5. SIMPULAN DAN SARAN
5.1 Simpulan
1. Mangrove di Pantai Indah Kapuk, Jakarta Utara yaitu disepanjang pantai
pada zonasi terdepan merupakan mangrove Avicennia marina. Kurang berkembangnya mangrove disebabkan oleh beberapa faktor diantaranya
pencemaran air, sampah serta sudut datang gelombang yang merusak stabilitas mangrove yang akan tumbuh. Oleh sebab itu proses penanaman
kembali mangrove harus disiasati dengan konstruksi tertentu agar pengaruh gelombang diperkecil. Sehingga fungsi peredam gelombang
sebagai unsur bangunan tepi pantai tidak berlaku untuk mangrove di Pantai Indah Kapuk.
2. Pada penelitian ini faktor peredaman gelombang oleh mangrove A. marina
yang utama adalah ketebalan mangrove, luasan kerapatan akar nafas dan kepadatan batang pohon. Kerapatan jenis pada masing-masing stasiun
tidak berkorelasi terhadap peredaman gelombang. Faktor lainnya seperti bathimetri, kedalaman, substrat dan lainnya belum dibahas dalam
penelitian ini.
3. Dengan mengetahui kemampuan mangrove Avicennia marina meredam
gelombang maka secara teknis akan diketahui variabel reduksi gelombang yang dapat di gunakan dalam proses perencanaan konstruksi bangunan tepi
pantai. Perencanaan konstruksi bangunan kembali kepada alam merupakan keharusan sehingga dapat menyatu dengan lingkungannya dan melindungi
ekosistem yang ada terutama mangrove. Mangrove dijadikan item dasar dalam sebuah perencanaan bangunan tepi pantai sehingga akan tercipta
konsep perencanaan ramah lingkungan yang saling melindungi diantara mangrove dan konstruksi.
4. Siklus proyek menjadi dasar siklus pengelolaan terpadu kawasan pesisir
dan lautan berkelanjutan ICM berbasiskan ekosistem mangrove dan teknik pantai. Perlu ketegasan, SOP dan aturan dalam menjalankan Siklus
ICM, sehingga akan terlihat keberhasilan sebuah proses program kerja. Keberhasilan pembangunan konstruksi yang ramah lingkungan akan
menjadi
“generator” pengelolaan terpadu kawasan pesisir dan laut berkelanjutan.
4.4 Saran
Hasil ini belum maksimal karena dibutuhkan tambahan waktu dan biaya. Disarankan penelitian ini akan dilanjutkan dengan variabel mangrove yang lebih
kompleks dan dicari lokasi yang lebih mewakili dari besarnya gelombang yang lebih besar serta ekosistem lainnya seperti terumbu karang serta lamun. Selain
itu diharapkan untuk penelitian selanjutnya dilakukan dengan mencari kondisi gelombang yang besar dan mewakili dari kondisi gelombang yang optimum.
Stasiun pengamatan juga ada baiknya diperbanyak sehingga hasil analisa dapat mewakili berbagai variabel gelombang dan mangrove. Diharapkan dilakukan
kerjasama dengan melakukan MOU dengan DISHIDROS agar ada program kerja yang nyata antara kepentingan perguruan tinggi dan kepentingan
pertahanan negara.
DAFTAR PUSTAKA
Abdullah A. 1988. Conservation and Management of Mangrove Ecosystems in Indonesia. Galaxea 7:297
–301. Adrianto L. 2005. Perencanaan Pengelolaan Kawasan Pesisir. Pusat Kajian
Sumberdaya Pesisir dan Lautan IPB
Akil S. 2002. Kebijakan Kimpraswil Dalam Rangka Percepatan Pembangunan Kelautan dan Perikanan: Analisis pengelolaan pesisir berbasis
masyarakat. www.Stmik-im ac.iduserfilesJurnal 2 Oyessi. Pdf. Alongi DM, Sasekumar A, Tirendi F, Dixon P. 1998. The influence of stand age
on benthic decomposition and recycling of organic matter in managed mangrove forests of Malaysia. Journal of Experimental Marine Biology
and Ecology 2252: 197 –218. http:dx.doi.org 10.1016S0022-
09819700223-2. Alongi D
M. 2002. Present state and future of the world‟s mangrove forests. Environmental Conservation 293: 331
–349. http:dx.doi.org10.1017 S0376892902000231.
Anderson ME, Smith JM, McKay SK. 2011. Wave dissipation by vegetation. Coastal and Hydraulics Engineering Technical Note ERDCCHL CHETN-
I-82. Vicksburg : Research and Development Center Army Engineer. Andit AR. 2007. Sistem Pengelolaan Kawasan Pesisir Terpadu Integrated
Coastal Management untuk Menyelamatkan Masa Depan Teluk Jakarta dan Pulau-Pulau di Kepulauan Seribu. Di dalam: Zain AM, editor.
Prosiding Seminar dan Kolokium Nasional Menuju Jabodetabek Berkelanjutan; Bogor, Sep 2007. Bogor: Pusat Pengkajian Perencanaan
dan Pengembangan Wilayah-LPPM IPB : 1
–23. Arc View. JIS.3.3. Esri. United states.
Astuti S, Utami T, Yodhakersa W. 2009. Investigasi Dampak Kenaikan Air Laut di Kota Jakarta. Proceeding Studi Dampak Timbal Balik Pembangunan
Kota dan Perumahan di Indonesia dan Lingkungan Global. BPLH DKI Jakarta
Autocad Version 2007. Autodesk.United States. Batchelor GK. 1967. Intruduction of fluids Mechanics. Cambridge University
Press Bendat JS, Piersol. 1971. Random Data Analysis and Measurement Procedures.
New York. John Wiley abd Sons Inc. Bengen DG. 2000. Pengenalan dan pengelolaan ekosistem mangrove. Pusat
Kajian Sumberdaya Pesisir dan Lautan IPB. Bengen DG. 2001. Pedoman Teknis Pengenalan dan Pengelolaan Ekosistem
Mangrove. Pusat Kajian Sumberdaya Pesisir dan Lautan IPB. Bengen DG. 2002a. Pedoman Teknis Pengenalan dan Pengelolaan Ekosistem
Mangrove. Pusat Kajian Sumberdaya Pesisir dan Lautan IPB. Bengen DG. 2002b. Pengenalan dan Pengelolaan Ekosistem Mangrove. Pusat
Kajian Sumberdaya Pesisir dan Lautan-IPB. Bogor. Bengen DG. 2005. Menuju Pengelolaan Wilayah Pesisir Terpadu Berbasis
Daerah Aliran Sungai DAS. Di dalam: Setyawan WB et al., editor. Interaksi Daratan dan Lautan, Pengaruhnya terhadap Sumber Daya dan
Lingkungan. Jakarta: Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia : 27 –51.
Bhattarai B, Giri C. 2011. Assessment of mangrove forests in the Pacific region using Landsat imagery: Journal of Applied Remote Sensing 51: 053509.
http:dx.doi.org10.11171.3563584. Braza AP. 2002. Perencanaan konstruksi breakwater yang dilengkapi back fill
pada reklamasi muara baru jakarta utara dengan menggunakan sigmaw. Tesis jurusan teknik sipil fakultas teknik universitas gunadarma jakarta
tidak dipublikasikan
Brinkman RR, Mezei MM, Theilmann J, Almqvist E, Hayden MR. 1997. The likelihood of being affected with Huntington disease by a particular age,
for a specific CAG size. Am J Hum Genet 60:1202 –1210.
BPLHD DKI JAKARTA. 2012. Status Lingkungan Hidup Daerah DKI Jakarta. http:bplhd.jakarta.go.idslhd2012
CERC. 1984. Shore Protection Manual VolumeI. USA: US Army Coastal Engineering Research Center. Washington.
Clark JR. 1998. Coastal zone management for the new century. Ocean Coastal Management 372: 191
–216. http:dx.doi.org10.1016S0964- 56919700052-5
Cicin-Sain B, Knecht RW. 1998. Integrated coastal and ocean management. Concepts and practices. Washington DC, USA:
Island Press. Chua TE. 2006. The dynamics of integrated coastal management. Practical
applications in the sustainable coastal development in East Asia. Philippines: Quezon city
Dahuri R, Rais J, Ginting SP dan Sitepu MJ. 2001. Pengelolaan Sumberdaya Pesisir dan Lautan Secara Terpadu. PT. Pradnya Paramita. Jakarta.
Dahuri R, Rais J, Ginting SP, Sitepu MJ. 2004. Coastal Resource Management and Integrated Ocean. Jakarta: PT Pradnya Paramitha.
Damar A. 2003. Effect of Encrichment on Nutrient Dinamics, Phytoplankton Dinamics and Productivity in Indonesian Tropical Water : a Comparison
between Jakarta Bay, Lampung Bay, and Semangka Bay. [Thesis]. The Faculty of Mathematics and Natural Science, Christian-Albrechts-
Universitat Kiel.
Dean RG, Dalrymple RA. 1984. Water Wave Mechanics for Engineers and Scientists. New Jersey: Prentice-Hall
Dean RG, Dalrymple RA. 2002. Coastal Processes with Engineering Applications., Cambridge: Cambridge University Press.
Dishidros TNI-AL. 1998. Kondisi Lingkungan Perairan Laut Jawa, Dinas Hidro- Oseanografi TNI Angkatan Laut, Jakarta
Duke NC et al. 2007. A world without mangroves? Science 3175834: 41
–42. http:dx.doi.org 10.1126science.317.5834.41b.
Duvail S , Hamerlynck. 2003. Mitigation of negative ecological and socio economic impacts of the Diama dam on the Senegal River Delta wetland
Mauritania, using a model based decision support sistem. Hydrology and Earth Sistem Sciences 71 :133
–146 English S, Wilkinson C, Baker V. 1994. Survey Manual For Tropical Marine
Resources. ASEAN-Australia Marine Science Projeck: Living Coastal Resources. AIMS. Townsville.
FAO. 2005. Global forest resources Assessment, Thematic study on mangroves Indonesia Country profile. Rome: Food and Agriculture Organization of
The United Nations
FAO. 2007. The World’s Mangroves 1980–2005. Forest Resources Assessment
Working Paper No. 153. Rome: Food and Agriculture Organization of The United Nations
[FAO] Food Agriculture Organization. 1994. Mangrove Forest Management Guidelines. Rome: FAO Forestry Paper .
Farita, Yadranka. 2006. Variabilitas Suhu Di Perairan Selatan Jawa Barat dan Hubungannya Dengan Angin Muson, Indian Ocean Dipole Mode dan El
Nino Southern Pscillation. Skripsi tidak dipublikasikan Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan. IPB. Bogor.
Farnsworth EJ, Ellison AM. 1997. The global conservation status of mangroves.
Ambio Journal, 266: 328
–334. French PW. 2004. The changing nature of, and approach to, UK coastal
managementat the start of the twenty- first century. The Geographical Journal 1702: 116
–125. http:dx.doi.org10.1111j.0016-7398.2004.001 13.x
Fonseca MS, Cahalan. 1992 A prelimary evaluation of wave attenuation by four species of seagrass. Est Coast Shelf Sci 356: 565
–576. Giles PT. 2002. Historical coastline adjustment at Mac Vanes Pond Inlet,
Eastern Prince Edward Island. The Canadian Geographer 46. Google Map. From: https:maps.google.com
Google Earth. From : https:earth.google.com Gopal B, Chauchan M. 2006. Biodiversity and its conservation in the sundarban
mangrove ecosystem. Aquatic Sciences 683: 338 –354. http:dx.doi.org
10.1007s00027-006-0868-8. Green
Building Standards
and Certification
Systems http:www.wbdg.orgresourcesgbs.php.
Grinsted A, Moore JC, Jevrejeva S. 2004. Application of the cross wavelet transform and wavelet coherence to geophysical time series, Nonlin.
Processes Geophys 11: 561 –566. http:dx.doi.org10.5194npg-11-561-
2004 Gunarto. 2004. Mangrove conservation in supporting coastal fisheries resource
conservation. Journal of Agricultural Research 231: 15 –21.
Hadikusumah. 2009. Karakteristik gelombang dan arus di eretan, indramayu, Makara.132: 163
–172 Haeruman H. 2001. Pengembangan ekonomi lokal melalui pengembangan
lembaga kemitraan pemerintah, swasta dan masyarakat. Jakarta: Sosialisasi Nasional Program Kemitraan Bagi Pengembangan Ekonomi.
Halide H, Brinkman RM, Ridd P. 2000. Designing Bamboo Wave Attenuators for Mangrove Plantations. Townsville: James Cook University
Hantoro WS. 2007. Pengaruh Karakteristik Laut dan Pantai terhadap Perkembangan Kawasan Kota Pantai. http:www.sim.nilim.go.jpgesemi3
prosiding01-wahyu.doc. [17 Nov 2007]. Harashina, Sachihiko. 1996. Environmental Planning on Urban Level.
Discussion Paper 96-6. Tokyo, Dept. of Social Engineering, Tokyo Institute of Technology.
Henocque Y, Denis J A. 2001. Methodological guide: steps and tools towards integrated coastal area management. Paris: IOC Manuals and Guides
UNESCO
Holder S. 2003. An introduction to coastal zone management, 2nd edition. Journal of the American Planning Association 69.
Holmer M, Olsen AB. 2002. Role of decomposition of mangrove and seagrass detritus in sediment carbon and nitrogen cycling in a tropical mangrove
forest. Marine Ecology Progress Series 230: 87 –101.
Horikawa K. 1988. Nearshore Dynamic and Coastal Processes. Japan. University of Tokyo Press.
http:twcc.free.fr http:www.gdrc.org
http:www.greendepot.com http:alternativeenergyatunc.wordpress.com?s=wind+rose, 23 maret 2014
http:konstruksimania.blogspot.com201207siklus-kehidupan-proyek.html Jorge MA, 1997. Developing capacity for coastal management in the absence of
the government: a case study in the Dominican Republic. Ocean Coastal Management 361
–3: 47–72. Kay R, Alder J. 1999. Coastal Planning and Management. London and New
York: E FN Spon Khazali M. 2001. Potensi, Peran, dan Pengelolaan Mangrove. Seminar dan
Lokakarya Nasional Pengelolaan dan Pemanfaatan Pulau Nusa kambangan Sebagai Sisa-sisa Hutan Hujan Dataran Rendah Berupa Ekosistem
Kepulauan di Era Otonomi Daerah. Yogyakarta.
KLH., 2008. Status Lingkungan Hidup Indonesia 2007. Indonesia: Kementerian Negara Lingkungan Hidup RI.
Knudson DM. 1980. Outdoor Recreation. London: MacMillan. Knutson B. 1988. Frequent Travelers: Making Them Happy and Bringing Them
Back. The Cornell Hotel and Restaurant Administration Quarterly 291: 83
–87 Kodoatie RJ. 2004. Berdampak Mulai KLI hingga Tanjung Emas.
Kusmana C, Onrizal. 1998. Evaluasi Kerusakan Kawasan Mangrove dan Arahan Teknik Rehabilitasinya di Pulau Jawa. Dalam : Lokakarya
Jaringan Kerja Pelestari Mangrove. 12 - 13 Agustus 1998, Pemalang, Jawa Tengah : 1
– 26. Kusmana C, 1995a. Mangrove forest habitats and biota. Bogor: Faculty of
Forestry. Bogor Agricultural University. Kusmana C. 1995b. Vegetation Survey Methods. Bogor: Faculty of Forestry,
Bogor Agricultural University. Kusmana C et al. 2005. Mangrove Rehabilitation Engineering. Bogor: Faculty
of Forestry. Bogor Agricultural University. Latief H, Harada K, Imamura F. 2000. Experimental and Numerical Study on the
Effect of mangrove to Reduce Tsunami.Japan: Tohoku University. Lewis M, Pryor R, Wilking L. 2011. Fate and effects of anthropogenic
chemicals in mangrove ecosystems: a review. Environmental Pollution 15910: 2328
–2346. http:dx.doi.org 10.1016 j.envpol.2011.04.027. Magi M et al. 1996. Effect of mangrove reforestation on wave reduction in Tong
King Delta, Vietnam. J Sch Mar Sci Technol 418: 157 –170.
Manca E et al. 2012. Wave energy and wave-induced flow reduction by full- scale model Posidonia oceanica seagrass. Continental Shelf Research 50
– 51: 100
–116.
Massel SR, Furukawa K, Brinkman RM. 1999. Surface Wave Propagation in Mangrove Forests Fluid Dynamic Research. Elsevier Science 24: 219
–249. http:dx.doi.org10.1016S0169-59839800024-0
Masselink G, Hughes MG, Knight J. 2011. Coastal processes and geomorphology. London UK: Hodder Education
Mazda Y et al. 1997. Drag Force Due To Vegetation In Mangrove Swamps. From : Kluwer academic publisher.
Mazda Y, Magi M. 1997. Mangrove Coastal Protection from Waves in the Tong King Delta, Vietnam. Netherlands: Kluwer Academic Publisher.
http:dx.doi.org10.1007s11273-005-5388-0. Mazda Y, Magi M, Ikeda Y, Kurokawa T, Asano T. 2006. Wave reduction in a
mangrove forest dominated by Sonneratia sp. Wetlands Ecology and Management. 144: 365
–378. McIvor A, Möller I, Spencer T, Spalding M. 2012. Reduction of Wind and well
Waves by Mangroves. Natural Coastal Protection Series, Report 1 Cambridge Coastal Research Unit Working Paper 40. Published by The
Nature Conservancy and Wetlands International.
McKee KL, Cahoon DR, Feller IC, 2007. Caribbean mangroves adjust to rising sea level through biotic controls on change in soil elevation. Global
ecology and biogeography, Journal compilation Blackwell publishing ltd 165: 545
–556. http:dx.doi.org10.1111j.1466-8238.2007.00317.x Miller D, Gert de Roo. 1997. Urban Environmental Planning. Avebury
Publishers. Nagelkerken I, van der Velde G. 2004. Are caribbean mangroves important
feeding grounds for juvenile reef fish from adjacent seagrass beds. Marine Ecology Progress Series 274: 143
–151. http:dx.doi.org10.3354meps27 4143.
Noor YR, Khazali M, Suryadiputra INN. 1999. Panduan Pengenalan Mangrove Indonesia. PKAWI-IP. Bogor.
Noor YR, Khazali M, Suryadiputra INN. 2006. Panduan Pengenalan Mangrove di Indonesia. Ditjen PHKA. Bogor.
Nurisyah S, Pramukanto Q, Wibowo S. 2003. Daya Dukung dalam Perencanaan Tapak. Bogor: PS Arsitektur Lanskap, Fakultas Pertanian, Institut
Pertanian Bogor. Nybakken JW. 1992. Biologi Laut; Suatu Pendekatan Ekologis. Alih Bahasa
Marine Biology; An Ecological Approach : Eidman M, D. G. Bengen dan Koesoebiono, M. Hutomo dan Sukristijono. Jakarta: PT. Gramedia
Pustaka Utama.
Olsen SB, Lowry K, Tobey J. 1999. The Common Methodology for Learning: A manual for assessing progress in coastal management. USA: The
University of Rhode Island, Coastal Resources Center, Graduate School of Oceanography, Narragangett.
Park D. 1999. Waves, tides and shallow-water processes. Amsterdam: Elsevier. Parnette JC. 1993. Mangroves Forest, Climate Change and Sea Level Rise:
Hidrological Influences on Community Structure and Survival. In Proceedings of International Workshop. Sea Level Changes and Their
Consequences for Hydrology and Water Management. Noordwijkerhout, Nederlands.