Rancangan Penelitian METODOLOGI PENELITIAN
8. Tally sheet dan alat tulis menulis 9. Kompas dan pengenal jenis pohon
Setelah bahan dan alat yang diperlukan tersedia maka kegiatan di lapangan
dilakukan sebagai berikut : 1. Kegiatan analisis vegetasi dilakukan secara berkelompok. Kelompok ini
terdiri dari pembersih areal, penunjuk arah, pengukur pohon, pengenal pohon, dan pembawa perbekalan.
2. Menentukan lokasi jalur yang akan disurvei unit contoh di atas peta, panjang masing-masing jalur ditentukan berdasarkan lebar hutan dalam
survei ini panjang jalur 500 meter per regu. Jalur dibuat dengan arah tegak lirus kontur memotong garis kontur.
3. Membuat contoh unit jalur dengan disain seperti Gambar 13. 4. Mengidentifikasi jenis dan jumlah serta mengukur diameter DBH dan
tinggi tinggi total dan bebas cabang untuk tingkat tiang dan pohon. Sedangkan untuk tingkat semai dan panjang hanya mengidentifikasi jenis
dan jumlahnya saja. Data hasil pengukuran dicatat dalam tally sheet. Dalam kegiatan survei ini digunakan kriteria pertumbuhan sbb :
a. Semai adalah anakan pohon mulai kecambah sampai setinggi 1,5
meter b. Pancang adalah anakan pohon yang tingginya 1,5 m dan diameter 7
cm c. Tiang adalah pohon muda yang diameternya mulai 7 cm sampai
diameter 20 cm d. Pohon adalah pohon dewasa berdiameter 20 cm
Gambar 13 Disain unit contoh vegetasi
Sumber: KLH 2004
Keterangan : a. Petak contoh semai 2 m X 2 m
b. Petak contoh tiang 10 m X 10 m c. Petak contoh pancang 5 m X 5 m
d. Petak contoh pohon 20 m X 20 m Khusus untuk hutan manggrove petak contoh pohon dan tiangnya 10 X 10 m.
Kriteria baku dan pedoman penentuan kerusakan mangrove menggunakan Keputusan Menteri Lingkungan Hidup Nomor : 201 tahun 2004, yaitu dapat
dilihat pada Tabel 4.
Tabel 4 Kriteria baku kerusakan mangrove Kriteria
Penutupan Kerapatan
pohonha Baik
Sangat Padat ≥75
≥1500 Sedang
50 - 75 1000 - 1500
Rusak Jarang
50 1000
Sumber: KLH 2004
Data yang telah diperoleh dari kegiatan pengukuran dilapangan kemudian diolah dengan menggunakan formulasi metode petak kuadrat untuk menghitung
besarnya kerapatan individuha, dan penutupan dari masing-masing jenis sebagai berikut :
Kerapatan kepadatan jenis D
i
Kerapatan jenis D
i
merupakan jumlah tegakan jenis ke-i dalam suatu unit area. Penentuan kerapatan jenis melalui rumus :
Keterangan : D
i
: kerapatan jenis ke-i
n
i
: jumlah total individu ke-i
A : luas total area pengambilan contoh
Selanjutnya dari data akar nafas dan diameter batang pohon akan dihitung kemampuan peredaman gelombang sebagai akibat kemampuan peredaman dari
akar nafas dan batang pohon. Dimulai dengan persamaan momentum kedalaman rata-rata pada rawa mangrove adalah
dimana x adalah jarak tegak lurus pantai, t adalah waktu, u adalah kecepatan rata-rata kedalaman sepanjang arah x, C adalah elevasi permukaan air, g adalah
akselerasi karena gravitasi dan F merupakan resisten arus.
Semua aturan pada persamaan itu, kecuali F, dihitung secara langsung dari pengukuran arus, pasang surut u dan level pasang C pada mangrove. Magnitude
dari dudt dan ududx sangat kecil mendekati nol. Oleh karenanya, kemiringan permukaan laut hanya dapat diseimbangkan oleh arus resisten F, persamaan
berkurang menjadi: