Biologi Populasi Bivalvia Ekobiologi kerang sepetang (Pharella acutidens Broderip & Sowerby, 1828) di Ekosistem Mangrove Pesisir Kota Dumai Riau
untuk memonitoring pertumbuhan Polymesoda erosa pada populasi alami. Park dan Oh 2002, mendapatkan pola pertumbuhan isometrik dari hubungan panjang
berat untuk delapan spesies kerang dari 12 spesies kerang yang dianalisis, sementara spesies Solen strictus menunjukkan pola allometrik negatif nilai b
2.55 ± 0.08. Widowati et al. 2005 memperoleh pola pertumbuhan allometrik positif antara panjang dan tinggi cangkang terhadap berat total r
2
= 0.9437- 0.9578 dan pola pertumbuhan allometrik negatif antara lebar terhadap berat total
r
2
= 0.9585 pada kerang totok Polymesoda erosa yang hidup di daerah hutan bakau Segara Anakan Cilacap. Mzighani 2005 memperoleh pertumbuhan
Anadara antiquata dengan laju yang sama pada semua dimensi, yang merupakan
pertumbuhan isometrik. Natan 2008 mendapatkan pola pertumbuhan kerang lumpur Anodontia edentula adalah allometrik positif nilai b lebih besar dari 3.
Mariani et al. 2002 menyatakan bahwa perbedaan pola pertumbuhan ini diduga disebabkan oleh perbedaan strategi hidup dan kondisi lingkungan. Bachok
dan Tsuchiya 2007 memperoleh hubungan yang signifikan dan korelasi yang kuat antara panjang cangkang dengan berat basah dan berat kering pada
Psammotaea elongata dan Quidnipagus palatum. Panjang maksimum yang
tercatat selama sampling untuk spesies P. elongata dan Quidnipagus palatum adalah 80.1 mm dan 54.9 mm secara berturut-turut.
Pertumbuhan adalah perubahan ukuran, dapat panjang atau berat dalam waktu tertentu. Untuk itu dalam menghitung pertumbuhan diperlukan data
panjang atau berat dan umur atau waktu. Faktor yang mempengaruhi pertumbuhan adalah jumlah dan ukuran makanan yang tersedia, jumlah individu
yang menggunakan makanan yang tersedia, suhu, oksigen, faktor kualitas air, dan umur. Secara sederhana pertumbuhan adalah perubahan ukuran, dapat panjang
atau berat dalam waktu tertentu. Untuk menghitung pertumbuhan diperlukan data panjang atau berat dan umur atau waktu Effendie 1979. Seed 1976 diacu
dalam Kastoro 1992 menyatakan bahwa pertumbuhan dapat diartikan sebagai
pertambahan panjang, berat atau volume. Pada moluska, bagian yang menonjol adalah cangkangnya, maka yang dimaksud dengan pertumbuhan disini adalah
pertambahan panjang cangkangnya. Kerang oyster betina tumbuh lebih cepat
dibandingkan yang jantan Asif, 1979; Kayombo Mainoya, 1987 diacu dalam Mzighani 2005.
Parameter pertumbuhan berdasarkan fungsi pertumbuhan Von Bertalanffy dari kerang Tellina foliacea adalah L = 7.70 mm, K = 1.200 per tahun dan t
= 0.9 tahun Negar et al. 2008. Parameter pertumbuhan von Bertalanffy K dan L
dari Anadara tuberculosa adalah 0.14 per tahun dan 63.15 mm secara berturut- turut Pirlot Wolff 2006, sementara Natan 2009 mendapatkan parameter
pertumbuhan kerang lumpur tropis Anodonda edentula, meliputi panjang asimtot L jantan, betina dan gabungan 65.63 mm, 70.88 mm dan 70.58 mm, dan nilai
koefisien pertumbuhan K kerang jantan, betina dan gabungan berturut-turut 1.3, 1.5, dan 1.5 per tahun.
Indeks kondisi bivalvia menunjukkan adanya variasi musiman dan sangat dipengaruhi oleh suhu air, makanan yang cukup dan siklus perkembangan gamet
Seed Suchanek 1992; Karayucel Karayucel 1999 diacu dalam Yildiz 2006. Perubahan musiman kondisi mussel Mytilus galloprovinsialis L. 1819
merupakan resultan dari interaksi yang kompleks berbagai faktor, meliputi makanan, suhu, salinitas, aktivitas metabolisme dari mussel, terutama sekali
proses pertumbuhan dan reproduksi Hickman dan Illingworth 1980 diacu dalam Yildiz et al. 2006. Yildiz et al. 2006 mendapatkan indeks kondisi Mytilus
galloprovinsialis L. 1819 tertinggi pada bulan Mei, yaitu 17.23 ± 0.89 dan
terendah pada bulan Juli, yaitu 8.09 ± 0.91. Sahin et al. 2006 memperoleh nilai indeks kondisi tertinggi kerang Anadara inaequivalvis pada bulan Mei
11.27 ± 0.667 dan terendah pada Agustus 4.68 ± 0.240.