43
J =
…………………………… 26 B
Keterangan : : Nisbah kelamin
J : Jumlah kerang jantan individu
B : Jumlah kerang betina individu
3.4.14 Indeks Kematangan Gonad IKG
Nilai Indeks Kematangan Gonad IKG atau yang dikenal dengan Gonadosomatic Index
GSI yaitu suatu nilai dalam persen sebagai hasil dari perbandingan gonad dengan berat tubuh jaringan lunak termasuk gonad dikalikan
dengan 100 King 1995 :
………………. 27
Nilai IKG yang diperoleh setiap bulannya diplotkan dengan waktu bulan pengambilan sampel untuk melihat perkembangan gonad dan musim pemijahannya.
3.4.15 Fekunditas
Fekunditas dihitung menggunakan metode volumetrik. Jumlah telur dinyatakan sebagai berikut :
F = VVt …………………………………………………………. 28
Keterangan : F : jumlah telur per gonad butir, V : volume total telurgonad mm
3
dan Vt : volume satu butir telur mm
3
. Asumsinya adalah semua gonad merupakan telur kerang sepetang.
Hubungan antara fekunditas dengan panjang dan berat total kerang dianalisis dengan hubungan regresi-korelasi dengan rumus Mzighani 2005 :
Hubungan panjang cangkang dengan fekunditas : F = a P
b .
……………………………………………………………. 29
44
Hubungan berat total dengan fekunditas :
F = a +bB …………………………………………………………… 30
Keterangan : F = fekunditas, P = panjang cangkang, B = berat total
3.4.16 Hubungan Antara Karakteristik Lingkungan Mangrove dan Karakter Biologi Populasi dan Reproduksi Kerang Sepetang
`Hubungan antara karakteristik biofisik kimia ekosistem mangrove pada setiap stasiun dan karakter biologi populasi dan biologi reproduksi kerang sepetang
dianalisis secara deskriptif. Data yang diperoleh disajikan dalam bentuk matrik, selanjutnya dianalisis secara deskriptif untuk mencari hubungan atau keterkaitan
antara parameter karakter biologi populasi dan reproduksi kerang sepetang dan karakteristik biofisik kimia ekosistem mangrove tersebut.
3.4.17 Distribusi Spasial Kerang Sepetang P. acutidens Berdasarkan Karakter Biologi Populasi dan reproduksi
Distribusi spasial kerang sepetang berdasarkan karakter biologi populasi dan biologi
reproduksi dianalisis
menggunakan analisis
faktorial korespondencorespondence analysis, CA Bengen 1998. Analisis ini merupakan
salah satu bentuk analisis statistik multivariabel yang didasarkan pada matrik data i baris stasiun penelitian dan j kolom indeks kondisi, koefisien pertumbuhan, indeks
kematangan gonad, fekunditas dan diameter telur. Matrik data yang digunakan merupakan tabel kontingensi stasiun pengamatan dengan modalitas indeks kondisi,
koefisien pertumbuhan, indeks kematangan gonad, fekunditas dan diameter telur. Tabel kontingensi i dan j mempunyai peranan yang simetris, yakni membandingkan
unsur-unsur i untuk tiap j sama dengan membandingkan hukum probabilitas bersyarat yang diestimasi dari n
ij
n
i
untuk masing-masing n
ij
n
j
, dengan ni = jumlah subjek i yang memiliki semua karakter j, dan n
j
= jumlah jawaban karakter j.