Manajemen dan Tatalaksana Ayam Ras Pedaging

43 untuk 917 ekor DOC. Penggunaan induk pemanas yang paling sedikit terdapat pada lokasi kandang Tajurhalang dan Jampang. Penggunaan induk pemanas yang berlebihan akan mempengaruhi pembiayaan perusahaan. Akibatnya biaya yang dikeluarkan oleh perusahaan meningkat, sehingga keuntungan yang diperoleh kecil. Jumlah penggunaan induk pemanas untuk masing-masing lokasi kandang dapat dilihat pada Tabel 6. Koefisien teknis penggunaan induk pemanas dapat dilihat pada Tabel 7. Pembatas brooder guard merupakan alat pembatas bagi DOC yang dipelihara antara umur satu sampai dengan 14 hari. Penggunaan pembatas bersamaan dengan induk pemanas sehingga DOC memperoleh panas yang merata. Pembatas yang digunakan terbuat dari seng. Lingkaran pembatas dibuat dengan tinggi 45 sampai 50 centimeter dengan diameter 2,75 sampai 4 meter. Diameter lingkaran pembatas dibuat berdasarkan kapasitas pemanas dan jumlah DOC yang dipelihara. Tabel 6. Penggunaan Peralatan Kandang di Masing-masing Lokasi Kandang Selama Tujuh Periode Lokasi Kandang Jumlah Peralatan Kandang yang Digunakan di Setiap Lokasi Kandang Gasolec buah Pembatas buah Tempat Pakan buah Tempat Air Minum buah Bilabong I 17 17 190 190 Bilabong II 18 18 150 150 Tajurhalang 15 15 170 170 Jampang 14 14 154 154 Jumlah 64 64 664 664 Harga satu unit lingkar pembatas pada tahun 2007 adalah Rp 125.000 dengan daya tahan pemakaian kurang lebih tiga tahun. Kapasitas penggunaan 44 lingkar pembatas rata-rata 1.018 ekor per satu unit. Koefisien penggunaan lingkar pembatas dapat dilihat pada Tabel 7. Tempat pakan yang digunakan disetiap lokasi kandang terbuat dari bahan plastik dengan volume kurang lebih lima liter. Harga satu unit tempat pakan Rp 15.000 dan memiliki daya tahan kurang lebih tiga tahun. Satu tempat pakan mempunyai kapasitas untuk 91 ekor. Penggunaan tempat pakan terbanyak terdapat dilokasi kandang Bilabong I yaitu sebanyak 190 unit untuk 17.000 ekor ayam ras pedaging. Koefisien pengunaan tempat pakan di semua lokasi rata-rata 98 ekor DOC per unit seperti terlihat pada Tabel 7. Tempat air minum yang digunakan disetiap lokasi kandang terbuat dari bahan plastik sama seperti tempat pakan. Harga tempat air minum sama dengan tempat pakan yaitu Rp 15.000 per unit dan mempunyai daya tahan kurang lebih tiga tahun. Tabel 7. Koefisien Penggunaan Peralatan Kandang di Masing-masing Lokasi Kandang Selama Tujuh Periode Lokasi Kandang Jumlah Peralatan Kandang yang Digunakan di Setiap Lokasi Kandang Gasolec DOC buah Pembatas DOC buah Tempat Pakan DOCbuah Tempat Air Minum DOCbuah Bilabong I 1.000 1.000 89 89 Bilabong II 917 917 110 110 Tajurhalang 1.100 1.100 97 97 Jampang 1.071 1.071 97 97 Rata-rata 1.018 1.018 98 98 Rata-rata koefisien penggunaan tempat air minum sama dengan tempat pakan yaitu 98 ekor per unit. Penggunaan tempat pakan dan minum di setiap 45 lokasi kandang mempunyai perbandingan satu banding satu seperti dapat dilihat pada Tabel 6. Lahan dan kandang yang digunakan HHF merupakan lahan milik sendiri. Biaya penggunaan lahan dan kandang sama dengan biaya sewa lahan dan kandang yang berada disekitar lokasi kandang. Pada Tabel 8 dapat dilihat jumlah dan luas kandang yang dikontrak. Rata-rata satu meter persegi luas kandang dapat diisi sembilan ekor ayam ras pedaging. Sewa kandang yang dikeluarkan oleh perusahaan antara Rp 325 sampai dengan Rp 375 per ekor. Tabel 8. Jumlah dan Luas Penggunaan Kandang di Masing-masing Lokasi Kandang Selama Tujuh Periode Lokasi Kandang Jumlah kandang buah Luas Kandang m 2 Kepadatan Kandangm 2 ekor Bilabong I 8 1.889 9 Bilabong II 6 1.650 10 Tajurhalang 8 2.063 8 Jampang 6 1.667 9 Jumlah 28 7.268 - Rata-rata - - 9 6.7.2. Input Produksi Variabel Input produksi variabel yang digunakan meliputi biaya pakan, DOC, obat-obatan, tenaga kerja, sekam, gas LPG dan lain-lain. Jumlah penggunaan input produksi variabel tergantung pada jumlah ayam ras pedaging yang dipelihara. Pakan yang digunakan oleh HHF tidak membedakan antara pakan starter dan finisher. Penggunaan jumlah pakan di setiap lokasi kandang berbeda tergantung dari jumlah populasi ayam di lokasi kandang tersebut. 46 Pihak HHF memperoleh pakan yang diperlukannya dari PT Japfa Comfeed, PT Charoen Pokphand dan PT Samsung. Pada Tabel 9 dapat dilihat bahwa penggunaan pakan terbanyak selama tujuh periode terdapat di lokasi kandang Bilabong I yaitu 322.650 kilogram. Sedangkan penggunaan pakan yang paling sedikit selama tujuh periode terdapat di lokasi kandang Jampang yaitu 254.300 kilogram. Jumlah total penggunaan pakan di empat lokasi kandang selama tujuh periode mencapai 1.134.950 kilogram. Tabel 9. Koefisien Penggunaan Pakan dan DOC di Masing-masing Lokasi Kandang Selama Tujuh Periode Lokasi Kandang Penggunaan Pakan dan DOC Koefisien Penggunaan Pakan per DOC Pakan kg DOC ekor PakanDOC kgekor Konversi Pakan Bilabong I 322.650 108.205 2,98 1,70 Bilabong II 278.250 95.678 2,91 1,66 Tajurhalang 279.750 97.854 2,86 1,63 Jampang 254.300 90.178 2,82 1,61 Jumlah 1.134.950 391.915 - - Rata-rata 283 738 - 2,89 1,65 Bibit ternak atau DOC yang dipelihara di masing-masing lokasi kandang jumlahnya berbeda untuk setiap periode produksi. DOC yang digunakan biasanya diperoleh dari PT Charoen Pokphand, PT Samsung, PT Cipendawa, PT Wonokoyo, dan PT MBAI Multi Brider Adi Rama Indonesia. Jumlah DOC yang dipelihara dipengaruhi oleh beberapa faktor, yaitu kondisi lingkungan yang terdapat pada lokasi kandang pada masing-masing lokasi, kapasitas kandang, musim dan target produksi. Kualitas DOC yang baik akan sangat mempengaruhi kelancaran proses produksi dan dapat menurunkan tingkat kematian ayam selama periode pemeliharaan.