Prinsip dasar penggorengan KEGIATAN BELAJAR
13
Permukaan bahan yang kering merupakan struktur yang berpori terdiri dari berbagai ukuran kapiler. Selama penggorengan, air dan uap air
dihilangkan mulai dari kapiler yang besar dan selanjutnya rongga yang kosong segera diisi oleh minyak yang panas.
Waktu penggorengan yang dibutuhkan oleh bahan pangan tergantung pada :
jenis bahan pangan Suhu minyak goreng
Metode penggorengan Ketebalan bahan
Tingkat perubahan sesuai dengan mutu produk yang diinginkan
Pada proses penggorengan akan berlangsung hingga suhu di dalam bahan tercapai mampu membunuh mikroorganisme dan merubah sifat
organoleptik yang diinginkan dari bahan. Pada produk daging, tercapainya suhu di dalam bahan sangat penting mengingat produk
daging sangat rawan untuk pertumbuhan bakteri patogen yang dapat membahayakan konsumen.
Suhu penggorengan berpengaruh terhadap aspek ekonomi produk juga berpengaruh terhadap kebutuhan produk. Penggunaan suhu tinggi 180-
200°C akan
mempersingkat waktu
proses sehingga
mampu meningkatkan produktivitas. Namun demikian, proses penggorengan
dengan suhu yang tinggi akan mempercepat kerusakan minyak dan terbentuknya asam lemak bebas. Minyak akan mengalami perubahan
viskositas, rasa, warna, dan timbulnya busa. Tentu saja hal ini akan berdampak semakin seringnya penggantian minyak yang digunakan dan
akan berpengaruh terhadap biaya produksi .
14
Suhu penggorengan juga dipengaruhi oleh macam produk yang diinginkan. Produk yang renyah dan basah di dalam harus digoreng
dengan menggunakan suhu yang tinggi. Pembentukan kerak secara cepat menguntungkan dalam hal menjaga tingkat kekeringan bahan namun
juga akan mencegah transfer panas ke dalam bahan. Bahan pangan yang dikeringkan dengan cara penggorengan diproses menggunakan suhu
rendah, bidang penguapan akan semakin ke dalam sebelum terbentuknya kerak pada permukaan. Sehingga pengeringan dapat berlangsung
sebelum terjadinya perubahan warna dan rasa pada permukaan bahan.