Tahap Perkembangan Gonad Kecepatan Pertumbuhan

berdasarkan tahapan yang dikemukakan Gribben 2005, didapatkan tahap perkembangan gonad sepetang sebanyak empat tahapan, yaitu aktif awal early active , aktif akhir late active, matang ripe dan sudah dikeluarkan sebagian partially spawned Tabel 16 dan 17 dan tidak ditemukan tahapan yang sudah memijah spent dan istirahat resting. Pengamatan terhadap preparat histologis juga tidak menunjukkan adanya individu kerang sepetang yang hermafrodit. Tabel 16 Tahap perkembangan gonad kerang sepetang betina P. acutidens Tabel 17 Tahap perkembangan gonad kerang sepetang jantan P. acutidens Persentase masing-masing tahap perkembangan gonad kerang sepetang pada setiap bulan selama penelitian Gambar 20, menunjukkan bahwa setiap bulannya ditemukan aktif akhir late active, matang ripe dan sudah dikeluarkan sebagian partially spawned, walaupun dalam persentase yang berbeda-beda. Tahapan tersebut ditemukan pada kerang sepetang jenis kelamin jantan dan betina. Tahapan aktif awal early active hanya ditemukan pada kerang berukuran kerang kecil, ukuran panjang kurang dari 40 mm. Pada penelitian ini, kerang sepetang dengan tahapan ripe matang ditemukan tiap bulan, demikian juga tahapan dikeluarkan sebagian partially spawned juga ditemukan hampir tiap bulan selama penelitian. Pada penelitian ini belum didapatkan ukuran pertama kali kerang sepetang matang gonad karena jumlah preparat histologis gonad yang kurang banyak. Preparat yang dibuat jumlahnya dalam setiap kelompok kelas ukuran dari kecil sampai besar tidak banyak, sehingga belum dapat menyatakan ukuran berapa kerang sepetang pertama kali matang gonad, yaitu 50 dari jumlah pada kelompok ukuran tersebut. Sejauh ini belum ada informasi terkait kapan musim pemijahan kerang sepetang ini. Berdasarkan Gambar 21 dapat dinyatakan bahwa kerang sepetang yang hidup di pesisir Kota Dumai memijah sepanjang tahun, dan memperlihatkan adanya peningkatan jumlah individu yang matang gonad terutama pada bulan Februari -April. Pada bulan Mei-Juni terjadi peningkatan kerang yang melepaskan sebagian telur atau sperma memijah. Hal ini diperkirakan berkaitan dengan curah hujan yang tinggi musim hujan pada bulan April tersebut, sehingga intensitas cahaya matahari kurang pada bulan tersebut yang selanjutnya mempengaruhi suhu air laut. Laudien et al. 2001 menyatakan bahwa siklus reproduksi Donax serra terkait dengan suhu permukaan laut tahunan. Nabuab dan Del Norte-Campos 2006 menyatakan bahwa kerang Gari elongate di wilayah Banate Bay memijah sepanjang tahun. Selanjutnya ditambahkan bahwa aktivitas seksual tinggi selama musim basah, sementara perkembangan gamet meningkat selama musim kering. Organisme perairan yang hidup di daerah tropis mempunyai kebiasaan memijah sepanjang tahun. Kastoro dan Sudjoko 1988 menyatakan bahwa kerang bulu memijah sepanjang tahun dengan terlihatnya stadium pemijahan setiap bulan. Hal ini karena kondisi suhu perairan yang relatif sama dan kondisi biologis perairan yang tidak bervariasi. Afiati 2007 menyatakan bahwa pemijahan Anadara granosa dan A. antiquata yang hidup di perairan Jepara Jawa Tengah berlangsung sepanjang tahun, yang ditandai dengan kehadiran berbagai tahapan dari oogonia. Natan 2008 mendapatkan kerang lumpur Anodontia edentula di teluk Ambon bagian dalam memijah sepanjuang tahun. Serdar et al. 2010 menemukan pada kerang Tapes decussatus, perkembangan gonad berlangsung sepanjang tahun, baik pada sisi luar maupun dalam lagun. Hal ini ditunjukkan hampir setiap bulan ditemukan kerang yang mempunyai tahap kematangan gonad siap untuk memijah tahap IV dan V. Gambar 21 Persentase tahap perkembangan gonad kerang sepetang P. acutidens selama penelitian. Pada preparat yang diamati tidak didapatkan kerang sepetang yang mempunyai tahapan sudah memijah spent dan istirahat resting seperti tahapan yang dikemukakan oleh Gribben 2005, baik jantan maupun betina. Hal ini diperkirakan berkaitan erat sifat kerang sepetang yang memijah secara bertahap atau mengeluarkan sebagian secara bertahap. Sehubungan dengan itu, diperkirakan kerang sepetang hanya mengalami tahapan aktif awal sekali seumur hidupnya, yaitu pada saat mulai mengalami perkembangan gonad pertama, dan tidak mengalami tahap spent atau mengeluarkan gonad secara sekaligus. Belum dikeluarkan semua teluar yang matang, telur yang baru sudah muncul lagi. Pada preparat histologis yang diamati juga ditemukan beberapa tahapan oosit atau spermatogonia dalam porsi yang berbeda dari semua folikel yang ada. Ini juga bukti yang menunjukkan bahwa kerang sepetang ini tidak mengeluarkan oosit atau spermatozoa secara sekaligus total spawned, tapi mengeluarkan secara bertahap atau sebagian partially spawned. Hal serupa juga didapatkan oleh Brien dan Keegan 2004 pada kerang Abra alba, yang mendapatkan semua tahapan perkembangan gonad berisikan berbagai tahapan oosit. Rojas 1985 10 20 30 40 50 60 70 80 90 100 Nop Des Jan Feb Mar Apr Mai Jun Jul Agt Sept Okt T ah ap p er k em b an g an g o n ad Bulan Dikeluarkan Sebagian Matang Aktif Akhir Aktif Awal mendapatkan kerang Donax denticulatus di perairan selatan Venezuela memijah sepanjang tahun. Oleh karena ditemukannya kerang sepetang yang matang gonad setiap bulan dapat dinyatakan bahwa kerang sepetang yang hidup di pesisir Kota Dumai memijah sepanjang tahun, namun memperlihatkan adanya peningkatan jumlah individu yang matang gonad pada bulan November - April. Sementara pada bulan Mei - Juni terjadi peningkatan jumlah kerang yang memijah, melepaskan sebagian telur atau sperma ke perairan, yang diduga sebagai puncak musim pemijahan.

4.8.3 Indeks Kematangan Gonad dan Lingkungan Perairan

Nilai rata-rata Indek Kematangan Gonad IKG atau Gonadosomatic Index GSI kerang sepetang setiap bulan selama penelitian berkisar antara 5.98- 12.71 Gambar 22. Nilai IKG setiap stasiun relatif sama, walau sedikit lebih besar pada Stasiun SM. Nilai rata-rata IKG kerang sepetang berfluktuasi setiap bulannya, namun sedikit mengalami penurunan yang relatif tajam pada bulan Mei - Juni, dan ini terjadi pada setiap stasiun. Berdasarkan nilai tersebut, kerang sepetang ini diperkirakan memijah sepanjang tahun, namun aktivitas pemijahan mengalami peningkatan pada bulan Mei sampai Juni. Baron 1992 menyatakan bahwa moluska tropis reproduksinya aktif sepanjang tahun. Gambar 22 Grafik nilai rata-rata IKG selama penelitian. SM : muara S. Mesjid, PP : Pantai Purnama, SD : muara S. Dumai. Pada saat kerang telah memijah, volume gonad menjadi berkurang, karena yang tinggal sebagian besar merupakan bagian telur atau sperma yang belum 2 4 6 8 10 12 14 IK G Bulan SM PP SD matang. Peningkatan aktivitas pemijahan pada bulan tersebut dapat saja terjadi secara insidensial, yaitu pengaruh iklim pada waktu itu, artinya belum tentu berlangsung pada bulan yang sama tahun berikutnya. Nilai IKG mengalami perubahan seiring perubahan tingkat kematangan gonad dan mencapai puncak sesaat akan memijah, sehingga dapat digunakan untuk mengetahui musim pemijahan. Nilai IKG dari setiap jenis kerang akan berbeda-beda, sesuai dengan besar kecilnya fekunditas serta besarnya diamater telur dari suatu kerang. Semakin besar fekunditas dan diameter telur suatu kerang semakin besar IKG dari kerang tersebut. Natan 2008 mendapatkan nilai rata-rata dari IKG kerang lumpur A. edentula sebesar 33.22. Selain itu didapatkannya bahwa nilai IKG betina lebih besar dari yang jantan. Nilai IKG yang didapatkannya berfluktuatif selama 13 bulan penelitian. Clemente dan Ingole 2009 memperoleh GSI kerang Polymesoda erosa pada saat matang gonad sebesar 20-22. Nabuab dan Del Norte-Campos 2006 juga mendapatkan nilai GSI berfluaktuatif kecil selama penelitian dengan nilai 26.74-37.92 untuk jantan dan 27.91-37.24 untuk betina untuk kerang Gari elongate di Banate Bay Area Philippina. Dikemukakannya juga bahwa berdasarkan nilai GSI tersebut pemijahan kerang ini berlangsung sepanjang tahun. Nilai IKG yang menunjukkan perkembangan gonad dipengaruhi oleh beberapa parameter lingkungan. Menurut Araujo dan Nunes 2006, suhu dan salinitas mempunyai korelasi yang erat dengan aspek reproduksi bivalvia. Laudien et al. 2001 menyatakan bahwa siklus reproduksi Donax serra terkait dengan suhu permukaan laut setiap tahun.Gosling 2002 menyatakan bahwa peningkatan IKG sampai mendekati puncak kematangan gonad diikuti peningkatan nilai dari faktor eksogen seperti suhu dan ketersediaan makanan di perairan, seperti yang terjadi pada spesies Argopecten irradians. Suhu dan salinitas perairan dipengaruhi oleh curah hujan. Pada bulan April di Kota Dumai terjadi hujan dengan curah yang tinggi 403.4 mm dengan jumlah hari hujan 16 hari. Pada bulan tersebut salinitas rata-rata perairan 21.1 ‰ dan suhu rata-rata perairan 28.7 o C, juga rendah dibandingkan rata-rata salinitas dan suhu bulan sebelumnya. Bersamaan dengan itu nilai IKG mengalami penurunan yang relatif tajam Gambar 23. Salinitas rendah karena pengenceran oleh air hujan dan masukan air tawar dari