Metode pengumpulan Data Pemilihan Lokasi Stasiun Pengamatan

Tabel 4 Kriteria baku kerusakan mangrove Kriteria Penutupan Kerapatan pohonha Baik Sangat Padat ≥75 ≥1500 Sedang 50 - 75 1000 - 1500 Rusak Jarang 50 1000 Sumber: KLH 2004 Data yang telah diperoleh dari kegiatan pengukuran dilapangan kemudian diolah dengan menggunakan formulasi metode petak kuadrat untuk menghitung besarnya kerapatan individuha, dan penutupan dari masing-masing jenis sebagai berikut :  Kerapatan kepadatan jenis D i Kerapatan jenis D i merupakan jumlah tegakan jenis ke-i dalam suatu unit area. Penentuan kerapatan jenis melalui rumus : Keterangan : D i : kerapatan jenis ke-i n i : jumlah total individu ke-i A : luas total area pengambilan contoh Selanjutnya dari data akar nafas dan diameter batang pohon akan dihitung kemampuan peredaman gelombang sebagai akibat kemampuan peredaman dari akar nafas dan batang pohon. Dimulai dengan persamaan momentum kedalaman rata-rata pada rawa mangrove adalah dimana x adalah jarak tegak lurus pantai, t adalah waktu, u adalah kecepatan rata-rata kedalaman sepanjang arah x, C adalah elevasi permukaan air, g adalah akselerasi karena gravitasi dan F merupakan resisten arus. Semua aturan pada persamaan itu, kecuali F, dihitung secara langsung dari pengukuran arus, pasang surut u dan level pasang C pada mangrove. Magnitude dari dudt dan ududx sangat kecil mendekati nol. Oleh karenanya, kemiringan permukaan laut hanya dapat diseimbangkan oleh arus resisten F, persamaan berkurang menjadi: Pada suatu skala batang pohon individu dan akar, arus bersifat heterogen. Meskipun demikian, arus memiliki karakteristik rata-rata pada suatu skala yang lebih besar daripada dengan suatu pohon dan akarnya, dan ini dikalkulasi melalui rata-rata beberapa pohon dan akar-akarnya. Ini dapat dilakukan dengan menggabungkan arus terhadap suatu volume V dengan suatu area a x b terhadap kedalaman H gambar 14. Koefisien drag CD Batchelor 1967, dapat dihitung sbb: dimana A adalah Luas area pengaliran dari hambatan pada volume V kontrol. Disisi lain, tekanan yang dirumuskan menjadi: dimana I adalah gradien permukaan, dan V M volume total dari hambatan pada V. Dengan kedua persamaan diatas menghasilkan: persamaan diatas menjelaskan bahwa hidrodinamika pada mangrove tergantung pada kekuatan parameter vegetasi AV dan VMV. V= a×b×H Gambar 14 Hdirodinamika penjalaran gelombang melewati mangrove A. marina H a b Parameter vegetasi AV dan V M V dihitung dari pengukuran jumlah batang dan akar nafas. Untuk perhitungan dari A dan V M , batang pohon dan akar nafas yang disederhanakan ke selinder lingkaran dan tinggi akar nafas di ambil tinggi rata rata 20cm serta kedalaman air disesuaikan dengan kedalaman air. Keterkaitan C D pada nilai Reynold maka persamaan itu disusun ulang sebagai berikut: C D dapat dihitung dari data lapangan, karena L E , I, dan u dapat diukur. Dinamika fluida klasik berikut dari arus sekitar tubuh solid tunggal, C D diharapkan bervariasi dengan nilai Reynold yang didefinisikan sebagai berikut Batchelor, 1967. dimana L adalah suatu karakteristik skala panjang pada arus dan v viscositas kinematika.

3.7 Pembuatan Peta Sebaran Mangrove

Proses pengerjaan pembuatan Peta Situasi Kawasan Penelitian Pantai Indah Kapuk, Jakarta Utara menggunakan 5 jenis program, Program Autocad untuk melakukan pendigitasian area, penghitungan luasan lahan, dan untuk penyelesaian pembuatan peta yang memenuhi kaidah topografi. Program Coordinate converter merubah koordinat geografis menjadi koordinat UTM. Tiga program untuk mendapatkan pencitraan mengenai kondisi di zona penelitian yaitu Program Google Earth, Program Google Map dan Program Arc View. Ketiga program ini memiliki kelebihan dan kekurangan masing-masing, sehingga dengan menggabungkan ketiganya, akan diperoleh hasil yang maksimal dalam proses pengerjaan. Alur yang dikerjakan dapat dilihat pada Gambar 15 serta langkah langkah proses pengerjaannya dijelaskan tahap demi tahap.