabel 13. Tabel 13. Jumlah Sedimentasi di DAS Bionga dan DAS Bolango No Nama Sungai Sedimentasi gramhabulan 2004 2005 1 DAS Bionga Kabupaten Gorontalo 0.73 2.10 2 DAS Bolango Kabupaten Bone Bolango 1.47 1.42 Sumber: Halida 2008, BP-DAS Bone Bolango 2009 Berdasarkan tabel di atas terlihat pada tahun 2005 jumlah sedimen yang terangkut pada aliran air sungai DAS Bionga lebih besar dibandingkan pada DAS Bolango. Jumlah sedimen di DAS Bolango mengalami penurunan yakni 1.47 gram pada tahun 2004 menjadi 1.42 gram pada tahun 2005. Balai Penelitian Agroklimat dan Hidrologi 2007 dalam penelitiannya mengemukakan bahwa peningkatan luas hutan sebesar lima persen di sub DAS Cikao, dapat menurunkan sedimen 2.69. Peningkatan luas hutan 10 dapat menurunkan sedimen sebesar 5.72. Dalam laporan yang sama dikemukakan bahwa peningkatan luas hutan sebesar 5 di sub DAS Ciherang dapat menurunkan sedimen sebesar 2.21. Peningkatan luas hutan sebesar 10 dapat menurunkan sedimen sebesar 4.55. Indikator lain yang bisa dijadikan acuan telah rusaknya fungsi pengatur tata air di HLGD adalah bertambah luasnya lahan kritis di DAS Bionga yakni 3.075 ha sedangkan pada DAS Bolango 1.175 ha BP-DAS Bone Bolango, 2009

4.2. Situasi HLGD a.