Percobaan Pemeliharaan dan Kecepatan Pertumbuhan Sepetang

31 kembali saluran percernaan yang telah kosong untuk mendapatkan berat isi saluran pencernaan. Hasil kurasan saluran pencernaan tersebut selanjutnya dilarutkan dalam air dalam volume yang telah ditetapkan 1 ml. Sebanyak satu tetes diambil, diamati di bawah mikroskop dengan metode sapuan dan dilakukan sebanyak lima kali setiap sampel. Analisis komposisi isi saluran pencernaan kerang sepetang menggunakan metode gravimetrik menurut Effendie 1979. Makanan yang dianalisis hanya plankton, setelah diperkirakan jumlah detritus atau hancuran material yang berasal dari saluran pencernaan tersebut. Plankton sebagai makanan sepetang ditentukan dengan membandingkan proporsi plankton yang terdapat di perairan dengan proporsi plankton yang terdapat di dalam saluran pencernaan kerang sepetang.

3.3.4.7 Biologi Reproduksi

Kajian biologi reproduksi yang dilakukan terhadap kerang ditujukan untuk mendapatkan informasi warna gonad, ukuran mulai dapat dibedakan jenis kelamin, nisbah kelamin, musimwaktu pemijahan, dan potensi reproduksi yang belum ada informasinya. Untuk itu diperlukan data seksualitas jantan-betina, tahap perkembangan gonad, indek kematangan gonad IKG, fekunditas, diameter telur, ukuran panjang dan berat kerang. Sehubungan dengan itu diperlukan pengamatan organ reproduksi gonad kerang sepetang, mencakup testes dan ovarium. Untuk itu dilakukan pembedahan atau pembukaan cangkang kerang sepetang yang telah dikumpulkan di laboratorium. Pengamatan dilakukan sebulan sekali terhadap sampel kerang yang didapat, dengan jumlah tergantung pada kerang yang diperoleh setiap bulan. Tahapan-tahapan kegiatan ini adalah : • Pengukuran panjang cangkang diukur dari ujung anterior sampai ujung posterior cangkang, lebar diukur dari bagian dorsal ke bagian ventral pada bagian terlebar dan tebal diukur dari sisi cangkang satu bagian ke sisi cangkang bagian lainnya menggunakan caliper dengan ketelitian 0.1 mm Gambar 6.