38
3.4.6 Morfometrik
Analisis hubungan morfometrik antara panjang dengan lebar dan tebal serta antara lebar dan tebal cangkang kerang Pharella acutidens yang berada di perairan
pesisir Dumai Barat menggunakan persamaan : P = a + b L
…………………………………………………………..13 P = a + b T
…………………………………………………………. 14 L = a + b T
…………………………………………………………. 15 Keterangan: P = panjang cangkang mm, L = lebar cangkang mm,
T = tebal cangkang mm, a dan b = konstanta
3.4.7 Hubungan Panjang Berat Kerang Sepetang
Pertumbuhan kerang dapat diketahui melalui analisis hubungan panjang cangkang dengan berat tubuh kerang berat total, yang dianalisis melalui persamaan
King 1995 : W = aL
b
……………………………………………………………… 16 Keterangan: W = berat total g
L = panjang cangkang mm a dan b =
konstanta Persamaan di atas dilakukan terhadap data jenis kelamin dan stasiun penelitian.
Untuk melihat keeratan hubungan parameter panjang dan berat dilihat dari nilai koefisien korelasinya r. Uji t digunakan untuk menilai pola pertumbuhan kerang
sepetang apakah konstanta b yang diperoleh = atau 3 dengan tingkat kepercayaan 95 dengan rumus berikut Sokal dan Rohlf 1987 diacu dalam Gaspar et al. 2001 :
t
s
= b-3S
b
…………………………………………………………... 17 Keterangan t
s
= t hitung, b = konstantaslope, S
b
= simpangan baku konstanta b
3.4.8 Parameter Pertumbuhan dan Umur Teoritis
Parameter pertumbuhan kerang sepetang yang mencakup panjang cangkang asimtotinfinity L , koefisien pertumbuhan K dan umur teoritis pada saat kerang
sepetang mempunyai ukuran nol t0 dianalisis menggunakan program Electronic
39
Lengths Frequency Analysis ELEFAN yang terakomodasi dalam program FiSAT II
berdasarkan data frekuensi panjang cangkang kerang. Adapun prinsip penerapan frekuensi panjang terdiri atas dua tahap utama yaitu restruktur panjang dan
penyesuaian kurva pertumbuhan. Prosedur yang harus dilalui adalah sebagai berikut : 1.
Data sebaran frekuensi panjang dirunut menurut waktu time series. Penyusunan kembali sebaran frekuensi panjang dengan batuan rataan
bergerak moving average untuk memisahkan modus setiap contoh. Puncak- puncak peaks adalah frekuensi yang lebih besar dari frekuensi rataan
bergeraknya, sedangkan lembah-lembah throughs merupakan frekuensi yang lebih kecil dari rataan bergeraknya.
2. Pemberian nilai positif dan negatif terhadap masing-masing puncak dan
lembah. Kemudian terhadap setiap contoh dihitung jumlah puncak yang tersedia available sum of peaksASP. ASP merupakan skor maksimum yang
dapat dicapai oleh sebuah kurva, yang berupa nilai positif. 3.
Pelacakan tracking kurva pertumbuhan melalui sejumlah contoh frekuensi panjang yang tersusun di atas. Kurva pertumbuhan yang dipilih adalah yang
paling banyak melalui puncak dan menghindari paling banyak lembah, atau kurva-kurva pertumbuhan yang menghasilkan nilai tertinggi dari ESP
Explained Sum of Peaks atau ASP yang dipilih. Model pertumbuhan Von Bertalanffy cocok untuk panjang cangkang kerang
Negar et al. 2008 : L
t
= L 1-e
-kt-t
……………………………………..18 Keterangan : L
= panjang asimtot mm, k = konstanta pertumbuhan, t = umur tahun dan t
= umur teoritis saat panjang nol tahun. Pendugaan umur kerang pada waktu lahir umur teoritis t
dimaksudkan untuk mendapatkan informasi mengenai kerang yang juga disandingkan dengan informasi
puncak pemijahan. Nilai t dapat diperoleh melalui nilai K dan L
yang diterapkan dalam persamaan empiris Pauly, sebagai berikut :