Oseanografi Fisik Kawasan Identifikasi Mangrove di Pantai Indah Kapuk, Jakarta
Pada Gambar 55 ditunjukkan grafik tinggi gelombang di Stasiun 2, tebal mangrove 10 m. Pengukuran dilakukan pada tanggal 20
– 21 Mei 2013 jam 23:29:52 sampai dengan jam 11:07:28. Tinggi gelombang umumnya relatif
kecil berkisar antara 0.02 m sampai 0.19 m. Selama waktu pengamatan, gelombang tinggi umumnya terjadi pada waktu pagi hari sekitar pukul 07.29
sampai 10.00 WIB. Hal ini terlihat pada lokasi sisi luar dari Stasiun 2 warna biru. Sedangkan pada sisi dalam, gelombang dari arah sisi luar kemudian
menjalar dan memasuki habitat mangrove, gelombang mengalami peredaman yang menyebabkan tinggi gelombangnya menjadi berkurang ditunjukkan grafik
tinggi gelombang warna merah pada jam 09.29 WIB.
Hasil analisis pada continous wavelet transform CWT menunjukkan hasil yang konsisten, seperti ditunjukkan pada Gambar 56 dibawah ini:
a b
Gambar 56. Analisis Continous Wafelet Transform CWT Gelombang di Stasiun 2, a sisi luar dan b sisi dalam.
Gelombang dengan periode 1 –8 detik terjadi pada pukul 23.29-01.29
WIB Gambar 56a, setelah melewati habitat mangrove gelombang tersebut kemudian teredam yang ditunjukkan pada Gambar 56b menjadi tidak ada
gelombang dengan angka signifikan. Demikian halnya pukul 01.29 WIB, tinggi gelombang dari semula 0.09 m, setelah melewati ekosistim mangrove
periodanya berubah menjadi antara 0.05 m. Maka nilai reduksinya sebesar r = 0,04m. Pada sekitar pukul 07.29 WIB terjadi gelombang dengan periode cukup
tinggi yaitu sekitar 32
– 64 detik namun bukan merupakan gelombang yang satu fase dengan gelombang dari luar.
Stasiun 3
Gambar 57 Grafik tinggi gelombang Stasiun 3, warna biru sisi luar dan warna merah sisi dalam
Pada Gambar 57 ditunjukkan grafik tinggi gelombang di Stasiun 3 tebal mangrove 20m. Pengukuran dilakukan pada tanggal 18
– 19 Mei 2013 jam 19:52:16 sampai dengan jam 7:10:40 WIB. Tinggi gelombang umumnya relatif
kecil berkisar antara 0.02 m sampai 0.1 m. Selama waktu pengamatan, gelombang tinggi umumnya memiliki rata rata tinggi gelombang relatif sama.
Hal ini terlihat pada gambar di atas gelombang dari luar saling berhimpitan dengan gelombang dari dalam. Gelombang dari arah sisi luar kemudian menjalar
dan memasuki habitat mangrove, gelombang mengalami peredaman yang menyebabkan tinggi gelombangnya menjadi berkurang ditunjukkan grafik tinggi
gelombang warna merah.
Hasil analisis pada continous wavelet transform CWT menunjukkan hasil yang konsisten, seperti ditunjukkan pada Gambar 58 dibawah ini:
a b
Gambar 58. Analisis Continous Wafelet Transform CWT Gelombang di Stasiun 3, a sisi luar dan b sisi dalam.
Gelombang dengan periode 1 –16 detik terjadi pada pukul 19.52-23.00
WIB Gambar 58a, setelah melewati habitat mangrove gelombang tersebut kemudian teredam yang ditunjukkan pada Gambar 58b menjadi tidak ada
gelombang dengan angka signifikan. Demikian halnya pukul 21.52 WIB, tinggi gelombang dari semula sekitar 0.06 m, setelah melewati ekosistim mangrove
periodanya berubah menjadi sekitar 0.02 m. Maka nilai reduksinya sebesar r = 0,03m.
Stasiun 4
Gambar 59 Grafik tinggi gelombang Stasiun 4, warna biru sisi luar dan warna merah sisi dalam
Pada Gambar 59 ditunjukkan grafik tinggi gelombang di Stasiun 4 tebal mangrove 20 m. Pengukuran dilakukan pada tanggal 19
– 20 Mei 2013 jam 9:40:00 sampai dengan jam 6:15:12. Tinggi gelombang umumnya relatif kecil
berkisar antara 0.02 m sampai 0.2 m. Selama waktu pengamatan, gelombang tinggi umumnya terjadi pada waktu sore hari sekitar pukul 13.00 sampai 19.40
WIB. Hal ini terlihat pada lokasi sisi luar dari Stasiun 1 warna biru. Sedangkan pada sisi dalam, gelombang dari arah sisi luar kemudian menjalar dan memasuki
habitat mangrove, gelombang mengalami peredaman yang menyebabkan tinggi gelombangnya menjadi berkurang ditunjukkan grafik tinggi gelombang warna
merah. Menurut Dishidros TNI-AL 2002, dalam skala harian diurnal gelombang di Teluk Jakarta sangat dipengaruhi oleh sistim angin lokal akibat
pengaruh sistim angin yang dikenal dengan seabreeze angin darat-laut. Permukaan laut terlihat mulai bergelombang setelah melewati tengah hari pukul
12.00 WIB.
Hasil analisis pada continous wavelet transform CWT menunjukkan hasil yang konsisten, seperti ditunjukkan pada Gambar 60 dibawah ini:
a b
Gambar 60 Analisis Continous Wafelet Transform CWT Gelombang di Stasiun 4, a sisi luar dan b sisi dalam.
Gelombang dengan periode 1 –8 detik terjadi pada pukul 11.40-23.40 WIB
Gambar 60a, setelah melewati habitat mangrove gelombang tersebut kemudian teredam yang ditunjukkan pada Gambar 60b menjadi tidak ada gelombang
dengan angka signifikan. Namun pada Gambar 60b terdapat gelombang yang tidak se fase dengan gelombang luar. Pada sekitar pukul 19.00 WIB, tinggi
gelombang dari semula 0.10 m, setelah melewati ekosistim mangrove tinggi gelombang berubah menjadi antara 0.05 m. Maka nilai reduksinya sebesar r =
0,04m.
Stasiun 5
Gambar 61 Grafik tinggi gelombang Stasiun V, warna biru sisi luar dan warna merah sisi dalam
Pada Gambar 61 ditunjukkan grafik tinggi gelombang di Stasiun 5 tebal mangrove 5 m. Pengukuran dilakukan pada tanggal 21
– 22 Mei 2013 jam 14:19:28 sampai dengan jam 7:59:44 WIB. Tinggi gelombang umumnya relatif
kecil berkisar antara 0.02 m sampai 0.24 m. Selama waktu pengamatan, gelombang tinggi umumnya terjadi pada waktu sore hari sekitar pukul 14.19
sampai 20.19 WIB. Hal ini terlihat pada lokasi sisi luar dari Stasiun 5 warna biru. Sedangkan pada sisi dalam, gelombang dari arah sisi luar kemudian
menjalar dan memasuki habitat mangrove, gelombang mengalami peredaman yang menyebabkan tinggi gelombangnya menjadi berkurang ditunjukkan grafik
tinggi gelombang warna merah.
Hasil analisis pada continous wavelet transform CWT menunjukkan hasil yang konsisten, seperti ditunjukkan pada Gambar 62 dibawah ini:
a b
Gambar 62. Analisis Continous Wafelet Transform CWT Gelombang di Stasiun 5, a sisi luar dan b sisi dalam.
Gelombang dengan periode 1 –6 detik terjadi pada pukul 14.19-20.19 WIB
Gambar 62a, setelah melewati habitat mangrove gelombang tersebut kemudian teredam yang ditunjukkan pada Gambar 62b menjadi tidak ada gelombang
dengan angka signifikan. Demikian halnya pukul 16.19 WIB, tinggi gelombang dari semula 0.12 m, setelah melewati ekosistim mangrove periodanya berubah
menjadi antara 0.04 m. Maka nilai reduksinya sebesar r = 0,13m.