Laju Mortalitas dan Rekrutmen

41 Penambahan individu pertama ke populasi kerang dari data frekuensi panjang dibantu dengan suatu metode pendekatan yang difasilitasi oleh perangkat lunak FiSAT Sparred dan Venema 1999. Program ini merekontruksi pulsa rekrutmen dari suatu runutan data frekuensi panjang yang disesuaikan dengan persamaan von Bertalanffy growth VBGF untuk mendeterminasi jumlah pulsa per tahun dan kekuatan relatif setiap pulsa. Data yang diimput meliputi panjang infinity L , koefisien pertumbuhan K dan panjang kerang sepetang pada waktu t = 0 t0.

3.4.10 Indeks Kondisi

Indeks kondisi yang menggambarkan kondisi daging atau jaringan lunak kerang pada suatu waktu diestimasi menggunakan dua formula menurut Aldrich dan Crowley, 1986 diacu dalam Sahin et al. 2006: Berat daging kering g IK1 = x 100 ……………………. 21 Berat cangkang kering g Berat daging kering g – Berat abu g IK2 = x 100 …… 22 Berat cangkang kering g Nilai rata-rata indeks kondisi diplotkan terhadap waktu bulan pengambilan sampel untuk memperoleh indikasi variasi setiap bulannya, yang juga menggambarkan siklus perkembangan gonad sepetang.

3.4.11 Kecepatan Pertumbuhan

Kecepatan pertumbuhan panjang dan berat spesifik kerang sepetang yang dipelihara dianalisis dengan menggunakan rumus yang dikemukakan Ricker 1975: Kecepatan tumbuh berat : x 100 …. ……………………………………….. 23 42 Kecepatan tumbuh panjang : x 100 .…………………………………………... 24 Keterangan : G = pertumbuhan spesifik W2 dan W1 = rataan berat tubuh g pada waktu t2 dan t1 L2 dan L1 = rataan panjang cangkang mm pada waktu t2 dan t1 t = lamanya waktu pengamatan bulan

3.4.12 Jenis Makanan Sepetang

Analisis pilihan makanan kerang sepetang terhadap plankton yang didapat pada saluran pencernaannya dilakukan dengan menggunakan indeks pilihan Index of Electivity oleh Ivlev diacu dalam Kreb 1989 : r i - p i IE = …………….………………………………………….. 25 r i + p i Keterangan : IE = Index of Electivity organisme ke- i r i = persentase organisme ke- i yang dimakandalam saluran pencernaan p i = persentase organisme ke- i yang di perairan

3.4.13 Nisbah Kelamin

Data jenis kelamin yang diperoleh setiap bulan dari setiap stasiun dipisahkan. Selanjutnya untuk mengetahui perbandingan jantan dan betina yang muncul setiap bulan dan setiap stasiun nisbah kelamin jantan dan betina dilakukan uji “Chi- Square” Steel dan Torrie 1993. Untuk itu disusun hipotesis, H : tidak ada perbedaan antara jumlah kerang jantan dan betina yang muncul setiap bulan dan setiap stasiun nisbah kelamin antara jantan dan betina adalah seimbang, yaitu 1 : 1, dan hipotesis H 1 : terdapat perbedaan antara jumlah kerang jantan dan betina yang muncul setiap bulan dan setiap stasiun pengamatan. Apabila nilai hit tab 0.05 H diterima, yang berarti nisbah kelamin seimbang dan nilai hit tab 0.05 H 1 diterima, artinya nisbah kelamin tidak seimbang. Nisbah kelamin jantan dan betina kerang sepetang diperoleh dengan persamaan :