Metode Penelitian Mangrove dan Pengambilan Data

Parameter vegetasi AV dan V M V dihitung dari pengukuran jumlah batang dan akar nafas. Untuk perhitungan dari A dan V M , batang pohon dan akar nafas yang disederhanakan ke selinder lingkaran dan tinggi akar nafas di ambil tinggi rata rata 20cm serta kedalaman air disesuaikan dengan kedalaman air. Keterkaitan C D pada nilai Reynold maka persamaan itu disusun ulang sebagai berikut: C D dapat dihitung dari data lapangan, karena L E , I, dan u dapat diukur. Dinamika fluida klasik berikut dari arus sekitar tubuh solid tunggal, C D diharapkan bervariasi dengan nilai Reynold yang didefinisikan sebagai berikut Batchelor, 1967. dimana L adalah suatu karakteristik skala panjang pada arus dan v viscositas kinematika.

3.7 Pembuatan Peta Sebaran Mangrove

Proses pengerjaan pembuatan Peta Situasi Kawasan Penelitian Pantai Indah Kapuk, Jakarta Utara menggunakan 5 jenis program, Program Autocad untuk melakukan pendigitasian area, penghitungan luasan lahan, dan untuk penyelesaian pembuatan peta yang memenuhi kaidah topografi. Program Coordinate converter merubah koordinat geografis menjadi koordinat UTM. Tiga program untuk mendapatkan pencitraan mengenai kondisi di zona penelitian yaitu Program Google Earth, Program Google Map dan Program Arc View. Ketiga program ini memiliki kelebihan dan kekurangan masing-masing, sehingga dengan menggabungkan ketiganya, akan diperoleh hasil yang maksimal dalam proses pengerjaan. Alur yang dikerjakan dapat dilihat pada Gambar 15 serta langkah langkah proses pengerjaannya dijelaskan tahap demi tahap. Gambar 15 Flowchart pemetaan mangrove Langkah-langkah pengerjaan : 1. Melakukan Instalasi Program A. Hubungkan perangkat komputer dengan internet B. Instalasi Program Google Earth dan Program Arc View pada perangkat komputer. C. Buka Program Google Map pada maps google. D. Buka program coordinate converter pada laman http:twcc.free.fr 2. Melakukan pencitraan zona penelitian A. Pencitraan Menggunakan Program Google Earth  Jalankan Program Google Earth pada perangkat komputer.  Masukkan alamat yang dicari pada kotak Fly to dan klik Enter.  Setelah lokasi yang diinginkan terlihat, persempit pencitraan satelit hanya pada zona penelitian Pantai Indah Kapuk yang akan ditinjau. Gambar 16 Pantai Indah Kapuk dilihat dengan google earth pencitraan 652013 Sumber: Google Earth pencitraan 652013 B. Pencitraan Menggunakan Program Google Map  Kunjungi Google Maps  Pada halaman maps google masukkan alamat yang dicari pada kotak pencarian kemudian klik „Icon pencarian„  Setelah lokasi yang diingkan terlihat, persempit pencitraan satelit hanya pada zona penelitian Pantai Indah Kapuk. Gambar 17 Pantai Indah Kapuk dilihat dari Google Map dengan View Type Digital Map Sumber : Google Map C. Pencitraan Menggunakan Program Arc View  Buka Program Arc View pada perangkat komputer.  Pilih pencitraan satelit Quick Bird dengan batasan pencitraan hanya pada zona penelitian Pantai Indah Kapuk. Gambar 18 Pencitraan Satelit Quick Bird Akuisis 5102011 Pada Zona Penelitian Pantai Indah Kapuk Sumber : Satelit Quick Bird Akuisis 5102011 Hasil pencitraan satelit Quick bird ini hanya sebagai pembanding dari gambar pantai indah kapuk tahun 2011 dengan 2013. Terlihat bahwa percepatan pergeseran penggunaan lahan di daerah Pantai Indah Kapuk sangat cepat dari bulan ke bulan sebagai akibat pembangunan Water Front City. 3. Amati perbandingan dari ketiga gambar di atas. 4. Lakukan perubahan view pada Program Google Map dari Type Earth Bumi ke Type Digital Map Peta Digital. Gambar 19 Pantai Indah Kapuk dilihat dari Google Map dengan View Type Digital Map Sumber : Google Map 5. Melakukan proses digitasi kawasan hutan mangrove dan wilayah daratan pada zona penelitian pantai indah kapuk. A. Proses Digitasi Kawasan Hutan Mangrove.  Pada Google Earth, zoom secara maksimal pada area hutan mangrove untuk mendapatkan hasil gambar yang lebih detail dan terperinci. Gambar 20 Hasil zooming area hutan mangrove Pantai Indah Kapuk Sumber : Google Earth  Simpan gambar hasil pencitraan menggunakan toolbar yang tersedia dalam program Google Earth.  Ulangi cara ini sampai seluruh area hutan mangrove tercover.  Buka program auto cad, masukkan gambar hasil pencitraan Google Earth tadi menggunakan perintah insert raster image, kemudian lakukan proses penggabungan gambar sehingga menjadi satu kesatuan area hutan mangrove secara utuh. Gambar 21 Hasil penggabungan gambar dengan Autocad  Lanjutkan proses plottingdigitasi pada seluruh area hutan mangrove di zona Penelitian Pantai Indah Kapuk berdasarkan klasifikasinya dengan menggunakan hasil pencitraan citra satelit Quick Bird Program Arc View, Google Earth dan Google Map, dengan tetap mengacu pada hasil survey di lapangan. Gambar 22 Proses plottingdigitasi hutan mangrove berdasarkan klasifikasinya  Lakukan proses plotingdigitasi seluruh area hutan mangrove yang termasuk dalam area penelitian. Gambar 23 Proses plottingdigitasi seluruh area hutan mangrove berdasarkan Klasifikasinya  Setelah proses pendigitan selesai, lakukan pemblockanpewarnaan pada seluruh area hutan mangrove yang telah diplotting sebelumnya dengan menggunakan warna tertentu untuk membedakan berdasarkan klasifikasinya. Sehingga akan mempermudah penyampaian informasi saat pembacaan peta situasi kawasan penelitian. Gambar 24 Proses pewarnaan hasil digitasi hutan mangrove berdasarkan klasifikasinya  Setelah proses pewarnaan selesai, pisahkan hasil dari proses plottingdigitasi hutan mangrove yang telah diwarnai tersebut menjadi bagian tersendiri. Gambar 25 Hasil pendigitan kawasan hutan mangrove setelah dipisah B. Proses Digitasi Wilayah Daratan  Insert picture hasil pencitraan pada google map kedalam autocad untuk kemudian dilakukan pendigitan menyesuaikan keadaan aslinya Gambar 26 Digitasi wilayah daratan Pantai Indah Kapuk