Biologi Reproduksi Kerang Pharella acutidens .1 Kebiasaan Hidup dan Kelimpahan

32 • Penimbangan berat kerang sepetang, yaitu menggunakan timbangan digital dengan ketelitian 0.01 g setelah sebelumnya dikeringkan dengan kertas tisu blotting paper. • Pengamatan organ reproduksi seksualitas dilakukan dengan membuka cangkang seluruh kerang sepetang. Gonad kerang diamati secara visual makroskopis dan di bawah mikroskop dengan cara mengoleskan smear jaringan gonad pada kaca objek mikrokopis. Selanjutnya setelah diketahui jenis kelaminnya, jantan atau betina dicatat jumlah masing-masingnya. • Penimbangan berat gonad dan berat daging dilakukan untuk menghitung indeks kematangan gonad IKG atau gonadosomatic index GSI yang merupakan parameter untuk menentukan tahap perkembangan gonad. • Penentuan tahap perkembangan gonad juga dilakukan melalui pengamatan secara histologis. Pengamatan histologis dimaksudkan untuk mengetahui perkembangan gonad secara lebih akurat, untuk itu dilakukan pembuatan preparat histologis. Sahin et al. 2006 menyatakan bahwa untuk menentukan perkembangan gonad yang paling akurat adalah secara histologis. Sebanyak 12 individu kerang, masing-masing empat sampel kerang untuk setiap stasiun setiap bulannya dibedah untuk diambil gonadnya dan difiksasi dalam larutan fiksatif formalin 10 selama 24 jam, dan dilanjutkan dengan formalin 4, selanjutnya didehidrasi dengan alkohol, dijernihkan dengan Xylol. Preparat dibuat dengan metode parafin dan diiris dengan mikrotom setebal 6-8 µm, kemudian diwarnai dengan hematoxylin dan eosin menurut Rao diacu dalam Natan 2008 Lampiran 4. Selanjutnya diamati di bawah mikroskop dengan metetapkan sebanyak 30 folikel terpilih. Penentuan tahap perkembangan gonad dilakukan dengan berpedoman pada kriteria yang dikemukakan Gribben 2005 Lampiran 5. • Fekunditas dinyatakan sebagai jumlah telur yang terdapat dalam ovari pada gonad matang. Untuk itu fekunditas dihitung pada gonad yang matang sebanyak lima gonad tergantung pada sampel yang didapat setiap stasiun setiap bulan. 33 Penentuan fekunditas sepetang, dilakukan menggunakan metode volumetrik Effendie 1979 yang dimodifikasi. Gonad sepetang dengan tahap kematangan gonad matang ripe dikeluarkan dari dalam tubuh dan dipisahkan dari jaringan lainnya. Volume gonad ditentukan menggunakan metode pemindahan air, yaitu dengan memasukkannya ke dalam gelas ukur yang berisi air dan telah diketahui volumenya, dan selanjutnya ditentukan pertambahan volume setelah dimasukkan air. Selisih volume sebelum dan setelah dimasukkan gonad adalah volume gonad. Selanjutnya dari setiap sampel gonad sepetang diukur diameter telurnya sebanyak 30 butir sebagai sampel atau perwakilan, menggunakan mikrometer okuler yang dipasang pada mikroskop dan dirata-ratakan. Berikutnya dicari volume masing-masing telur tersebut dengan asumsi telur bulat seperti bola dan semua jaringan gonad merupakan telur. • Diameter teluroosit µm yang didapat dari data saat penentuan fekunditas ditambah dengan diameter telur dari gonad yang belum matang sebagai sampel, selanjutnya dinyatakan sebagai diameter telur rata-rata setiap gonad setiap bulan. 3.4 Analisis Data 3.4.1 Struktur Komunitas Vegetasi Mangrove Struktur komunitas vegetasi mangrove dihitung dengan merujuk pada English et al. 1994 dan Bengen 2002, meliputi : - Kerapatan jenis D i adalah tegakan jenis ke i dalam suatu unit area : D i = n i A ……………………………………………… 1 Keterangan : D i = kerapatan jenis ke i phnha, ni = jumlah tegakan jenis ke- i, A = luas total area pengambilan contoh m 2 - Kerapatan relatif jenis RD i adalah perbandingan antara jumlah tegakan jenis i ni dan jumlah total tegakan seluruh jenis n : RD i = n i n x 100 …………………………………….. 2 34 - Frekuensi jenis F i adalah peluang ditemukannya jenis i dalam petak contoh yang diamati : F i = p i p ……………………………………………… 3 Keterangan : F i = frekuensi jenis i, p i = jumlah petak contoh dimana jenis i ditemukan dan p = jumlah total petak contoh diamati. - Frekuensi relatif jenis RF i adalah perbandingan antara frekuensi jenis i F i dan jumlah frekuensi untuk seluruh jenis F : RF i = F i F x 100 ………………………………….. 4 - Penutupan jenis C i atau Dominasi jenis adalah luas penutupan jenis i dalam suatu unit area : C i = BAA …………………………………………… 5 Keterangan : BA = DBH 2 4 dalam cm 2 , 3.1416 adalah suatu konstanta dan DBH adalah diameter batang pohon jenis i, A = luas total area pengambilan contoh luas total petak contohplot. DBH= CBH dalam cm, CBH adalah lingkaran pohon setinggi dada orang dewasa ±1.3 m. - Penututupan Relatif jenis RC i atau Dominasi relatif adalah perbandingan antara luas area penututupan jenis i C i dan luas total area penutupan antara seluruh jenis C : RC i = C i C x 100 ………………………………….. 6 - Nilai Penting NP adalah jumlah nilai kerapatan relatif jenis RD i , frekuensi relatif jenis RF i dan penututupan relatif jenis RC i : NP = RD i + RF i + RC i ………………………………..7