Pengelolaan yang berkelanjutan perpaduan ekosistem mangrove dan bangunan tepi pantai dipaparkan pada gambar 81. Yang masuk wilayah studi
adalah pulau 4 dan 5. Selanjutnya akan dibuatkan beberapa alternatif disain dalam hal teknik pengelolaan terpadu kawasan pesisir dan lautan berbasiskan
ekosistem mangrove dan teknik pantai.
4.3.4 Algoritma Disain Layout Konstruksi Menyatu dengan Mangrove
Perencanaan untuk pulau 4 dan pulau5 dilakukan dengan mengikuti kaidah kaidah berbagai disiplin ilmu. Teknik Pantai merupakan inti ilmu yang
digunakan didukung oleh ilmu yang lain mulai Teknik Sipil Struktur, Jalan, Oseanografi, Sungai, Planologi serta Ekologi. Proses perencanaan pulau 4 dan
pulau 5 dilakukan dengan tahapan sebagai berikut:
1. Dasar perencanaan ini adalah ekosistem mangrove hasil penelitian sub bab 4.3.1 serta kondisi oseanografi fisik kawasan meliputi peta
situasi kawasan dan peta bathimetri. 2. Mangrove A.marina hasil penelitian selebar 30 m merupakan acuan
dasar dalam perencanaan. 3. Peta bathimetri juga menjadi dasar acuan awal dalam proses penarikan
garis pantai perencanaan. Garis ditarik berdasarkan kondisi morfologi serta oseanografi fisik kawasan. Kondisi yang paling utama dalam
Teknik Pantai bahwa garis pantai ditarik sejajar dengan garis bathimetri karena gelombang datang tegak lurus terhadap garis pantai.
Ini perlu perhitungan lebih lanjut mengenai hasil tarikan garis pantai karena perhitungan refraksi dan difraksi serta pergerakan arus perlu
dihitung. Karena keterbatasan data yang ada maka perhitungan itu di asumsikan tidak akan menyebabkan sedimentasi dan abrasi.
4. Posisi formasi mangrove setelah mangrove A.marina, hasil penelitian selebar 30 m, tentunya mengikuti aturan hukum dan ekologi
mangrove. 5. Data data lain juga manjadi masukan dalam perencanaan ini. Data tata
ruang, jalan raya, data tanah, serta peraturan peraturan yang berlaku dari kehutanan, pekerjaan umum, perhubungan dan lingkungan.
Tentunya perencanaan ini tidak boleh melanggar ketentuan yang sudah ditetapkan.
6. Setelah garis panati telah didapat maka langkah selanjutnya adalah mendisain layout yang ada berdasarkan konsep yang dipakai yaitu
menjadikan mangrove sebagai basis perencanaan terhadap Teknik Pantai.
7. Mangrove dalam disain digambarkan sedekat mungkin dengan kehidupan manusia. Saling melindungi antara manusia dan mangrove
agar dijaga keberlanjutan ekosistem mangrove sehingga terjadi keseimbangan lingkungan.
8. Faktor lingkungan dan faktor oseanografi fisik yang dapat membuat mangrove tumbuh dengan baik tentunya menjadi perhatian. Oleh
sebab itu muara sungai yang ada akan diteruskan ke arah pulau sebagai suplai air tawar dan substrat.
9. Karena ini pulau baru maka faktor rob, backwater yang dapat menjadi banjir maka dibuatkan kanal kanal sebagai alur pengalihan banjir.
10. Elevasi pulau sedemikan rupa tidak tersentuh oleh gelombang dan banjir. Elevasi dihitung berdasarkan kondisi muka air laut tertinggi di
tambahkan jagaan. 11. Komposisi perencanaan bangunan tepi pantai ini digambarkan
merupakan suatu bentuk yang multi fungsi yang terdiri dari perkantoran, pemukiman, perhotelan, ekowisata mangrove serta ruang
terbuka. Komposisi ini tentunya juga mengikuti peraturan Tata Ruang yang ada.
12. Dengan demikian maka hasil disain ini sudah dapat menjadi masukan dalam sebuah perencanaan secara holistik. Dalam sebuah perencanaan
sudah tentu perlu masukan, perhitungan, model dan analisa dari berbagai aspek. Namun sebagai seorang team leader akan menjadi
perhatian semua masukan walaupun itu sekecil mungkin.
4.3.5 Disain Layout Konstruksi Menyatu dengan Mangrove
Dengan dasar Gambar 71 serta algoritma yang dibuat maka dibuat disain sebagai masukan dalam perencanaan bangunan tepi pantai di Jakarta Utara.
Gambar 82 Pola zona disain mangrove pada bangunan tepi pantai Filosofi dan konsep yang diambil adalah keterkaitan antara ekosistem mangrove
dengan konstruksi bangunan. Penataan ruang yang bersifat multi fungsi menjadi ketertarikan tersendiri dalam menyajikan nuansa ekosistem mangrove dalam
bentuk ekowisata. Fungsi mangrove secara keseluruhan dapat berlaku dan konstruksi dengan teknologi bahan yang ramah lingkungan serta mendekatkan
dengan ekosistem pantai sehingga membuat menyatunya konstruksi bangunan, mangrove dan habitat yang ada di sekitarnya.
Disain Gambar 82 dibuatkan detail pada masing masing titik seperti gambar di bawah.
Gambar 83 Freehand Design konsep 1
Gambar 84 Potongan A konsep 1
Gambar 85 Potongan B konsep 1
Gambar 86 Potongan C konsep 1
Gambar 87 Potongan D konsep 1
Gambar 88 Freehand design konsep 2