Klasifikasi tipe penyimpanan KEGIATAN BELAJAR

253 produk yang cukup tinggi dari suatu penyimpanan produk kecuali adanya penggunaan sistem kontrol. b Jangka menengah Penyimpanan jangka menengah bertujuan untuk menjaga kualitas produk yang disimpan hingga mencapai 12 bulan tanpa kerusakan yang nyata. Kualitas produk yang disimpan tidak dapat dijamin hingga lebih dari 18 bulan. c Jangka panjang Penyimpanan jangka panjang dapat menjaga kualitas hingga mencapai 5 tahun. Beberapa sistem penyimpanan dikenal untuk melestarikan kelangsungan hidup dan karakteristik bahan yang disimpan selama beberapa dekade. 2 Klasifikasi berdasarkan skala penyimpanan Sistem penyimpanan diklasifkasikan dari segi ukuran atau skala penyimpanan meliputi : a Penyimpanan skala kecil Sistem penyimpanan skala kecil kapasitasnya tidak lebih dari 1 ton dan biasanya dilakukan oleh petani. b Penyimpanan skala menengah Penyimpanan skala menengah dapat menampung bahan yang disimpan hingga kisaran 100 ton. Kebanyakan skala penyimpanan ini memiliki kapasitas antara 2-50 ton dan sangat sedikit yang mencapai lebih dari 50 ton. Penyimpanan skala menengah ini digunakan dalam pabrik untuk penyimpanan sementara biji- bijian. c Penyimpanan skala besar Penyimpanan skala besar kapasitas penyimpanannya antara 100- 1000 ton. Hal ini digunakan baik untuk penyimpanan sementara atau penyimpanan secara permanen dari jumlah yang sangat 254 besar berbagai produk pertanian. Penyimpanan skala besar ini membutuhkan biaya awal sangat besar namun secara umum akan mengurangi biaya operasional produksi. 3 Klasifikasi penyimpanan berdasarkan prinsip sistem operasi penyimpanan Sistem penyimpanan dapat diklasifikasikan berdasarkan prinsip operasinya yang meliputi : a Penyimpanan fisik Penyimpanan fisik menggunakan prinsip-prinsip fisika untuk mencapai penyimpanan dan pengawetan kualitas produk yang disimpan. Lingkungan fisik yang meliputi kadar air, suhu, dan kelembaban relatif dalam sistem penyimpanan umumnya dikontrol dan dimanipulasi untuk memperlambat dari aktivitas- aktivitas penyebab kerusakan atau juga untuk mencegah kerusakan. Cara yang dilakukan misalnya dengan penyimpanan dingin atau melakukan kontrol lingkungan. b Penyimpanan kimia Penyimpanan kimia menggunakan bahan-bahan kimia untuk menghentikan atau memperlambat aktivitas penyebab kerusakan. Penggunaan bahan kimia misalnya lilin, atelic atau serbuk atau tablet phosphosene untuk mencegah respirasi atau juga investasi serangga dalam produk yang disimpan. Beberapa bahan kimia yang ditambahkan pada proses penyimpanan bersifat racun dan dalam penggunaannya harus dikontrol secara ketat. c Penyimpanan biologi Penyimpanan biologi menggunakan agen biologi khususnya mikroorganisme untuk menghentikan atau memperlambat aktivitas penyebab kerusakan atau memperpanjang umur simpan 255 produk. Hal ini merupakan suatu cara yang baik sebagai aplikasi bioteknoligi dalam bidang pertanian.

c. Faktor yang mempengaruhi penyimpanan

Produk yang akan disimpan diharapkan memiliki kualitas produk yang baik. Penyimpanan hanya sebagai cara untuk mempertahankan kualitas bukan untuk meningkatkan kualitas. Produk dengan kualitas awal yang jelek akan semakin mempercepat terjadinya kerusakan. Kerusakan selama penyimpanan merupakan suatu bentuk kehilangan bio material baik secara kualitas maupun kuantitas. Penyebab utama dari kerusakan selama penyimpanan meliputi fisik, kimia, maupun biologi. Beberapa faktor yang mempengaruhi meliputi : 1 Mikroorganisme Sebagian besar mikroorganisme yang dihubungkan dengan penyimpanan meliputi jamur, bakteri, dan kapang. Aktivitas mikroorganisme akan mengakibatkan degradasi warna, peningkatan kadar air, pelapukan dan hilangnya viabilitas. Jamur merupakan parasit terhadap produk yang disimpan. Jamur akan mengakibatkan kerusakan produk dan akan menyebabkan penyakit terhadap konsumen. Dalam kondisi tidak terkontrol, kerusakan akan cepat menyebabkan hilangnya kemampuan viabilitas bibit dan bau yang tidak diinginkan yang akan berpengaruh pada produk yang digiling. Jamur juga akan menghasilkan mikotoksin yang dapat meracuni baik orang maupun hewan. Mikotoksin tersebut akan menyebabkan perubahan warna, kelembaban, perubahan biokimia dan kehilangan berat. Jamur dan bakteri membutuhkan konsentrasi asam untuk pertumbuhannya. Pada suhu tinggi, kapang dapat memfermentasi karbohidrat terlarut dan akan menghasilkan alkohol dan asam organik. 256 2 Serangga dan kutu Umumnya serangga memiliki umur yang pendek, namun dengan perkembangbiakannya yang cepat akan meningkatkan jumlahnya. Serangga dan kutu menyerang bahan dan struktur penyimpanan. Serangga betina akan menyerang biji untuk meletakkan telurnya. Serangga juga akan memakan produk yang disimpan dan mengkontaminasi produk dengan kotoran dan bagian tubuhnya. Serangga akan menyebabkan penurunan berat, kualitas, kandungan gizi serta viabilitas produk. Selain itu juga serangga akan menghadirkan bau yang tidak sedap pada produk. Kehadiran serangga juga akan meningkatkan suhu produk hingga 42 °C. Biji-bijian yang terserang serangga biasanya menjadi inaktif ketika kelembaban tidak lebih dari 9 dan suhu tidak lebih dari 40 °F. Serangga biasanya bersumber dari penyimpanan sebelumnya, tanaman dapat terserang dari sejak lahan, dan dari tikus sebagai pembawa serangga. Cara untuk membasmi serangga dapat dilakukan dengan cara kimiawi, pencucian biji-bijian, dan pengeringan yang tepat. Penggunaan dosis yang tepat harus dilakukan untuk mencegah kontaminasi bahan. Penyimpanan produk diusahakan tidak mencampur produk lama dengan produk yang baru. Fasilitas penyimpanan dan lingkungan tempat penyimpanan harus diberi desinfektan menggunakan insektisida.