Deskripsi Mangrove Avicennia sp di Wilayah Penelitian

Gambar 47 Penyebab mangrove tidak berfungsi dengan baik Pada Gambar 48, berdasarkan hasil observasi di lapangan secara visual maka mangrove dapat dibagi dalam 2 kelompok berdasarkan fungsinya sebagai berikut: 1. Warna merah menunjukkan bahwa di kawasan mangrove tersebut fungsi mangrove meredam gelombang tidak berjalan baik karena terdapat bangunan konstruksi tepi pantai, pagar dan batu. Konstruksi, batu dan pagar tersebut yang menggantikan fungsi mangrove meredam gelombang. Hal ini dilakukan agar tidak terjadi abrasi 2. Warna biru menunjukkan bahwa kawasan mangrove yang masih dapat berfungsi meredam gelombang walaupun tidak maksimal. Mangrove pada kawasan itu tidak ada penghalang jalannya gelombang. Secara morfologi pantai pada kawasan itu terjadi sedimentasi. Gambar 48 Kawasan mangrove yang masih berfungsi dan tidak berfungsi meredam gelombang Melihat kejadian di atas, maka diperlukan rehabilitasi mangrove secara komprehensif dengan melibatkan stakeholder terkait sehingga diharapkan mangrove dapat dijaga keberlanjutannya. Keterlibatan masyarakat memberikan hasil positif pelestarian ekosistem mangrove dan peningkatan pendapatan masyarakat yang ada di sekitar ekosistem mangrove. Gunarto 2004; Kusmana 1998. Secara umum, semua ekosistem mangrove dapat memperbaiki kondisinya secara alami dalam waktu 15-20 tahun jika: 1 kondisi hidrologi normal tidak terganggu, dan 2 ketersediaan benih, bibit dan jarak tidak terganggu atau diblokir. Jika kondisi hidrologi normal atau mendekati normal tetapi biji tidak dapat mendekati restorasi kawasan mangrove, dapat dikembalikan dengan cara penanaman. Oleh karena itu ekosistem mangrove dapat diperbaiki tanpa penanaman, rencana restorasi harus terlebih dahulu melihat potensi aliran air laut terhalang tekanan lain yang mungkin menghambat perkembangan mangrove Sudarmadji 2001. Oleh karena itu konservasi dan pemanfaatan mangrove tergantung pada perencanaan yang terintegrasi dengan mempertimbangkan ekosistem mangrove yang ada. Pembangunan dan kegiatan yang mempengaruhi ekosistem mangrove yang diusulkan harus mencerminkan perencanaan dan pengelolaan berkelanjutan Dahuri et al. 2004. Dengan demikian fungsi mangrove tidak berubah.

4.1.5 Perkembangan Mangrove Dari Tahun Ke Tahun

Mangrove yang ditemui pada formasi terdepan sebagian besar merupakan jenis mangrove A.marina. Sesuai dengan penelitian ini jenis mangrove A.marina sebagai objek yang diteliti terdapat di sepanjang 5,06 km garis pantai. Genus A. marina merupakan Famili Acanthaceae Ordo Lamiales atau yang sering disebut api-api biasanya tumbuh di tepi atau dekat laut sebagai bagian dari komunitas tumbuhan mangrove. Pohon dengan tinggi 30 m, dengan tajuk yang agak renggang. Akar nafas muncul10-30 cm dari permukaan substrat, berupa paku jari-jari rapat, diameter akar lebih kurang 0,5-1 cm dekat ujungnya. Pepagan kulit batang halus keputihan sampai dengan abu-abu kecoklatan dan retak- retak. Ranting dengan buku-buku bekas daun yang menonjol serupa sendi-sendi tulang. Daun tunggal, bertangkai, berhadapan, bertepi rata, berujung runcing atau membulat; helai daun seperti kulit, hijau mengkilap di atas, abu-abu atau keputihan di sisi bawahnya, sering dengan kristal garam yang terasa asin Noor dan Suryadiputra 2006. a b Gambar 49 Perkembangan luasan mangrove pada stasiun 1 dan 2 a dan statisun 3, 4 dan 5 b. Data perkembangan luasan mangrove dengan perbandingan didapatkan dengan menghitung luasan mangrove dalam sampel lokasi yang sama pada masing-masing tahun di sekitar stasiun pengamatan. Sedangkan luas sampel lokasi penghitungannya adalah 200 m  200 m. Pada Sta 1 dan 2, pada tahun 2003 pertumbuhan mangrove sangat tidak banyak. Terlihat kenaikan luasan mangrove mulai tahun 2009 dan terus menanjak hingga tahun 2013 seluas 9625.75 m 2 . Pada sekitar stasiun 1 dan 2 ini mangrove yang tumbuh terlihat jarang dan hanya dalam kelompok kecil saja. Sekitar stasiun 3, 4 dan 5 perkembangan luasan mangrove juga sangat kecil di tahun 2003 dan menanjak drastis tahun 2004 dari luasan 4281,10 m 2 menjadi 10472,51 m 2 , kemudian stabil hingga tahun 2010. Akan tetapi terjadi kenaikan yang drastis di tahun 2011 seluas 13010,15 m 2 dan kemudian terus meningkat hingga tahun 2013 seluas 14952,23 m 2 . Gambar 49. Perkembangan luasan mangrove meningkat karena adanya program penanaman dari pemerintah dan swasta. Untuk lebih jelasnya perhitungan luasan mangrove dapat dilihat pada Tabel 6.